Sepertinya hanya Jeongin yang tidak mengetahuinya, semua teman-temannya mengetahui perasaan Chan terhadap Seungmin.
Sepertinya sekarang Jeongin harus lebih memperhatikan keduanya.
"Ngapain min?" Yeji yang ditarik oleh Seungmin ke belakang sekolah.
"Gua udah terima kerja sama, sama dia"
"Lo gila hah?, jangan cuma karena masalah hidup Lo, Lo sampe nggak peduli sama nyawa Lo!" Yeji tiba-tiba kesal pada seungmin.
"Gua cuma pengen ketemu Felix, tenang aja, gua bakalan baik baik aja" jelas seungmin sambil memegang kedua bahu Yeji.
"Ahhr, Lo nggak tau dia, Lo nggak bakal bisa bebas setelah ini" Yeji melepaskan tangan Seungmin yang memegang bahunya.
"Tenang jikalau pun gua nggak bisa terlepas dari dia, gua minta Lo buat bantu cari Felix" Seungmin menatap Yeji yang tidak ingin menatapnya saat ini.
"Dengerin gua!, gua nggak mau kehilangan Lo untuk yang kedua kalinya, Lo juga harus ngertiin gua" Yeji pergi dari sana setelah mengatakannya.
Kedua kalinya? Apa seungmin pernah menjadi bagian dari hidup Yeji? Kenapa Yeji bicara seperti itu?
Seungmin sekarang tidak bisa menuruti permintaan Yeji meski dirinya menginginkannya. Dia benar benar harus melakukan kerja sama dengan orang itu.
Seungmin tidak masuk sekolah selepas tadi, ntah kenapa tapi sepertinya author tau alasan kenapa seungmin mau saja bolos hari ini.
Biasanya seungmin mau sakit atau apapun akan tetap pergi ke sekolah untuk belajar. Tapi sekarang dia harus meninggalkan sekolahnya karena sesuatu.
Seungmin sekarang terduduk di depan sebuah rumah yang disekitarnya sangatlah sepi.
Seungmin masuk ke rumah itu, ntah bagaimana caranya tapi Seungmin punya akses untuk masuk ke sana.
Seungmin masuk ke salah satu ruangan di lantai dua rumah itu. Disana Seungmin mengambil sebuah kotak, yang ntah apa isi dari kotak itu.
Setelah dirinya mendapatkan kotak itu dirinya pergi dari sana tidak lupa untuk mengunci kembali akses untuk masuk ke rumah itu.
Tanpa diketahui seungmin ada seseorang yang melihat aksinya sedari tadi.
Seungmin yang sekarang sedang memegang sebuah kotak berwarna hitam itu, berlari menuju sungai di tempat dirinya kemarin tidak sengaja bertemu Yeji.
Seungmin mendudukkan dirinya di sana dan memandangi satu spot dimana dirinya dahulu sering duduk bersama dengan Felix.
Seungmin bingung, Kenapa sekarang dia selalu memikirkan Felix?, sepertinya sekarang Seungmin sangat khawatir pada Felix. Entah apa yang terjadi pada Felix..
Mungkin karena memikirkan Felix, Seungmin melupakan kejadian yang terjadi padanya tadi begitu saja. Seungmin terlihat seperti seungmin yang normal walau memang sedikit lebih diam.
Bagaimana bisa seungmin melupakan bahwa dirinya hampir saja menghilangkan nyawanya sendiri. Dan bahkan hampir membunuh papanya sendiri.
Tapi itu hal yang baik, karena seungmin bisa melupakannya dan tidak langsung down dengan mentalnya, mungkin juga dia sengaja memikirkan hal lain agar tidak terpikirkan oleh masalahnya.
Seungmin sekarang memandang ke arah langit, dan dirinya kemudian menggumamkan sesuatu (Maaf) ntah untuk apa tapi kata itulah yang Seungmin gumamkan saat memandangi langit.
Seungmin menutup matanya dan merebahkan tubuhnya di sana. Seungmin menarik nafas pelan dan kembali ke posisi duduk.
Sekarang dirinya terfokus pada suatu titik dimana disana dia melihat seorang pemuda yang ia rasa ia mengenalnya.
Tentu saja pemuda itu mencoba untuk bersembunyi dari seungmin yang melihat kearahnya.
Tapi sepertinya seungmin sudah lebih dulu mengenalinya jadi Seungmin biarkan saja pemuda itu.
"Apa dia mengikutiku, sedari tadi?" Ucap seungmin pada dirinya sendiri.
"Sudahlah, dia bukanlah masalah meskipun dia mengetahui semuanya" lanjut seungmin yang kembali bersantai menatap langit.
Hari sudah sore dan Seungmin masih setia duduk di tepi sungai, seungmin memang selalu kesini setiap dirinya memiliki banyak pikiran.
Tapi sekarang yang dikhawatirkan adalah kemana seungmin selanjutnya akan pergi?, dia tidak mungkin kembali ke rumahnya ataupun rumah chan. Seungmin berfikir dirinya sudah terlalu banyak menyusahkan chan.
"Seungmin?" Seorang gadis datang dan berdiri di belakang seungmin.
"Hmm" hanya gumaman itu yang keluar dari mulut Seungmin, dia sudah mengetahui gadis yang berdiri di belakangnya meski dirinya tidak menoleh ke arah gadis itu.
Gadis itu yang mendengar respon singkat dari Seungmin menduduki dirinya di sebelah seungmin.
"Min Lo yakin?" Ucap gadis itu setelah dirinya dilanda keheningan yang diciptakan seungmin.
"Iya gua pikir itu satu-satunya cara yang bisa gua lakuin buat ketemu Felix" Seungmin yang seakan tau apa yang dimaksud gadis itu
"Tapi.." Gadis itu ragu-ragu untuk berbicara
"Tenang aja ji, gua yakin kok dia nggak sejahat yang Lo pikirin" seungmin meyakinkan 'Yeji' wanita yang duduk di sebelahnya atas keputusannya.
"Maaf, itu artinya Lo bakalan nggak sekolah untuk beberapa waktu?" Yeji yang sudah tidak tau bagaimana membuat seungmin menghentikan keputusannya.
"Mungkin, gua juga nggak tau, bisa aja gua nggak bakal ketemu Lo lagi, itu tergantung dia" ucap Seungmin yang masih memandangi langit.
Yeji hanya terdiam mendengar ucapan seungmin yang seperti tidak peduli akan hidupnya.
Yeji tau seungmin memiliki banyak sekali masalah dalam hidupnya, meski begitu seungmin tidak ingin orang orang terdekatnya peduli ataupun mengetahui masalah yang ia rasakan.
Tapi bagaimanapun seungmin menyembunyikan itu beberapa orang yang sangat mengenalnya pasti sadar atas apa yang sedang dia alami.
Yeji melihat ke arah langit dan melihat hari yang sudah hampir surut. Dirinya kemudian berdiri dari duduknya, hal itu membuat seungmin menoleh ke arahnya.
Yeji yang merasa akhirnya dirinya di perhatikan itu tersenyum ke arah seungmin.
"Gua mau balik, Lo nggak mau bareng?" Tawarnya pada seungmin yang sedang menatapnya.
"Nggak usah, gua masih mau di sini" ucap Seungmin dan kembali mengarahkan pandangannya ke langit.
Sadar Yeji masih belum bergerak dari tempatnya, seungmin menoleh ke arah Yeji.
Seungmin berdiri dari duduknya mendekatkan wajahnya pada Yeji.
"Lo nggak perlu khawatir gua akan baik baik aja setelah ini semua selesai" ucap seungmin yang kemudian menjauhkan wajahnya dari Yeji.
"O- ok" Yeji pergi dari sana setelah mengatakan itu.
Seungmin yang melihat kearah langit sekarang bingung hari sudah mulai gelap, kemana dia akan pergi sekarang.
Tapi sepertinya dia mendapatkan jawabannya.