rise again

keduabelas

"Selamat malam, pemirsa. Berita utama malam ini, sebuah perusahaan misterius telah mengguncang dunia bisnis dalam tiga tahun terakhir. Perusahaan tersebut berhasil menumbangkan dominasi raksasa seperti TechWorld dan Global Finance.

Perusahaan yang dikenal dengan inisial J Company ini menjadi sorotan karena keberhasilannya menguasai pasar teknologi dan energi dalam waktu yang relatif singkat. Namun, identitas tokoh di balik kesuksesan besar ini masih menjadi misteri.

Kabar baiknya, CEO perusahaan tersebut dijadwalkan hadir dalam ajang penghargaan tahunan untuk para wirausahawan yang sukses membangun perusahaan mereka.

Berikut laporan lengkap dari reporter kami, Alena Varischa."

"J company?? Perusahaan itu, Lo tau, na??" Gumam haechan menatap jaemin yang di sebelahnya dengan raut wajah kebingungan ketika melihat berita di televisi.

Jaemin menggelengkan kepalanya, sudah beberapa tahun terakhir jaemin off dalam hal semua tentang perusahaan.

"Berarti perusahaan baru ya?" tanya Haechan lagi.

Jaemin mengangguk pelan, pandangannya kosong seolah sedang memikirkan sesuatu. "Iya, tapi kalau berhasil numbangin dominasi perusahaan besar kayak TechWorld sama Global Finance, mereka bukan sekadar perusahaan biasa," ucapnya sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Lo nggak penasaran siapa CEO-nya?" Haechan menoleh ke arah jaemin dengan tatapan tak bisa dijelaskan.

Ayolah, siapa yang tidak penasaran ketika ada perusahaan baru yang berhasil menumbangkan global finance dan techword. Apalagi Haechan sangat tau jika kedua perusahaan itu adalah perusahaan yang sangat dibenci jaemin.

Kedua perusahaan yang berhasil di tumbangkan itu dulu pernah bekerja sama dengan perusahaan milik karina untuk menghancurkan perusahaan keluarga Jung.

Maka dari itu, tumbangnya dua perusahaan besar itu menjadi hal yang paling membuat jaemin dan Haechan penasaran.

Jaemin mendesah panjang, mengalihkan pandangannya dari televisi. "gue nggak punya urusan sama dunia itu lagi"

Haechan mengerutkan kening. "Lo serius? Perusahaan yang di balik dalang kehancuran perusahaan keluarga Jung akhirnya runtuh, dan lo nggak mau tahu siapa dalang di baliknya?"

Jaemin hanya diam. Keterdiaman jaemin berlangsung hingga anak anak mereka turun ke bawah dengan keadaan rapi dan segar.

Haechan sempat kesal dengan jaemin yang terdiam, tapi kekesalan itu tidak lama karena dia melihat anak semata wayangnya yang tampak sangat indah dengan balutan jas seperti itu.

"Cantiknya anak mommy ini" Goda Haechan pada chenle.

Chenle cemberut, "mommyyyy!!!"

Haechan terkekeh geli, dia memeluk anaknya yang sedang cemberut.

"Princenya mommy sama daddy ngga berubah ternyata ya" Gumam Haechan pelan memeluk sang anak.

Chenle tersenyum tipis, dirinya balik memeluk mommy nya.

Usianya sudah tiga puluh satu tahun tapi Haechan selalu memandang chenle seperti anak kecil yang harus dilindungi.

Sementara jaemin sendiri diam, dia menatap sang anak yang memakai jas berwarna hitam dengan tatapan sulit diartikan.

"Bunda" Gumam jisung berjalan dengan keadaan yang sungguh canggung sekali.

"Bunda" Panggil jisung sekali lagi.

Jaemin tersadar dari lamunannya. Dia menatap jisung dengan tanda tanya.

"Bunda kenapa??" Tanya jisung khawatir karena melihat jaemin yang melamun.