Chapter 11. Kelas 12

55 26 12
                                    

"Semakin kau mengelak mengakui kebenarannyaakan semakin terlihat jelas bahwa dirimu tengah berbohong”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Semakin kau mengelak mengakui kebenarannya
akan semakin terlihat jelas bahwa dirimu tengah berbohong”

Libur kenaikan kelas telah tiba,saat ini Ara tengah berada di kota bandung. dimana ia tengah berlibur bersama dengan keluarganya.

Bandung yang dikenal dengan kota yang indah, nama kota bandung yang selalu ada di dalam setiap novel yang ia baca,kini ia menginjakkan kakinya di kota itu.

“Bumi pasundan lahir ketika tuhan sedang tersenyum” tulisan yang terpajang di salah satu dinding kota itu. seulas senyuman terukir di wajahnya,kota yang selama ini ingin ia kunjungi kini wishlistnya terpenuhi.

“Bandung itu indah,sayangnya dia gak ada disini.” batin Ara. Ara melihat ke setiap sudut sisi kota ini,kota yang indah dan memiliki banyak cerita kisah cinta indah dalam novel yang ia baca.

Seminggu kemudian..

Liburan telah usai semua anak-anak dan guru kembali bersekolah melanjutkan aktivitas belajar mengajarnya. kini anak IPS Berryl telah menginjak kelas XII atau kelas 12.

Saat ini sedang jam kosong,semua anak-anak berkumpul di kelas seperti biasa. bisa dibilang anak IPS Berryl itu solidaritasnya tinggi,saat ini mereka sedang berbagi cerita.

“Gimana liburan kalian kemarin we?” Tanya Ogi membuka obrolan.

“Seru, cepat banget masuk sekolah,” balas Tania.

Rega menghampiri. “Kalian ngapain aja selama liburan?”

“Ya jalan-jalan lah,” sahut Rea.

“Kalian liburan jalan-jalan mana paten,kayak gue lah liburan rebahan,” balas Fauzi.

Rega terkekeh. “Ahaha ji-ji bilang aja pengen jalan tapi gak ada cewek,”

“Ji,lo mau cewek gak? gue ada teman cewek nih,” balas Ogi.

“Sorry,walaupun gue gak punya cewek tapi gini-gini banyak yang mau sama gue,guenya aja yang gak mau,” balas Fauzi.

“Halah macam iya,” Ogi tak percaya.

“Terserah,gak percaya silahkan,”

Rega menoleh pada Wahyu. “Lo liburan kemana?”

“Biasa,nongkrong,” balas Wahyu.

“Ngopi yu? gak ngajak lo ya,” balas Ogi.

“Nongkrong sama teman lama,emang lo mau ikut?” Tanya Wahyu.

OUR STORY IN THE WHITE GRAY [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang