ketiga

579 59 2
                                    

Pagi hari pun tiba, mereka berempat sekarang tengah duduk di meja makan sembari memakan sarapan mereka. Jaemin sesekali menoleh ke arah anaknya yang tengah memakan makanannya dengan hikmat.

"Jie" panggil jaemin pelan membuat jisung menoleh ke arah jaemin.

"Kenapa Bun??" Tanya jisung menjawab panggilan bundanya terlebih dahulu sebelum memasukkan sendok yang sudah berisi makanan.

"Kamu kekurangan tidur?? Bunda liat kok kamu kayak pucet gitu" celetuk jaemin sangat memperhatikan anaknya sekali.

"Jisung kemarin tidur kemaleman Bun, maklum ada beberapa berkas yang belum ada" jawab jisung menyengir lucu.

Mereka percaya?? Tentu saja tidak!! Jisung bukanlah orang yang ceroboh. Dia pasti teliti, apalagi masalah berkas yang di gunakan untuk mendaftar ke perusahaan.

Jaemin sampai menatap curiga jisung.

Jisung yang di tatap curiga oleh bundanya sendiri pun gugup, dia sampai diam diam mengkode chenle agar membantunya.

Chenle yang peka hanya menghela nafas panjang, jisung itu membebani dirinya sekali.

"Bener itu Bun, kemarin itu ada beberapa berkas yang nggak sengaja basah gara gara ketumpahan air. Makanya itu jisung nyari berkas berkasnya lagi" celetuk chenle asal akhirnya membantu jisung.

"Makanya hati hati, kamu sih teledor" celetuk jaemin membuat jisung hanya menghela nafas lega, beruntung sekali bundanya ini percaya pada ucapan chenle.

"Tapi bunda heran sama kalian" tiba tiba jaemin melanjutkan ucapannya lagi membuat keduanya tegang seketika. Berbeda dengan haechan yang sadari tadi hanya diam menikmati obrolan yang ada.

"Kalian padahal udah berkali kali di tawari sama perusahaan perusahaan besar, tapi kenapa kalian nolak?? Kalian malah milih cari pekerjaan sendiri " lanjut jaemin keheranan tak habis pikir dengan sang anak dan keponakannya ini.

Padahal yang menawari pekerjaan mereka itu perusahaan besar loh. Gajinya tentu tidak main main besarnya. Tapi kenapa dua anak ini menolak??

Jisung dan chenle saling menoleh. Yang di katakan jaemin benar apa adanya. Perusahaan perusahaan besar kerap kali menawarkan pekerjaan dengan posisi yang tidak main main hebatnya setelah mereka lulus maupun sebelum mereka lulus kuliah. Tapi yang mengherankan nya mereka berdua selalu saja menolak perusahaan perusahaan itu.

"Eee itu, itu karena yang nawarin kita pekerjaan nggak cocok bun sama kita. makanya kita nolak" ujar jisung akhirnya menjawab pertanyaan jaemin setelah menatap chenle tadi.

Jaemin memutar bola matanya, "aneh" celetuknya pelan.

Jisung menyengir lucu sementara chenle sendiri mengabaikan hal itu. Ia lanjut makan dengan tenang seperti haechan yang sadari tadi makan dengan tenang.

Mereka kembali memakan makanannya dengan tenang tanpa ada suara yang keluar. Hanya ada suara gesekan yang di timbulkan dari sendok dan juga piring.

Jisung sendiri juga makan dengan tenang, namun pikirannya masih terlena dengan perkataan jaemin tadi.

Perusahaan perusahaan besar ya??

Jisung terkekeh dalam hati.

Alasan jisung menolak perusahaan perusahaan itu karena tidak lain perusahaan perusahaan itu dulunya terlibat dalam perebutan kekuasaan keluarga jung.

Kenapa jisung bisa tau??

Jisung mencari tahu terlebih dahulu informasi informasi dari perusahaan perusahaan itu hingga sampai ke akar akarnya. Dia merasa janggal dan curiga dengan perlakuan mereka atas semua ini. Bagaimana tidak curiga?? Perusahaan perusahaan itu selalu menawarkan pekerjaan dengan pangkat yang tinggi padahal teman temannya yang menjadi lulusan terbaik saja tidak pernah di tawarkan pekerjaan namun jisung sendiri yang tidak menjadi lulusan terbaik malah di tawarkan pekerjaan.

rise again Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang