Saat fajar menyingsing, badai akhirnya mulai mereda, meninggalkan desa yang porak-poranda. Alleia berdiri di antara reruntuhan, hatinya terasa berat karena beban kehancuran. Para penduduk desa keluar dari tempat penampungan mereka, keterkejutan dan keputusasaan terukir di wajah mereka saat mereka mengamati kerusakan.
El-Roi mendekat, ekspresinya serius. "Kami telah melakukan apa yang kami bisa, tapi akan butuh waktu untuk membangun kembali."
Alleia mengangguk, hatinya sedih melihat rumahnya dan orang-orang yang dicintainya. "Kita harus mencari tahu apa yang menyebabkan badai ini. Pasti ada cara untuk menyembuhkan kemarahan roh-roh itu."
Tetua Sabian muncul, matanya dipenuhi dengan campuran kesedihan dan tekad. "Elemen-elemen sedang berperang, Alleia. Kita tidak bisa berdiam diri. Kau harus mencari roh-roh itu dan memahami penderitaan mereka. Hanya dengan begitu kau bisa mengembalikan keseimbangan."
Dengan menarik napas dalam-dalam, Alleia menguatkan diri untuk perjalanan ke depan. "Aku akan melakukannya. Aku akan menemukan cara untuk menyembuhkan keretakan ini."
"Kalau begitu, kau harus bersiap-siap," kata Sabian tegas. "Aku akan mengirimkan pesan kepada Urian, sang roh api. Dia mungkin punya jawaban."
Saat Alleia mengumpulkan perbekalannya dan bersiap untuk perjalanan, sebuah tujuan menyala di dalam dirinya. Dia dapat merasakan beban takdir berada di pundaknya, kesadaran bahwa dia ditakdirkan untuk memainkan peran penting dalam memulihkan keharmonisan elemen-elemen.
Berdiri di tepi hutan, dia menatap ke arah cakrawala, jantungnya berdegup kencang. Ini hanyalah awal dari perjalanannya, jalan yang penuh dengan bahaya dan penemuan. Tapi dia tidak akan goyah. Dia akan menjadi penyembuh yang sangat dibutuhkan Havanna. Demi keselarasan dan keseimbangan semesta.
YOU ARE READING
The Wounded Sky (END).
FantasiaSaat tetes pertama hujan mulai turun, Alleia membuka mata dengan tekad berkobar di dalam dirinya. Dia dapat merasakan keresahan para roh yang berteriak minta tolong, terbelah antara kemarahan dan kedamaian yang pernah mereka kenal. Sebuah kekuatan...