Detak jantung yang sangat sulit sekali untuk diatur, sampai detik ini pun masih dikuasai olehnya. Entah kenapa jantung dan pikiran So Eun saat ini susah diajak kompromi, apalagi matanya yang tidak pernah lepas dari memandang sosok yang di depannya. Karena, ini merupakan pertama kalinya dia bisa duduk berhadapan dengan seorang Ji Chang Wook. Dan di lain tempat ada orang yang sama terpesonanya, mungkin lebih tepatnya merasa menyesal setelah apa yang dia ucapkan. ya... Kim Ji Eun lah orangnya.
Percakapan kini dibuka oleh pihak keluarga Ji Chang Wook, setelah tadi saling memperkenalkan diri selanjutnya menjelaskan maksud diadakannya pertemuan antar keluarga ini.
"Sudah lama keluarga kita saling mengenal satu sama lain, dan berharap kita bisa menjadi keluarga yang sesungguhnya, benarkan Kim So Eun Appa".
"Benar sekali, dan kurasa sekaranglah waktunya".
"Bagaimana pendapatmu Ji Chang Wook?" tanya ayahnya.
"Nae saya setuju". Betapa senangnya ayah saat ini saat mendengar jawaban dari Ji Chang Wook. Tinggal menunggu jawaban selanjutnya dari Kim So Eun.
"Bagaimana denganmu Kim So Eun? Apa setuju dengan perjodohan ini?"
Sejenak ini seperti keajaiban yang menghampiri hidupnya, setelah penantian lama memendam rasa suka akhirnya .... masa bodoh dengan masa depannya, sudah bisa dipastikan masa depannya akan cerah, secerah wajah Ji Chang Wook ... begitulah isi pikirannya saat ini.
"So Eun-ah ..." kini lamunannya terhenti dengan suara ayahnya.
"Oh mian ... saya .... juga ... setuju" jawabnya dengan gugup.
"Syukurlah kedua belah pihak setuju dengan perjodohan ini, mungkin di pertemuan selanjutnya kita akan bahas tanggalnya. Bagaimana Chang Wook abeoji?"
"Haha benar sekali So Eun appa, rasanya ingin besok saja mereka kita nikahkan".
Gelak tawa terdengar dari kedua belah pihak, pertemuan pertama ini berjalan dengan lancar seperti yang mereka harapkan. Kegiatan selanjutnya adalah makan bersama, kini dua keluarga menyantap makanan mereka dengan hikmat dan tenang. Setelah acara makan bersama selesai kedua keluarga akan pulang masing-masing karena sudah tidak ada lagi yang akan dibahas.
Berbeda dengan Ji Chang Wook setelah acara makan bersama selesai, sebelum semuanya beranjak dari tempatnya, Ji Chang Wook menyampaikan sesuatu kepada kedua keluarga bahwa ia bermaksud untuk berbincang berdua dengan Kim So Eun.
"Sepertinya aku ingin berbincang dulu dengan Kim So Eun, ada sesuatu yang perlu kita bicarakan". Jelasnya
DEG ...'kita' tadi dia bilang 'kita'. Kini yang bisa diajak untuk meluapkan segala pikirannya, hanyalah hati nya.
"Hoho baiklah sepertinya anak kita akan melakukan pendekatan, dan tidak mau ada yang menganggu mereka berdua". Jawab ayah Ji Chang Wook.
Tidak ada yang melarang mereka berdua untuk berbincang, malah mereka senang dengan apa yang terjadi saat ini. Tapi berbeda dengan Ji Eun, sepertinya ia ingin sekali melarangnya.
"Eomma, kenapa Appa kejam sekali sih sama aku. Kalau tahu yang akan dijodohkannya modelannya seperti itu aku mau sekali eomma". rengeknya.
"Yaa kamu sih, kenapa sudah menolaknya. Belum juga lihat orangnya sudah berprasangka buruk saja. Yaa terima sajalah toh nasi sudah menjadi bubur, kita bisa apa. Tenang saja, nanti eomma carikan yang lebih dari Ji Chang Wook".
"Emang ada?"
"Ada, dan seharusnya kamu senang dong, jika nanti mereka menikah, kita akan lebih leluasa menguasai rumah iya gak".
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is My First Love
RomanceSenangnya bisa menikah dengan cinta pertamaku... tapi, semua ini hanyalah kawin kontrak saja:(