Bab 11 : Rasa Rindu.

44 20 0
                                    

Sesampainya di rumah sakit, Kafka langsung melihat Hanni dan Hanni mengantarkannya ke ruangan Yuda saat itu.

Tapi Yuda sudah bangun dan dia mencabut saluran air infusnya itu, dia berjalan keluar ruangan sambil menahan rasa sakit tangannya ini.

" Yuda! mau kemana? " tanya Hanni yang membuat Yuda melihat ke arahnya.

Yuda sedikit terdiam akan melihat kehadiran Kafka yang ada disana, terlihat ada wajah yang sendu namun ditutupi dengan wajah datar.

" Aku mau pulang, ga bisa aku lama-lama disini " jelas Yuda yang tak melihat ke arahnya lagi.

" Tapi tangan mu masih harus di cek " jawab Hanni yang ingin Yuda tetap disana.

" Nggak, kalau memang mau cek nanti chat aja biar aku datang, aku mau pulang duluan " sahutnya Yuda yang akhirnya pergi dari sana.

Kafka berlarian mengejarnya Yuda dan menahan tangannya Yuda, Yuda tersontak kaget dan melihat tingkahnya saat itu.

" Yuda, kamu jangan macem-macem, kamu tahu kan tangan mu sakit? masih macem-macem? " tanya Kafka yang membuat Yuda melepaskan tangan Kafka secara perlahan-lahan.

" Lepas, pulang ke rumah naik taxi sana " balas Yuda yang pergi begitu saja.

Kafka hanya bisa berdiri diam mematung, sementara Yuda ke parkiran karena motornya sudah di antar oleh orang yang menolongnya.

Dia pergi keluar dari rumah sakit itu dan berjalan menuju rumahnya, sementara Kafka ingin menangis dan mencoba mencari taxi akhirnya.

Sejujurnya Yuda ga pulang, dia cuman sembunyi sambil mantau Kafka yang masih nyari mobil taxi itu, Yuda ngerasa bersalah karena udah berbicara kayak gitu ke dia.

Tapi Yuda terpaksa ngelakuinnya supaya Kafka tak selalu memarahi dirinya dan dia juga ga mau ngerepotin. Akhirnya Kafka mendapatkan mobil taxi setelah sekian lama.

Mobil taxi itu pun mengantarkan Kafka ke rumah dan Yuda juga langsung pulang ke rumah dengan kecepatan tinggi, sesampainya di rumah Yuda memasukkan motornya ke garasi.

Yuda mengganti bajunya dan dia agak kesulitan, tapi dia mencoba berusaha sendirian tapi tangannya sangat sakit ketika di tekuk.

Dengan cepat Kafka menolongnya dan Yuda kaget tapi dia juga sedikit berterimakasih atas hal itu, dia menjadi sedikit terbantu karena hal itu.

Kafka yang baru selesai bersih-bersih langsung melihat akan Yuda yang sibuk mengerjakan pekerjaannya itu, pekerjaan Yuda selalu saja berdatangan.

Kafka ingin mengajaknya tidur tapi dia ingat akan perjanjian itu, hal ini membuatnya hanya bisa tidur sambil membelakangi Yuda.

Belakangan itu tidurnya menjadi tak nyenyak karena tak ada yang memeluknya, padahal dia menyukai pelukan ketika tidur.

Dia hanya bisa meringkuk di kasur dan mencoba tidur tapi tak bisa karena dia membutuhkan pelukan itu, dia kangen akan pelukannya.

" Aku mau dia.. " lirih Kafka yang hanya bisa berangan-angan.

Berbeda dengan Yuda yang tak tahu harus ngapain, masalahnya kerjaannya baru selesai. Dia mematikan laptopnya dan membereskan meja kerjanya akhirnya.

Kafka memberanikan dirinya untuk menarik tangan Yuda dan memeluknya dengan erat, Yuda kaget tapi dia cuman bisa diam dan membiarkan Kafka tetap memeluknya.

Setelahnya Kafka melepaskan pelukan itu dan kembali tidur, Yuda mau nyamperin tapi dia takut kalau Kafka bakalan marah jadinya.

" Kaf? sini " ajak Yuda yang dimana Kafka hendak berbaring.

"PASUTRI GAJE SEASON 2!" | Johnten ft kapal lain. | SLOW UPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang