Kenapa semua ini bisa terjadi pada Kim So Eun, hati perempuan mana yang mau diperlakukan seperti ini. Bahkan untuk menanyakan 'baik-baik saja' pun tidak, bisa bertahan sampai sini pun, suatu pencapaian yang luar biasa bagi seorang Kim So Eun yang perasannya masih suka kesana-kemari.
Tidak terasa perkuliahan hari ini begitu cepat selesai, karena memang hanya 1 sks saja. Kim So Eun meminta izin terlebih dahulu pada Krystal untuk pergi duluan karena ada kepentingan mendadak.
"So Jung-ah, aku pergi duluan ya".
"Bukannya sekarang jadwal liburmu, baby?"
"Ahh itu ..."
"Jangan bilang kamu akan pergi bersama dengan ...". Krystal begitu antusias sekali dengan tebakannya.
"Ne ...". Memasang senyum manis palsu, karena sekarang bagi So Eun itu semua tidak membuatnya bahagia kali ini.
"Kalau begitu silahkan, kabari aku oke".
Berat sekali untuk melangkah keluar, bingung dengan situasi. Jika So Eun menolak untuk dijemput, nantinya takut ada sesuatu yang penting, yang mau disampaikan. Begitulah pikir So Eun.
Di halaman depan kampus, seseorang pria dengan balutan jas kasual berwarna cream sedang menunggu di depan mobilnya. Orang tersebut tidak lain adalah Ji Chang Wook, yang menunggu Kim So Eun.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Langkah ini ternyata semakin mendekat, dengan perasaan hampa Kim So Eun mencoba untuk membiasakan perasaan seperti ini untuk 1 tahun ke depan. Tapi tidak bisa dipungkiri, tatapannya kali ini mulai mencoba merobohkan pertahanan Kim So Eun. Senyum manis tiba-tiba terukir di bibirnya kali ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Apakah Sunbae sedang berakting? Kenapa senyumannya begitu manis .... Oh Tuhan tolonglah kuatkan pertahananku ini.
Kim So Eun sudah sampai di depannya, ternyata yang didapat berbeda dengan yang terlihat tadi. Sesampainya di sana, senyuman tadi langsung hilang, tanpa mempersilahkan masuk, Ji Chang Wook duluan masuk ke dalam mobil. Kim So Eun memang harus benar-benar terbiasa dengan situasi seperti ini.
Diperjalanan hanya sepi lagi yang Kim So Eun dapat. De javu, dulu pun sama. Apakah kali ini pun harus sama? Kim So Eun yang memulai duluan?
"Apakah hari ini ada pertemuan keluarga lagi?" So Eun memberanikan dirinya untuk bertanya, karena rasa penasarannya lebih besar dari rasa malunya, meski terkesan so tahu. Tapi benar adanya.
