Bab 16 : Rasa "Clumsy" | Yuda & Kafka

27 5 0
                                    

Malam itu Yuda baru lihat sesuatu di hp nya yang buat dia sendiri jadi merasa gemataran+salting gegara itu, tangannya terus bergemetar.

" Halah kimak, kok gini " batin Yuda yang kesal.

Dia pun pergi mandi karena kebetulan dia belum mandi malam itu, dia masuk ke dalam dan pas mandi dia malah mengingat hal yang bikin dia itu jadi merasa salting berlebihan.

Dan jadinya Yuda terkena "clumsy" untuk sementara waktu, pas dia udah selesai mandi, Yuda langsung buru-buru pakai baju dan keluar dari kamar sambil mengeringkan rambutnya.

Clumsy adalah rasa canggung dalam gerakan atau tindakan; tanpa keterampilan atau keanggunan: dia menjadi sangat ceroboh dan selalu merusak barang.

" Yu? kamu kenapa? kok tangannya gemetaran? " tanya Kafka yang melihat tangan kanan Yuda terus bergerak tiada henti.

" A-ah gpp kok " jawabnya yang menyembunyikan tangan kanannya dan berlalu pergi begitu saja.

Dia menjemur handuknya dan duduk di teras rumah sambil memikirkan cara supaya tangannya berhenti gemetaran.

" Yuda? " tanya Kafka yang tiba-tiba menghampirinya.

Yuda kaget dan ga berani lihat wajah Kafka, dia makin 'clumsy' akan hal tersebut dan jadi gagap pas mau menjawabnya.

" K-kenapa? " tanya Yuda yang berusaha menenangkan tangannya.

" Boleh tolongin aku ga? ada sesuatu yang harus kamu selesain soalnya " jelas Kafka yang membuat Yuda langsung berdiri dan bantuin Kafka.

Rupanya Kafka meminta tolong buat bagusin keran air di dapur yang tiba-tiba macet, sejujurnya Kafka aneh akan tangan Yuda yang tiba-tiba gemetar.

Yuda tetap mencoba memperbaikinya dengan tangan yang masih bergetar itu, sungguh Yuda sendiri jadi takut buat liat Kafka.

Rasanya kayak dia jatuh cinta lagi sama Kafka padahal dia kan udah cinta sejujurnya, tapi di matanya kali ini Kafka tampak berbeda dari yang biasanya.

Bukannya keran itu bagus malahan dia makin jantungan pas Kafka mendekati wajahnya ke dia, lantas Yuda mundur karena perasaan aneh yang ia alami itu.

" Yu? kamu itu kenapa sih? " tanya Kafka yang menarik tangan Yuda yang membuat Yuda menjadi mendorong badannya ke lantai dan menindihnya.

Kafka sendiri menutup matanya dan begitu juga dengan Yuda, pas mereka membuka kedua matanya, Yuda sendiri menjadi sangat kaget dan lantas bangun dari sana.

"Anu nanti ku baguskan kerannya, aku keluar dulu, jangan kemana-mana " ujar Yuda yang meninggalkan Kafka begitu saja disana.

Yuda mengambil jaket dan kunci motornya lalu pergi dari rumahnya sendiri, di jalan dia masih memikirkan apa yang terjadi pada dirinya saat ini.

" Ga ada pilihan lain, mungkin aku harus nanya dia " batin Yuda yang harus bertemu seseorang karena hal ini.

Akhirnya Yuda pergi ke suatu tempat, rupanya itu menuju rumah sakit dan sesampainya disana dia mencari Hanni.

" Han, ada yang mau ku bicarakan, lagi ada waktu luang mu? " tanya Yuda yang menghampiri Hanni saat itu.

" Ada " jawab Hanni dengan singkat.

Akhirnya mereka pun duduk di kantin rumah sakit sambil memesan minuman panas disana, Hanni melihat sesuatu yang aneh dari Yuda.

" Kenapa? tumben kali kau ketemu aku " ujar Hanni yang membuat Yuda menghembuskan nafasnya dengan berat.

Yuda mulai menceritakan dari awal dan Hanni menyimak kisahnya itu, dan sebenarnya Hanni heran kenapa Yuda bisa jadi gemetaran seperti itu.

" Clumsy ya? sebelumnya kau ada ngelihat yang menurut mu aneh atau gimana gitu dari Kafka? " tanya Hanni ke arah Yuda yang tengah meminum kopi panas miliknya.

