"Jika kalian bingung kenapa ponsel ini bisa hidup padahal pemiliknya sudah tiada dua puluh dua tahun yang lalu itu karena bunda, bunda yang menyimpan ponsel ini" jaemin berhenti sejenak, senyumnya yang semula manis menjadi sendu.
"Bundanya menyimpannya selama ini sebelum akhirnya mengembalikannya kesini untuk berjaga jaga saja jika kalian datang ke tempat ini dan melihat ponsel ini"
"Bunda...." Ternyata jaemin selama ini yang cuek dan tak ingin memberi tau apapun ke mereka ternyata sudah memikirkannya jauh sebelum mereka memikirkan ini semua.
"Bunda tidak bisa menghalangi kalian untuk mencari tau semua ini, mau sekeras apapun bunda menghalangi kalian pasti bunda tidak akan bisa menghalangi kalian"
"Maka dari itu bunda hanya berpesan agar kalian menjaga satu sama lain, kalian juga harus tetap berhati hati. Semua orang jahat, jangan sampai kalian mempercayai mereka seperti kakek kalian dulu yang sangat mempercayai mereka sebelum akhirnya terbunuh akibat mereka"
Jisung dan chenle terdiam sempurna, jadi kakeknya di khianati???
"Dan bunda ingatkan jangan sampai pernah menyentuh mesin waktu itu "
"Bunda keknya udah nerawang masa depan deh" celetuk chenle menebak karena chenle terkejut dengan kata kata yang di ungkapkan jaemin.
"Mungkin " jisung juga berpikiran seperti itu, pikiran mereka random sekali padahal jaemin juga hanya menebak saja. Dia tau sifat anak dan juga keponakannya, maka dia berjaga jaga.
"Mesin waktu itu berbahaya, kalian jangan sampai menyentuh mesin waktu itu. Jika kalian-" perkataan jaemin terhenti karena ponsel tiba tiba mati.
"Kenapa jie??" Heran chenle ketika ponsel itu mati.
"Power bank lo habis??" Tanya jisung di balas gelengan oleh chenle.
"Tadi pagi gw isi sampe penuh kok, terus pas di rumahnya keluarga Lai gw nggak pakek sama sekali" balas chenle membuat jisung menghela nafas panjang.
"Mungkin rusak le" celetuk jisung benar adanya.
Jika ponsel ini di bawa bundanya lalu kemudian tinggal lagi di sini selama lima tahun bukannya ponsel ini tetap akan rusak??
"Bener juga" gumam chenle pelan.
Jisung kemudian mengembalikan power bank milik chenle dan ponsel itu kemudian dia masukkan ke saku celananya untuk di benarkan kembali.
"Sekarang pulang??" Chenle bertanya seperti itu.
Jisung berpikir, jika mereka sudahi perjalanan mereka bukankah itu sangat sia sia???
"Ayo kita lanjut" jawab jisung pasrah.
Bundanya sudah tau, itu membuat jisung agak lega. Setidaknya bundanya memperbolehkan mereka mencari tau semua ini.
"Yeayyyy" chenle memekik kesenangan, dirinya tanpa sadar memeluk jisung.
Jisung terkejut, namun tidak lama dia tersenyum dan membalas pelukan milik chenle.
Mereka berpelukan cukup lama hingga chenle juga yang melepas terlebih dahulu pelukan itu.
"Sekarang kita mau apa??" Tanya lugu Chenle.
Jisung mengacak rambut chenle dengan gemas,
"Gw mau liat liat tombol mesin waktu ini, Lo boleh liat liat sekitar lagi. Nanti kalo bunda atau mommy telpon Lo jawab aja kita nongkrongnya sampe malem" ujar jisung di angguki semangat chenle.
Chenle berjalan pergi melihat lihat ruangan lebih detail lagi sementara jisung mengotak ati tombol yang ada di mesin yang menghubungkan mesin waktu.
Mereka sibuk akan dunia masing masing tanpa melihat apa yang sedang dilakukan satu sama lain.
![](https://img.wattpad.com/cover/365887105-288-k585839.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
rise again
Teen Fictiongo to the past season 2??? Yess. Cerita ini tentang jisung bersama Chenle yang berusaha membangkitkan nama keluarga jung kembali.