kesembilan

972 97 12
                                    

"Jisung" Gumam Jeno memeluk balik jisung.

Mereka berpelukan dengan begitu erat untuk mengungkapkan rasa rindu yang ada, rasa rindu yang terpendam selama hampir dua puluh dua tahun yang lalu.

Taeyong benar benar tak kuat melihat ini semua, dia mendekat ke arah suaminya dan memeluk erat suaminya.

"Jae.... " Gumam lirih Taeyong penuh rasa sakit.

"Sttt, semua baik baik aja sayang" Balas jaehyun lembut memeluk pujaan hatinya itu.

"Ngga jae, ngga. Semua ngga baik baik aja!!" Hanya orang bodoh yang melihat semua ini baik baik saja. Kedua cucunya datang kesini dengan luka batin yang cukup menyedihkan, dan jaehyun dengan mudahnya berucap jika semua akan baik baik saja. Apakah jaehyun sedang bermasalah?? Jelas sekali bahwa itu tidak baik baik saja!!

Jaehyun tak membalas lagi, dirinya hanya diam sembari menenangkan Taeyong saja karena dia takut jika Taeyong tidak bisa mengendalikan emosinya dengan baik dan berakhir melakukan hal yang tidak diinginkan.

Mereka tak ada yang bersuara, ruang tamu keluarga Jung kali ini di penuhi akan isak tangis karena dua pemuda yang tiba tiba hadir itu.

Pelayan, bodyguard yang ada di mansion Jung kebingungan. begitupun dengan Seorang laki laki yang melihat dari kejauhan, dia mengangkat alisnya menatap bingung mereka yang ada di ruang tamu.

"Ada apasih na?? " Tiba-tiba ada seorang laki laki lainnya yang menepuk pundak dan bertanya kepada laki laki itu.

Laki laki yang bernama jaemin terkejut, dia menoleh ke arah laki laki yang menepuk pundaknya dan segera mengeplak laki laki itu.

"Kaget gw Chan" Celetuk jaemin kepada kakak ipar sekaligus sahabatnya itu.

"Aww, sakit na" Rengek haechan karena di geplak oleh jaemin.

Jaemin memutar bola matanya malas.

"Lebay" Celetuk jaemin malas membuat haechan terkekeh geli.

"Itu kenapa sih?? Kenapa semua pada nangis??" Ulang haechan kebingungan. kenapa disana semua pada nangis ya?? Apa ada hubungannya dengan kedatangan dua pemuda itu.

"Ngga tau Chan" Jaemin sendiri juga kebingungan, dia penasaran dengan apa yang terjadi disana. Dia lebih penasaran dengan identitas dua pemuda itu.

"Kalo gitu, lo tau dua anak itu siapa?? Gw ngerasa pernah liat mereka tapi dimana ya??"

Jaemin menggelengkan kepalanya lagi, dia itu tidak tau mereka siapa makanya dia penasaran.

"Halah na, masa apa apa ngga tau" Cibir haechan membuat jaemin menatap tajam haechan.

"Ngaca, lo juga ngga tau" Sinis jaemin berbalik badan dan melangkah ke dapur lebih tepatnya ke arah pelayan yang akan membawakan orang orang yang ada di ruang tamu itu minum.

Haechan cemberut. Aishh, sangat menyebalkan sekali.

ʕ´•ᴥ•'ʔ

"Sudah merasa lebih baik?? " Ungkap mark lembut kepada chenle setelah beberapa saat tadi menangis dengan histerisnya.

Chenle menggelengkan kepalanya, dia semakin memeluk erat mark.

"Daddy jangan pergi lagi" Gumam chenle serak karena menangis tadi.

Hatinya sakit, dirinya mengelus rambut chenle dengan penuh kasih sayang.

Apa yang terjadi di dunia mereka hingga chenle kecilnya menjadi seperti ini??

Dimana chenle kecil yang mark kenal??

"Jisung sudah selesai?? Apakah kau mau bercerita jika kau sudah selesai?? " Sekarang Jeno yang bertanya seperti itu, dian mengelus rambut jisung penuh kasih sayang.

rise again Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang