Episode 8 - Menerima Kenyataan

43 9 0
                                    

So Eun bergegas menuju tempat kerjanya, disepanjang perjalanan So Eun menebak-nebak siapa yang sedang menunggunya. Sedikit berharap itu Ji Chang Wook, tapi So Eun tepis hal tersebut. Karena, tidak mungkin jika Ji Chang Wook melakukan hal seperti itu. So Eun berharap semoga hari ini baik-baik saja.

Sesampainya di sana, keadaan restoran sore ini sangat penuh dengan pelanggan yang sedang menyantap makanannya, semua orang sibuk dengan pekerjaannya. So Eun langsung bergegas masuk dan mengganti pakaiannya, tiba-tiba saat So Eun akan berganti pakaian manajer datang menghampirinya.

"Cepat temui dulu orang yang sedang menunggumu itu".

"Memang siapa orangnya, Bu manajer?" Tanya So Eun begitu penasaran dengan siapa yang menunggunya ini.

"Orang kemarin yang kau antarkan makanan itu".

"Yang mana? Kemarin kan saya banyak juga mengantar makanan Bu".

"Pokoknya yang kemarin, sebaiknya kamu segera menemuinya. Lebih cepat, lebih baik. Pekerjaan kita masih banyak, saya kembali ke ruangan saya lagi oke ..... Oh iya orangnya yang duduk di dekat jendela, memakai baju warna merah".

So Eun merasa semakin penasaran setelah mendengar jawaban dari manajernya tadi, So Eun makin berpikir keras siapa orang tersebut, masalahnya itu, kemarin pelanggan yang datang juga cukup banyak dan semua So Eun antarkan makanan kepada pelanggan.

Mencari siapa sosok yang disebutkan manajernya tadi, akhirnya So Eun menemukan orang tersebut. Orang yang seperti nya akan membuat masalah hari ini, begitulah pikir So Eun setelah melihat siapa yang menunggunya dari tadi. So Eun menghampiri dan memberi salam pada orang tersebut.

"Annyeonghaseyo". So Eun mulai menyapa

"Akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga". Jawab Hwang Seung Eon. Yaa betul, orang yang menunggunya dari tadi adalah Hwang Seung Eon, kekasihnya Ji Chang Wook.

"Ne ... Maaf sudah membuatmu menunggu".

"Anja, ada sesuatu yang harus ku katakan padamu". So Eun mengambil tempat duduk, dan langsung duduk di depannya.

"Langsung saja. Kenapa bisa secepat itu kalian memutuskan tanggal pernikahan nya? Apa sebelumnya kalian pernah bertemu?"

Kalau aku jawab pernah akan seperti apa reaksi nya ya? Tapi memang sebelumnya aku pernah bertemu, walau sepertinya Sunbae tidak menyadari.

"Kenapa diam saja jawab!"

"Ah mian.... Tidak, sebelumnya tidak pernah".

"Terus kalau begitu kenapa bisa secepat itu kalian menetapkan tanggal hah!" Emosi sudah mulai terpancing.

"Kita pun tidak tahu akan seperti itu ..."

"Kita ... Hah! Sejak kapan ada 'kita' diantara kalian". Potongnya.

"Ah itu ... " Belum selesai So Eun menjelaskan sudah dipotong lagi.

"Apa kau menganggap pernikahan ini serius? Jangan harap! Perlu ku ingatkan kembali, ini hanya pernikahan kontrak. Dan awas saja kalau kamu mempunyai perasaan pada pacarku, mengerti!"

"Sepertinya kau sudah mengerti, kita akhiri saja. Lama-lama bicara denganmu hanya membuatku emosi". Hwang Seung Eon beranjak dari tempat duduknya.

"Karena kamu sudah membuatku menunggu, minuman ini kau yang bayar. Oke ... Bye!"

 Bye!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Husband Is My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang