Episode 2 - Pertemuan Yang Tak Diinginkan

66 12 0
                                    

Ji Chang Wook adalah sosok yang ketampanan nya tidak perlu diragukan lagi, sudah tampan, pintar, baik lagi. Terlahir di keluarga konglomerat, segala keperluan tercukupi sampai segala halnya pun sudah diatur. Tapi hal itulah yang kurang disukai seorang Ji Chang Wook.

Berada di lingkungan keluarga yang serba di atur membuatnya harus lebih keras lagi dalam bekerja, Ji Chang Wook tidak mau hasil jerih payahnya pun di atur, meski jabatan yang sekarang ia dapati dari ayahnya, tapi tidak serta merta harus tetap diatur. Keluarga Ji Chang Wook mempunyai perusahan yang bekerja pada berbagai bidang, hampir semua kenal dan tahu mengenai 'Ji-One Group'. Untuk saat ini Ji Chang Wook menjabat sebagai seorang direktur di perusahaan yang bergerak di bidang produksi makanan.

Kesuksesan ini dia capai di umurnya yang sekarang menginjak usia 26 tahun, semua dia dapat karena kerja kerasnya selama ini, saat orang lain sibuk dengan mencari kesenangan hidupnya, Ji Chang Wook malah sibuk dengan pekerjaan yang bisa dikatakan berat untuk orang seusia dia, dan apalagi mendapat tekanan dari keluarganya. Yang menuntut harus segalanya sempurna, tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa semua itu tidak boleh ditolak sama sekali.

Sampai datang suatu waktu ayahnya mengajak Ji Chang Wook untuk berbicara secara serius dengannya di ruang keluarga, di sana sudah ada ibu dan kakaknya. Ji Chang Wook tidak bisa menebak apalagi yang akan ia terima dan harus ia lakukan, pasrah dengan keadaan dan semoga bukan menyangkut hal pribadi.

"Sudah saatnya kamu menikah". Begitulah kalimat yang ia dengar pas baru saja duduk.

"Mwo? Abeoji ... aku tidak salah dengar kan? Hah...". Dengan senyum keheranan setelah apa yang ia dengar.

"Tidak. Ayah sudah menyiapkan calon yang pas buat kamu, dia dari keluarga yang sama dengan kita, dan pastinya akan membantu perusahaan keluarga ini lebih maju lagi".

"Jadi ini hanya sebatas pernikahan bisnis saja, begitu?"

"Lebih dari itu, Ayah berharap kalian juga menemukan kecocokan satu sama lain, karena bagaimanapun juga kita dulunya bersahabat dan berharap bisa menjadi besanan". Jelasnya kembali, tanpa memikirkan bagaimana perasaan anaknya setelah mendengar ini semua.

"Tidak Abeoji. Untuk urusan ini aku tidak akan melakukannya, karena ini menyangkut hal pribadi". Semua terkaget dengan jawaban dari Ji Chang Wook, baru kali ini anaknya menolak permintaan dari sang Ayah.

"Apa kamu bilang!". Emosi ayahnya sudah mulai terpancing dengan jawaban anaknya.

"Lagi pula aku sudah punya pacar, Abeoji juga tahu kan? dan pernah bertemu. Kelak juga nanti aku maunya menikah dengannya, biarlah masalah pernikahan ini aku sendiri yang mengurusnya Abeoji". Memohon dengan penuh harap.

"Pacar, kamu bilang ... kapan ayah pernah menganggapnya sebagai pacar kamu, dia bukan perempuan yang baik-baik asal kamu tahu aja, dia itu ..."

"CUKUP ABEOJI!!! Abeoji tidak boleh bicara seperti itu mengenai wanita pilihanku, menurutku dia wanita yang baik dan yang terpenting aku menyukainya abeoji".

"Beraninya kamu membantak ayahmu dan membela wanita sialan itu hah!". Emosinya kini kian makin meningkat, suasana di ruang keluarga saat ini sedang tidak baik-baik saja, meski di sana ada ibu dan kakaknya tidak bisa meleraikan perdebatan ayah anak ini.

"Sudahlah apapun itu, aku menolak dengan keras perjodohan ini". Sambil berjalan keluar untuk meninggalkan mereka yang masih di ruang keluarga, tapi rencana itu gagal karena kondisi kesehatan ayah menjadi korbannya, tiba-tiba nafas ayah tidak bisa diatur, dan akhirnya terjatuh pingsan.

Membuat semua seisi rumah cemas dan khawatir, sama halnya Ji Chang Wook meski tadi sudah beradu pitam, tetap bagaimanapun dia adalah ayahnya, dia tidak mau orang yang ia sayangi jatuh sakit.

Ayah kemudian dibawa ke rumah sakitnya. Ayah memang mempunyai riwayat penyakit jantung, yang memang tidak boleh kelelahan apalagi membuatnya syok. Setelah dirawat oleh dokter yang ahli kondisi ayah kini sudah membaik, tinggal kita menunggu ayah sadar. Sementara itu, ibu yang merasa ini semua tidak benar menghampiri Ji Chang Wook dan mencoba untuk membujuknya, karena setelah ayahnya sadar pun nanti akan tetap teguh pada pendiriannya untuk menikahkan Ji Chang Wook dengan pilihannya. Ibu kini menghampiri Ji Chang Wook yang sedang duduk di salah satu bangku taman yang ada di rumah sakit itu.

"Uri Adeul... boleh ibu duduk di sini?"

"Silahkan eomma".

"Ibu tahu apa yang sedang kamu rasakan kali ini, ibu tahu bahwa kamu sudah punya pacar, ibu juga pernah beberapa kali bertemu denganya dan menurut ibu dia wanita yang baik dan cocok untuk mu. Tapi... untuk kali ini kamu harus mengalah lagi nak..."

"Eomma ...". Ji Chang Wook sedih dengan apa yang ibunya katakan kali ini.

"Kamu lihat sendirikan bagaimana ayahmu? Apa kamu mau melihat kondisinya seperti ini lagi?"

"Tapi eomma kenapa harus aku? Kenapa gak Hyung saja, hyung juga sudah punya pacar terus kenapa aku?"

"Jika ayahmu sudah berkehendak, maka itu harus dilakukan".

"Bagaimana dengan pacarku eomma, apa yang harus kukatakan padanya? Aku masih menyayanginya, aku masih mencintainya..." air mata Ji Chang Wook sudah tidak bisa terbendung lagi.

"Ibu mengerti, mungkin juga ini jalan satu-satunya. Bagaimana kalau kamu menikah kontrak saja dengan calon yang ayah pilihkan?"

"Mwo? Apa maksudnya eomma, menikah kontrak?"

"Iya, kamu tidak harus benar-benar menikahinya cukup sebagai formalitas saja. Kita buat saja pernikahan itu berjalan paling lama 1 tahun, setelah itu ceraikan lah dia". Jelasnya

"Terus bagaimana dengan pacarku, kalau tahu aku akan menikah eomma?"

"Teruskan saja hubungan kalian. Mungkin ini terdengar seperti perselingkuhan berencana, tapi nanti kamu jelaskan sejelas-jelasnya pada dia dan pacarmu, bahwa ini semua hanya kontrak semata, bukan atas dasar cinta".

"Tapi apa tidak akan menyakiti perasannya?"

"Pentingkan saja perasaan kamu jangan pedulikan orang lain. Setidaknya ini satu-satunya cara agar kamu bisa melaksanakan permintaan ayah dan menjaga perasaan pacarmu".

Terdengar ide yang sangat bodoh, tapi Ji Chang Wook menyetujui ide ibunya itu. Ia akan terima perjodohan ini dengan syarat kontrak dan jangan sampai ayahnya tahu. Fokusnya sekarang ia harus segara memberitahukan hal ini pada kekasihnya.

Besoknya ia bertemu pacarnya dengan ditemani ibunya, biar ibu menjelaskan semuanya, karena bagaimanapun ini semua ide dari ibu. Sama hal nya dengan Ji Chang Wook, pacarnya syok mendengarnya dan tidak habis pikir dengan ide tersebut, apa boleh buat ia juga tidak mau berpisah dengan Ji Chang Wook. Semuanya sepakat untuk menjalankan rencana tersebut.

Tibalah saatnya pertemuan antar keluarga datang. Setelah mendengar jawaban dari Ji Chang Wook ayahnya merasa senang dan sangat berterima kasih dengan keputusannya untuk menerima perjodohan ini. Mereka segera berangkat ke restoran yang sudah direncanakan, sesampainya di sana Ji Chang Wook izin dulu untuk ke kamar mandi, sampai ia mendengar 2 orang sedang berbincang tentang perjodohan samar terdengar, ia hanya mendengar tentang "... Jadi mau tidak mau, kamu yang dijodohkan oke. Aku gak bisa bayangin gimana kalau calonnya jelek ihhh ... dan lagi masa depanku masih panjang, kalau langsung menikah bagaimana dengan masa depanku? Terus kalau langsung punya anak ... tidak ... tidak, lebih baik kamu saja, aku yakin kamu bisa".

Mendengar suara langkah yang akan segera keluar, Ji Chang Wook kaget dan langsung masuk ke toilet.
"Apa itu percakapan dari keluarga yang akan dijodohkan denganku?" dalam benaknya bertanya-tanya.

Setelah selesai dengan urusanya, Ji Chang Wook balik lagi ke tempat semula dan benar semuanya sudah berkumpul tinggal dirinya yang belum ada di sana. Tidak berlama-lama lagi ayahnya langsung mengenalkannya.

"Kenalkan ini anak saya Ji Chang Wook". Dengan bangga memperkenalkan anaknya.

"Kenalkan juga ini anak saya Kim So Eun".
Pertemuan pertama hanya seutas senyum yang Ji Chang Wook tunjukkan, tapi anehnya kenapa wanita yang bernama Kim So Eun ini kaget seperti melihat hantu saja. DEG ... geteran apa yang terjadi dengan hati Ji Chang Wook saat ini?.


~Bersambung ...

My Husband Is My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang