“Setiap masa ada orangnya dan setiap lagu ada kenangannya,tetapi aku benci kalimat itu karena aku ingin setiap masa takkan berubah setiap orang yang aku ingin untuk menetap dan kenangan yang selalu bisa dirasakan,
tapi apalah daya jika itu semua sudah digariskan”
-Ara Sheana Maharani-Ara telah selesai dengan kegiatan mengemas rumah mulai dari menyapu,mencuci baju dan piring. hari ini adalah hari minggu dimana waktunya bagi Ara untuk beristirahat. setelah selesai dengan segala kegiatannya ia duduk di ruang depan menonton televisi,ia melihat semua siaran di televisi itu sampai ia menemukan kartun kesukaannya sewaktu ia masih kecil,sofia the first beardnard bear,shaun the seep dan kartun oggy.
“Tanpa sadar sekarang gue udah gede. gue dah lama banget nggak nonton semua kartun-kartun ini. semua hal punya kenangannya ya,termasuk kartun-kartun ini mengingatkan banget sama masa kecil,” monolognya
“Ba!” kaget Sadewa.
Ara tersentak kaget. “Astaghfirullah,apa sih bang biikin orang jantungan aja,”
“Kamu sih abang perhatiin nonton kartun tapi melamun. kenapa?” Tanya Sadewa.
“Orang lagi nonton juga bukan melamun,”
“Jangan melamun nanti kesambet. ni lagi tontonan bocil juga di tonton,tumben,” Sadewa melihat apa yang sedang Ara tonton,”
Ara menatap jengkel. “Suka-suka Ara,”
“Eh tunggu,ini kartun favorit kamu waktu kecil kan?” Sadewa mengingat-ingat.
Ara hanya membalas dengan menaikkan bahunya.
“Oh.. abang tau. kamu pasti pengen balik lagi jadi anak kecil ya?”
“Ara udah gede,”
Sadewa menatap Ara menyelidik. “Iya,tapi kamu rindu masa kecil kan?”
“Abang dukun ya?”
“Ahaha abang ini cenayang abang itu tau banget adek abang. kenapa? keras banget ya dek hidup setelah dewasa jadi pengen kembali ke masa kecil lagi? cerita sini sama abang,” Ajak Sadewa.
“Hm.. rindu aja bang sama masa kecil kayak mikir dunia waktu itu indah banget tanpa perlu banyak yang di fikirkan. gak mikirin tugas dan belajar. pikirannya cuma main-main aja, seneng banget dulu itu bang,” balas Ara.
“Ma! Ara dia gak mau belajar ma,” Panggil Sadewa yang langsung di pelototi Ara.
“Ih abang apa sih gak gitu,”
Karmila datang tepat di hadapan mereka. “Ada apa bang?”
“Ini ma,Ar- aduh,” ucapnya terhenti saat Ara mencubiti perutnya.
“Gak ada ma,biasa abang emang suka cari gara-gara,” balas Ara mencoba santai.
Sadewa memberikan kode dengan gerakan tangannya bahwa Ara sedang berbohong,yang terus di pelototi Ara.
“Kamu ya bang,mama lagi sibuk loh di dapur,” ucap ibu Ara dan langsung berjalan meninggalkan mereka.
“Dah lah malas cerita sama abang,” balas Ara ngambek.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR STORY IN THE WHITE GRAY [TERBIT]
Teen FictionDua remaja yang memiliki kepribadian bertolak belakang Ara Sheana Maharani sosok gadis ceria dan pintar di pertemukan dengan seorang laki-laki badboy yang bernama Wahyu Radiansyah Cakrawangsa. Siapa sangka takdir membawa mereka bertemu dimasa putih...