Happy Reading Yaaa!! 😊📚
___•___Setelah pertemuan yang penuh perasaan di kafe, Arka dan Laura kembali ke rutinitas mereka, namun dengan sebuah perubahan yang signifikan. Arka tak sabar menunggu pesan dari Laura setiap pagi, dan Laura merasa hatinya berdebar setiap kali nama Arka muncul di layar ponselnya.
Malam itu, Arka memutuskan untuk menelepon Laura. Mereka belum resmi jadian, tapi Arka merasa penting untuk membahas langkah selanjutnya. Dia sudah memikirkan kata-kata ini sepanjang hari.
Telepon berbunyi, dan Laura segera menjawabnya, suaranya terdengar ceria.
"Halo?"
"Halo, Ra," kata Arka, suaranya lembut. "Gimana hari lo?"
"Baik, sih. Cuma agak sibuk dengan tugas sekolah," jawab Laura. "Lo gimana?"
"Sama, lagi sibuk juga. Tapi, gue seneng bisa ngobrol sama lo sekarang."
Laura tersenyum, meskipun Arka tak bisa melihatnya. "Gue juga seneng. Lo bikin hari gue jadi lebih baik."
Arka menelan ludahnya, merasa gugup. "Laura, kita udah ngomong banyak soal perasaan kita. Gue cuma mau nanya, kalau lo siap untuk ngebangun sesuatu yang lebih dari sekadar temenan?"
Laura terdiam sejenak, kemudian suara lembutnya terdengar lagi. "Maksud lo, apa?"
"Ya, maksud gue," Arka mencoba menjelaskan dengan hati-hati, "kita udah sama-sama ngerasain sesuatu yang lebih. Gue pengen tahu, apakah lo mau mencoba jadi pasangan gue? Tapi gue nggak mau buru-buru, gue mau lo nyaman."
Laura menundukkan kepalanya, merasa jantungnya berdegup kencang. "Arka, ini terasa seperti mimpi. Gue nggak nyangka kita bakal sampai di sini."
"Kalau lo butuh waktu untuk berpikir, nggak masalah. Gue cuma mau lo tahu, gue beneran serius tentang ini," kata Arka dengan penuh perhatian.
Laura menghela napas panjang sebelum menjawab. "Gue pikir, gue siap untuk itu. Selama ini gue cuma bisa memikirkan lo dan ngerasa kalau kita bisa jadi lebih dari teman. Gue mau banget kalau kita coba."
Arka merasakan lega mendengar jawabannya. "Jadi, kita jadian, ya?"
Laura tertawa lembut. "Iya, kita jadian."
Mereka melanjutkan percakapan dengan semangat baru, berbagi cerita tentang hari-hari mereka dan merencanakan waktu untuk bertemu lagi. Arka merasa hatinya lebih ringan, dan Laura merasa penuh dengan kebahagiaan yang baru.
Keesokan harinya, Arka mengirim pesan pagi kepada Laura. Pesannya sederhana, tapi penuh makna.
"Selamat pagi, ayy. Semoga hari ini jadi hari yang baik untuk kita berdua."
Laura membalas dengan senyuman di wajahnya, "Selamat pagi juga ayy, aku udah nunggu pesan ini dari tadi. Selamat hari pertama kita sebagai pasangan!"
Malam harinya, mereka berbicara lewat telepon, merencanakan kencan pertama mereka. Arka mengusulkan untuk pergi ke bioskop, sementara Laura menginginkan makan malam di tempat favoritnya. Mereka saling bercerita tentang harapan dan impian mereka, merasa semakin dekat satu sama lain.
Dengan setiap pesan dan percakapan, hubungan mereka semakin kuat. Arka dan Laura mulai memahami satu sama lain lebih dalam, dan meskipun mereka baru memulai perjalanan ini, keduanya merasa yakin bahwa mereka bisa menghadapi apa pun bersama.
Malam itu, meskipun hujan di luar, mereka merasa hangat di dalam hati mereka. Arka dan Laura, setelah melalui perjalanan panjang untuk menemukan satu sama lain, akhirnya bisa melangkah ke babak baru dalam hubungan mereka.
Jangan Lupa Vote 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH TANPA DIRIMU (Tamat)
Teen FictionHalo teman-teman 😊👋 Mau tau novel ini menceritakan tentang apa? BACA DISINI YUK, YUK MAMPIR!!