" Kalau ga salah tadi aku ga sengaja lihat foto lamanya Kafka dan ya menurut ku itu manis sebenarnya " balas Yuda yang membuat Hanni tertawa.

" Hadeh Yud, kau itu jadi makin cinta sejujurnya gegara foto itu dan kau ngalami clumsy itu karena rasa perasaan mu yang lebih tinggi dibanding biasanya " sahut Hanni yang memakan permen tangkai.

" Yang betul aja, masa iya segitunya? " tanya Yuda yang benar-benar heran.

" Kau ingat gak tentang rencana mu untuk El? setelah hal itu terjadi si El juga clumsy karena perasaan di hatinya jauh meningkat di banding biasanya ke Niko " sambung Hanni dengan cepat.

Akhirnya percakapan itu selesai dan Yuda pulang ke rumahnya sambil menyakinkan dirinya untuk tetap tenang seperti dulu saat melihat Kafka.

Yuda turun dari motornya dan berjalan ke arah pintu rumahnya, pas dia mau meraih gagang pintu secara tiba-tiba pintu itu terbuka dari dalam.

" YUDAAA, KAMU ITU DARI MANA AJA SIHHHH " teriak Kafka yang tepat berdekatan dengan wajahnya.

Yuda yang kaget dan bener aja dia jadi merasa pusing lalu tergeletak pingsan begitu saja tanpa sebab yang jelas.

" Lohh Yuda?!?!?! " seru Kafka yang membangunkan Yuda.

Akhirnya Yuda dibawa ke kamar mereka sambil di bantu oleh Juna saat itu, Yuda di tidurkan di kasurnya dan Kafka berada disana.

Hingga sekitar 15 menit kemudian Yuda sadar dari pingsannya itu, kepalanya sungguh amat sakit dan Kafka melihat Yuda yang terbangun dari sadarnya.

" Yudaa! kamu kok pingsan sihh! " seru Kafka yang berlari pelan dan memeluknya.

Yuda sendiri kaget karena hal itu dan tak sempat berbicara karena Kafka memeluknya begitu erat.

Kafka memeluknya dengan sangat erat karena dia takut kalau Yuda pingsan lagi, malahan jantung Yuda berdegup cepat sekarang kayak orang yang belum nembak crushnya.

" Yuda? jantung kamu kok cepet gitu? " tanya Kafka yang melihatnya.

Yuda cuman bisa meneguk ludahnya dengan kasar pas dilihat sama si manis itu, tatapan lekat dari Kafka itu sanggup bikin Yuda sesak nafas karena terlalu manis dalam sejenak.

" A-ahh... H-huhh... " nafas Yuda menjadi tidak teratur dan dia ga bisa ngendalikan jantungnya itu.

Yuda udah ga tahu mau ngapain dan milih nyium bibir Kafka gitu aja secara tiba-tiba, Kafka sendiri sempat shock karena itu.

Itu cuman berlangsung selama 5 menit dan setelahnya Yuda melepaskannya, dia memalingkan wajahnya dengan maksud supaya jantungnya berdetak normal lagi.

Rupanya Kafka sendiri jadi mendorong wajah Yuda jadi berhadapan dengan dia dan kata lainnya Yuda ngelihat Kafka lagi.

Kafka jadi naik ke atas perut Yuda dan mengecup seluruh wajah+bibirnya Yuda tanpa ampun, dan apa yang Yuda lakukan? dia cuman bisa diam dan membelakkan matanya sepanjang hal itu terjadi.

" K-kaf... " lirih Yuda pelan yang mencoba menatap Kafka lama kali ini.

Tapi sama aja, jantungnya ga kuat buat natap mata bulatnya, bibir pink dan senyuman manis itu menjadi menghiasi wajah Kafka. 

" Kenapa hm? masih mau? " tanya Kafka yang menggodanya saat itu.

Belum ada Yuda menjawab pertanyaan tadi, Kafka udah main dulu dan kembali melakukan hal yang sama seperti tadi.

Lagi-lagi Yuda cuman bisa diam dan menikmati semuanya dengan perasaan yang semakin berdegup kencang.

" HATIKU JADI GA SEHAT WOILAH! " Batin Yuda yang menjadi tak normal karena hal itu.

"PASUTRI GAJE SEASON 2!" | Johnten ft kapal lain. | SLOW UPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang