kedelapan

514 64 16
                                    

"Ini gila jie" Lirih chenle pelan berkaca kaca. Perasaannya benar benar tak dapat di kendalikan. Perasaan bahagia menyelimuti hati chenle.

Jisung yang mengetahui jika chenle ingin menangis pun akhirnya menarik chenle kedalam pelukannya.

"Sstt, jangan nangis" Bisik jisung memeluk chenle.

Chenle tidak mendengarkan jisung, dirinya memilih menangis di pelukan jisung.

Di tengah chenle menangis di pelukan jisung, tiba tiba ada seseorang yang mendekat ke arah mereka.

"Dek, cari siapa?? " Tanya orang itu kepada jisung dan chenle.

Jisung menoleh ke arah orang itu, tapi tidak dengan chenle yang masih senantiasa di pelukan jisung.

"Ini benar mansion keluarga Jung?? " Tanya jisung memastikan.

Orang itu yang menjadi satpam keluarga Jung mengangguk.

"Benar, adek memang mau cari siapa?? Apa sudah ada janji dengan anggota keluarga Jung??"

"Saya ingin bertemu dengan Jung Jaehyun tapi belum membuat janji" Lugu jisung.

"Wahh, sepertinya akan sulit itu dek jika adek mau menemui tuan Jung. Apalagi adek belum membuat janji dengan beliau"

"Tolong pak, saya hanya ingin bertemu dengan Jung Jaehyun serta keluarganya" Mohon Jisung tapi satpam itu tetap kekeuh tidak mengizinkan jisung dan chenle bertemu dengan keluarga Jung terlebih lagi jaehyun.

Karena permasalahan itu akhirnya jisung dan satpam itu berdebat, jisung ingin menemui anggota keluarga Jung bagaimana pun caranya tapi satpam itu tetap tidak memperbolehkan jisung. Bahkan jisung dan chenle sempat ingin dilaporkan polisi jika seseorang tidak menghentikan perdebatan mereka.

"Ada apa ini?? " Seseorang yang masih awet muda turun dari mobil menghentikan perdebatan mereka.

Ketiganya menoleh, satpam menunduk tak berani menatap orang itu sementara jisung dan chenle terdiam sempurna. Mereka berdua seolah olah berubah menjadi patung.

"M-maaf nyonya, kedua pemuda ini ingin menemui tuan dan anggota keluarga Jung lainnya tapi mereka belum membuat janji dan mereka tetap memaksa ingin bertemu" Adu satpam itu kepada nyonya keluarga Jung yang tidak lain adalah taeyong.

Taeyong menoleh ke arah keduanya, dia mengangkat alisnya ketika melihat jisung dan chenle.

"Nak... " Panggil taeyong dengan pelan tapi keduanya masih terdiam.

"Hey, nak... " Kali ini taeyong agak keras membuat kesadaran jisung dan chenle seolah kembali lagi.

"??" Jisung dan chenle menoleh ke arah taeyong.

"Bubuu" Gumam chenle lirih dengan mata yang sudah sembab, wajah yang memerah dan air mata yang jatuh.

Taeyong bingung sementara jisung memeluk chenle kembali.

"M-maaf, bisakah kita berbicara?? " Wajah jisung seperti memohon membuat taeyong tak tega. Rasa tak tega itu kembali kuat saat melihat chenle yang menangis di pelukan jisung.

Taeyong menghela nafas panjang, dirinya akhirnya mengangguk.

"Baiklah, kalian masuklah kedalam"

×××

"Jadi, kalian ingin berbicara apa?? " Setelah di perbolehkan masuk oleh taeyong. Sekarang disinilah mereka berada, yaitu di ruang tamu keluarga Jung yang tampak sekali berbeda.

Chenle melihat sekitar sementara jisung menatap taeyong dengan wajah serius.

"Maaf sebelumnya kami lancang, kami akan memperkenalkan diri terlebih dahulu. Nama saya Jung jisung dan sepupu saya Jung Chenle" Ungkap jisung membuat mata taeyong yang awalnya penasaran berubah menjadi terkejut.

rise again Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang