Hari pertama Wina tinggal disana rupanya Yoshua gak ikut tinggal disana karena dia lebih milih ngekost di dekat sekolahnya.
Yoshua itu sama kayak Aru yang dimana masih anak kuliahan semester 1, sementara Wina, Haka, Jeko dan Jemima sendiri baru masuk kelas 3 smp.
Pagi hari Wina bersiap dengan cepat dan kamarnya sendiri berada di lantai atas karena itu ruangan kosong di rumah Niko.
" Niko!! map hijau aku dimana!!! " seru El yang menghampirinya.
" Mana aku tahu, orang aku di dapur " jelas Niko yang buat El makin prustasi.
Wina turun ke bawah sambil bawa tas nya dan jalan ke ruang makan, akhirnya dia tahu gimana tentang kedua pasangan ini disana.
Pas mereka makan, Wina sedikit merasakan deja vu akan keluarga lamanya itu, hal ini membuatnya sedikit tersenyum.
" Berarti kayak gini ya cerita pasutri 6 tahun itu " batinnya yang menahan tawa.
" Win? kau nanti pergi sama siapa? kau gak bisa bawa motor kan? " tanya Niko kepadanya.
" Naik sama Jeko aku om, eh tapi gak tau sih om dia bisa apa nggak " jelas Wina yang bingung.
Tak lama ada notif pesan masuk yang berisi bahwa Jeko tak bisa mengantarnya pagi itu karena sakit, Wina jadi bingung saat ini.
" Dari Jeko ya? " tebak El yang membuat Wina sedikit canggung.
" Dia gak bisa ngantar atau gimana? " tanya Niko yang paham dari wajahnya.
" Dia gak bisa ngantar karena sakit, tapi gapapa nanti aku cari ojek " balas Wina dengan senyumnya.
" Sekalian aja sama om, kita satu arah soalnya " lanjut Niko yang membuat Wina sangat terbantu.
" Makasih ya omm " ucap Wina yang sangat senang.
Akhirnya mereka berangkat dan pertama-tama Niko mengantar El dulu ke rumah sakit dulu, setelahnya mengantar Wina ke sekolahnya dan barulah Niko ke kantornya.
" Nik? Yoshua tinggal di rumah mu? " tanya Joan ke dia.
" Nggak, kata si Wina dia ngekost biar dekat sama kampusnya " jawab Niko yang membuat Joan mengangguk.
" Nanti malam ke rumah ku aja, kita buat acara makan-makan biar agak kumpul juga lah mereka, jugaan udah lama kan kita ga minum-minum? " tanya Joan yang membuat Niko memikirkannya.
" Boleh aja, nanti send text aja apa yang mau dibawa " ujar Niko yang membuat Joan mengangguk lagi dan pergi dari sana.
Dan Niko bekerja di lapangan kali ini untuk melatih junior yang baru dan pekerjaannya cukup melatih kesabarannya kali ini.
Selesai itu, jam makan siang tiba dan sejujurnya dia gak tahu Wina ini pulang jam berapa dan dia lupa nanya soal itu ke Wina.
" Jo? Haka sama Wina satu sekolah kan? pulang jam berapa biasanya? " tanya Niko yang menghampiri ruang kerjanya.
" Kalau setahu ku itu pulang jam 13.30 atau 14.00 gitu, cuman kalau ada ekstra biasanya lebih lama " jawab Joan yang membuat Niko menelpon dia akhirnya.
" Win? kau pulang jam berapa? nanti ada ekstra gak? " tanya Niko yang buat Wina agak ngelag buat jawabnya.
" A-aku pulang jam 14.00, besok aku pulang lama " jawab Wina yang sedikit kaget.
" Yaudah nanti kalau udah pulang telpon aja, kalau om masih gak bisa numpang ke Haka aja " sambung Niko yang membuat Wina mengiyakannya.
Telpon pun mati dan Wina buru-buru masuk ke kelasnya karena Niko nelpon dia pas masih jam pelajaran. Sejujurnya Wina ini males belajar tapi dia harus belajar.
Istirahat tiba, Wina mencari bekalnya dan sadar jika bekalnya sudah tak ada lagi sekarang. Tapi dia ingat jika Niko tadi memberikan dia sesuatu.
Wina mengambil barang itu dan membukanya rupanya itu roti siap saji dengan susu, ada sedikit note disana.
" Wina, semangat sekolahnya, tante El baru sempet bikin ginian dan tante gatau kamu sukanya apa dan mau bekalnya gimana kalau kamu masih lapar di tas depan kamu ada uang lebih, di pakai aja buat makan ya "
Wina menangis membaca note nya, sungguh dia gak expect jika El membuat itu untuk dirinya dan Haka sadar dia nangis.
" Eh? mak nangis ko, nangis kenapa? jangan nangis lah " kata Haka yang mengelus punggungnya.
" Kayak nya Hak, beruntung kali lah aku kalau jadi anak kandungnya om Niko sama tante El itu.. " ujarnya yang buat Haka terdiam sejenak.
" Win? mereka pun menganggap kau sebagai anak mereka nya, dia baik kan sama mu? mungkin sikapnya aja yang agak gimana, tapi om Niko masih baik " balas Haka yang mengeluarkan coklat dari tas nya.
" Nah, titipan abang mu ini " kata Haka yang membuat Wina memakannya.
Jam pulang pun tiba, mereka berdua memang di jemput dan Haka sendiri udah bisa naik motor tapi belum dibolehin sama bapaknya.
Mereka nunggu sekitar 20 menit dan belum ada yang jemput satu pun, Wina ingat jika dia memiliki uang lebih tadi itu dan akhirnya dia traktir Haka beli es teh dan batagor.
" Banyak uang mu Win, uang siapa? " tanya Haka yang buat Wina meminum es teh nya.
" Uang itu dari tante El yang ngasih uang lebih buat makan siang, tapi biasanya makan siang ku berat kan kayak nasi sama apa gitu, tadi aja roti sama susu tapi itu enak " sahut Wina dengan senang.
" Wehh enaknya, bekal ku aja bervariasi sih kapan-kapan ku suruh mama ku buatin untuk mu " lanjut Haka yang memakan batagornya.
Tak lama sebuah mobil datang ke arah mereka rupanya itu Joan yang menjemputnya, Wina pun ikut bersama mereka karena Niko mendadak gak bisa jemput dia.
" Pak? kami kerumah? " tanya Haka yang membuat Joan menggeleng.
" Nggak, kalian ikut kantor dulu soalnya bapak belum bisa ngantar sekalian pulang ke rumah " balas Joan yang membuat keduanya mengangguk.
Sesampainya di kantor, mereka berdua turun dan berakhir main di ruangan kerja Joan yang rupanya Joan sendiri rapat. Wina baru tahu akan ruangan kerja itu.
" Win? kau belum pernah ke ruangan bapak ku? " tanya Haka ke dia yang keliatan planga plongo.
" Belumm, ke ruangan bapak ku aja jarang " jawabnya sambil menggelengkan kepala.
" Ruangan bapak mu harusnya kosong sekarang, oh iya kau mau ku ajak jalan gak? kebetulan kau jarang disini " ujar Haka yang membuat Wina langsung mengangguk.
Akhirnya mereka menjalani satu kantor itu dengan penjelasan Haka yang membuatnya agak kaget dan secara tak sengaja mereka bertemu dengan Jemima.
" Haka! Wina! " seru Jemima yang menghampirinya.
" Halo Jem! " sapa Haka dan Wina.
" Eh kalian kok tumben ada disini? " tanya Jemima yang membawa bekal.
" Wehh bekal untuk siapa itu? bekal mu? " tanya Wina yang notice.
" Bukann, ini punya ayah soalnya beliau lupa buat bawa gegara buru-buru " balas Jemima yang membuat Wina mengangguk kecil.
Akhirnya mereka nemani Jemima ke ruangan bapaknya, gak lama Niko datang dan ngajak Wina pulang ke rumah, di perjalanan mereka ngobrol segala macam biar gak bosan.
Jujur Niko senang karena dia ada teman ngobrol lain dibanding El, dan ngobrol sama Wina itu seru serta Wina sendiri punya banyak hal buat diceritakan.
" Andai dia jadi anak kandung ku, ku ajak ini kemana pun yang dia mau " batin Niko yang merasakan bahwa Wina seperti anaknya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
"PASUTRI GAJE SEASON 2!" | Johnten ft kapal lain. | SLOW UP
FanfictionDON'T TAKE ANYTHING FROM HERE IF U DON'T SAY PERMISSION, DILARANG MENGGUNAKAN IDE ATM (AMATI-TIRU-MENJIPLAK) apalagi yang sama persis. (Kalau memang terinspirasi ga masalah, intinya ga ngambil ide cerita apapun dari sini, karena hampir seluruh ide...