14

38 6 0
                                    

"Mau kemana Lo!"

Ditengah perdebatan teman temannya seungmin pergi masuk ke dalam rumah Felix.

Hyunjin ingin mengikuti Seungmin tapi dirinya ditahan oleh chan.

"Biarin dia sebentar" ucap Chan yang mengundang keheningan dari teman temannya.

Seungmin sekarang seperti sedang mencari sesuatu, dia sekarang berada tepat di kamar sahabatnya.

Entah apa yang ia cari, seungmin mencoba mengecek beberapa laci bahkan lemari yang masih dipenuhi dengan baju baju Felix.

Jelas sekali jika Felix tidak pergi jauh, karena seungmin masih bisa merasakan bahwa Felix berada didekatnya.

Tangan Seungmin mengambil sebuah kertas yang berada di sela sela baju Felix yang masih tersusun rapi di dalam lemari.

Dia menyimpan kertas itu di Sakunya, syukurlah kertas itu belum ditemukan oleh teman temannya.

"Yeji!"

Sedikit tekanan dari Chan pada Yeji yang malah mengikuti Seungmin untuk masuk kerumah Felix.

Seungmin sekarang sedang terduduk saja di ranjang milik Felix, dirinya hanya sedang memikirkan banyak hal.

Tiba-tiba seorang gadis memeluknya, tapi Seungmin masih setia dengan pikirannya, dia sama sekali tidak menghiraukan gadis yang memeluknya saat ini.

"Min, Lo nggak harus kayak gini" ucap gadis itu yang mulai melepaskan pelukannya dari seungmin.

"Tapi ini semua salah gua" seungmin berucap sangat pelan meski masih bisa didengar oleh gadis itu.

"Gua bakalan bilang ke dia yang sebenarnya" gadis itu mulai berkaca-kaca dirinya tidak bisa melihat seungmin seperti ini.

"Jangan ji, biar gua yang urus semuanya, semua ini salah gua, Lo nggak perlu lakuin apapun, bahkan mencoba buat berurusan sama dia" Seungmin memeluk Yeji dia juga butuh kehangatan sekarang.

"Hyunjin!" Ryujin yang tidak sengaja lewat di depan rumah Felix dengan teman temannya dan melihat sekumpulan pemuda yang sedang berdiam diri.

"Ryu? Ngapain?" Hyunjin menghampiri Ryujin dan gadis lainnya.

"Lewat nggak boleh?" Yuna, dia memang hanya lewat jadi apa salahnya.

"Ngapain Lo disini?" Ryujin yang kembali memulai obrolan yang sedikit terganggu oleh Yuna.

Hyunjin diam dan itu membuat Ryujin paham dengan situasi yang terjadi saat ini.

"Gua harus pergi?" Tanya Ryujin yang berfikir kalau dirinya hanya akan menggangu.

"Lo tetep disini!, Lo harus bawa Yeji pergi dari sini!" Ucap hyunjin yang hanya mendapatkan respon singkat berupa anggukan dari ryujin.

"Yeji juga disini?" Lia, dia tidak tau apapun sekarang.

"Dimana dia?" Chaeryeong, tak jauh berbeda dengan Lia dirinya juga tidak mengetahui apapun yang terjadi saat ini.

Hyunjin hanya diam, dirinya menoleh ke arah Ryujin dan mendapatkan respon berupa tatapan yang seperti mengartikan hyunjin bisa pergi dari hadapannya.

Hyunjin pun sedikit menjauh dari gadis gadis itu dan kembali pada teman temannya.

"Lo beneran mau nunggu disini" Lia berbicara pada Ryujin setelah akhirnya hyunjin sudah pergi dari hadapannya.

"Gua harus, gua cuma bakal nungguin Yeji kok" Ryujin, yang hanya menatap ke arah rumah Felix tanpa menoleh kepada sang lawan bicara.

"Yeji?, gua bingung kenapa Lo peduli banget sama tu anak baru?" - Chaeryeong

"Aneh banget pertanyaan lo, ya jelas jelas karena hyunjin lah" Yuna sedikit menjeda ucapannya dan menoleh ke arah Ryujin.

"Gua yakin Ryu, kalo bukan karena hyunjin Lo nggak bakalan peduli sama Yeji" lanjut Yuna dengan sangat santai.

"Bukan hyunjin yang ngebuat gua peduli sama tu cewek, gua cuma khawatir kalo Yeji bakal ngerusak semua hal yang udah gua sama hyunjin lakuin" Ryujin, sepertinya dia akan dapat banyak pertanyaan dari teman temannya setelah mengatakan itu.

"Maksud Lo?" Chaeryeong, hanya bingung dengan ucapan dari temannya.

"Apa hal yang Lo khawatirin?" Lia, mencoba mencerna ucapan dari temannya.

"Udah ngapa jadi bahas hyunjin sih" Yuna, dirinya tau bahwa ryujin nggak mungkin bisa menjawab pertanyaan dari teman temannya.

Sedikit keheningan dari gadis gadis ini, mereka hanya fokus pada ponselnya masing-masing.

"Kalian bisa duluan, gua juga ada yang mau gua omongin sama hyunjin" Ryujin kembali membuka percakapan.

"Ok, kita tinggal ya cantik" Lia, dirinya sudah cukup bosan menunggu.

Gadis gadis itu pergi dan menyisakan ryujin yang hanya berdiri menunggu teman temannya menjauh dari hadapannya.

Setelah tak terlihat lagi teman temannya dari sudut pandang Ryujin, Ryujin menghampiri pemuda pemuda yang juga berdiri di depan rumah Felix.

"Jin, mana Yeji?" Ryujin, tidak menghiraukan manusia lain yang berada di sekitarnya, tatapannya terfokus pada hyunjin.

"Dia di dalem, mau ngapain?" Jisung, baru menyadari kedatangan ryujin.

"Nggak ada, ini ngapain kalian diri di luar, kenapa nggak masuk?" Ryujin, sebenarnya sudah tau alasannya, dirinya hanya ingin membuka obrolan dengan pemuda pemuda ini.

"Maunya sih gitu, tapi ni orang nggak ngebiarin kita masuk" Changbin, berbicara sambil melirik chan.

"Temen temen lo mana? Bukannya tadi Lo bawa rombongan?" Minho, dia nggak suka sama gadis gadis itu nggak ada alasan sih cuma nggak suka aja liatnya.

"Udah gua suruh balik" Ryujin, sama sekali tak menatap ke arah Minho dirinya sekarang sedang terfokuskan pada chan.

"Gua masuk, ntar adek gua diapa-apain lagi sama seungmin" Hyunjin, alasan yang sangat bagus untuk menyusul seungmin.

Hyunjin berlari masuk ke rumah felix tidak lupa menarik tangan ryujin untuk ikut dengannya.

"Yaudah masuk yok" Jisung, bosan hanya berdiri di luar dirinya lantas juga berlari mengikuti Hyunjin.

Yang lain tentunya juga ikut masuk karena memang udah bosan nungguin di luar.

Eh tapi si Abang nggak ikut masuk, dia punya firasat, jadi dia coba buat tetap tunggu di luar.




Permainan 'Hyunjin'? [Chanmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang