The Twin Switch

24.

ini adalah hari pertama jergas menjadi kembarannya, jergan. kini is berjalan dilorong sendirian, menerka-nerka apa yang harus Dan biasanya jergan lakukan. pasalnya jergas selalu mengenal jergan seperti seorang yang bucin. 24/7 hidupnya adalah Kiara, Kiara, Dan kiara.

"aduhh, gua harus ngapain ya?" Tanya jergas pada dirinya sendiri. ketika ia sedang merenungi apa yang harus dilakukan ia melihat dari kejauhan ada segerombolan osis yang berjalan kearahnya. ia melihat kakaknya, Kiara, Lia, hyunjin, Dan Yuri entah apa yang akan mereka lakukan, namun yang sekarang jergas sedang pikirkan adalah bagaimana caranya ia tidak bertemu langsung dengan Kiara.

"anjing, gua blom siap ketemu dia,". batin jergas, laki-laki itupun memutar balik dan langsung lari dari sana.

"sial banget ketemu segerombolan osis pagi-pagi,". ucap jergas sambil ngos-ngosan. "woi, lagi ngapain lo disini,". seorang laki-laki menepuk punggung jergas. "anjing,". jergas pun sontak teriak, ia terkejut dengan keadaan laki-laki tersebut. "alay lo, kayak ketemu setan aja,". ucap laki-laki tersebut. "lo setannya,".

°°°

sekarang pukul 11.00 yang berarti jam pelajaran sudah berganti. betapa ngantuknya jergas Karna dari jam tujuh sampai sekarang, guru yang masuk ke kelas jergan bukan guru yg killer. "eh lu bosen gak?". Tanya jergas kepada laki-laki disebelahnya. "eh?" balasnya. jergas mencoba melihat name tag di baju laki-laki tersebut. ternyata ia adalah Lucas. "kas, kantin gak?" tanyanya. "nah gitu dong, nama bagus begini kaga dipanggil,". ucapnya, kemudian laki-laki tersebut berdiri dari duduknya. "yuk,".

sesampainya mereka berdua di kantin jergas menulusuri seluruh sudut kantin, takutnya ia bertemu dengan gerombolan kakaknya. "aman gak sih?" Tanya jergas dengan was-was. "aman lah, napa lo? gak kayak biasanya,". Lukas merasakan keanehan dari jergas, biasanya jergan tidak pernah sewas-was ini.

"kaga ngapa-ngapa, lagi liat itu ibu yang jualan gorengan buka kaga,". bela jergas, karna jergas menyadari kalau yang ia lakukan merupakan sebuah keanehan ia kembali melangkahkan kakinya kedepan.  ia berjalan ke stand gorengan untuk membeli gorengan. "lu mau?" tawar jergan ke Lukas namun pria tersebut menggeleng.

tiga orang wanita berjalan kearah jergas, mereka ingin menegur jergas Karna tidak menaati peraturan sekolah.

"wihhh bagus ya, belum waktunya istirahat malah ke kantin,". ucap Salah satu wanita disana.

ko kayak suara kakak gua ya - batin jergas

"dek kamu namanya siapa?" Tanya Mindy sambil mencolek punggung jergas. "Lukas, balik badan kas,". jergas menyikut pinggang lukas, namun gesture Lukas seperti mengatakan 'gak gua gak mau' "gua kasih cepe, lu balik badan,". bisik jergas, kini Lukas membalikan badannya. "kakak lo itu,". ucap Lukas. baru saja jergas ingin membalikan badannya ia melihat bahwa ada 3 kaki dibelakangannya yang berarti kakaknya tidak sendiri.

"siapa lagi?" bisik jergas. "Mindy, Kiara, Lia,". balas Lucas yang membuat jergas enggan untuk membalikan badannya. "he itu lagi gosipin apa?" Tanya Lia ke kedua pria tersebut. "ahah, gak ada kak,". jawab jergas namun laki-laki tersebut Masih memunggungi mereka bertiga. "kalo ngomong yang sopan dong, jangan munggungin begini,". ucap Kiara.

mampus gua - batin jergas

kini jergas menemukan ide, ia berpura-pura sakit pinggang kemudian langsung berlari kearah kelasnya. jergas mulai melancarkan aksinya, ia mulai memegangi pinggang Dan punggungnya. "aduh kak, sakit punggung gua kak, aduh kak gua pergi dulu ya kak, mau minum obat,". ucap jergas, kemudian ia berlari tanpa memperlihatkan mukanya. "woi dasar kucrut, malah ninggalin gua,". ucap Lukas. "Mari kak,". laki-laki itu langsung berlari menjauhi ketiga kakak kelasnya itu.

°°°

"kantin gak?" tanya dimas ke jergas. jergas terkejut ternyata dimas adalah teman dari jergan. "gas,". dimas terlihat seperti pentolan sekolah, baju dikeluarin, kancing dibuka Dua agar memperlihatkan baju hitamnya. "lo mau makan apa? gua bayarin, abis cair nih,". tawar dimas, namun jergas menolak pasalnya ia belum terlalu kenal karakter dimas, ia takut Salah bertindak Dan berujung semua orang tahu bahwa ia jergas yang berpura-pura menjadi jergan.

"aelah, biasanya kalo kayak begini cepet,". ucap dimas, "gua pesenin bakso aja ya,". dimas memesan menu yang biasanya dipesan oleh jergan. "lu sama Kiara udah baikan kan? biar kita duduk di love corner nih,". Tanya dimas, namun Karna jergas kelamaan menjawab dimas langsung berjalan kearah love corner tanpa mendengar jawaban jergas.

*°

ini adalah pertama kalinya jergas mempunyai pacar, status percintaan terakhirnya adalah friendzone. namun sekarang? ia harus bersandiwara menjadi pacar Kiara. yang notabenenya merupakan pacar kembarannya.

kini love corner diselimuti oleh atmosfer yang tidak mengenakan, mungkin Karna terjadi konflik antara jergan Dan kiara. namun jergas disana bukanlah untuk main-main namun ia menjalankan misi yaitu harus bertindak seperti jergan, Dan kalau bisa memperbaiki hubungan mereka berdua.

Kiara tidak berani menatap jergas mungkin Karna apa yang dilakukan oleh jergan. begitu memalukan Hal yang dilakukan Kiara, memohon-mohon jergan untuk membalas chatnya? what a shame. "ini pertengkaran rumah tangga di rumah aja lah,". hyunjin membuka topik pembicaraan pasalnya hampir tidak pernah love corner sesunyi itu.

"tadi ditanyain udah baikan blom malah diem sih,". ucap dimas sambil menyuapkan sesendok nasi goreng kemulutnya. Kiara mengalah, ia berdiri dari kursinya Dan pergi dari situ. "lo berantem dek? ko kakak gatau?" Tanya Mindy, terlihat dari nada tanyanya ia kecewa Karna tidak ada satupun dari mereka berdua yang cerita ke mindy tentang hubungannya. jergas yang mendengar pertanyaan kakaknya itu hanya terdiam.

°°°

walau yang melakukan ghosting adalah jergan namun jergas sekarang merasa seperti dirinya adalah jergan. ia merasa malu dengan perbuatan yang kembarannya lakukan ke Kiara. "najis banget si jergan,". ucap jergas sambil menendang angin.

jergas melangkahkan kakinya ke parkiran, ia melihat jergan yang terlihat sedang menggoda yemi. "anjing, liat aja lo,". ucap jergas sambil menendang krikil yang ada disana.