Nala hanya menunduk, tak berani menatap oline. Sungguh ia sangat merasa kecewa pada dirinya sendiri saat ini.
"LO TAU OLINE UDAH TELPON LU BERKALI-KALI KEMARIN TAPI LO KEMANA HA? KEMANA GW TANYA?! KENAPA GA LO ANGKAT? DI SAAT KAMI BUTUH LO, TAPI LO GA ADA! HARUSNYA LO TUH BERSYUKUR KARNA KEMARIN KITA MENANG BUKAN MALAH MARAH' GINI ANJING" dengan intonasi nada tinggi Gendis menjelaskan hal yang terjadi kemarin.
"tapi ga dengan tauran..." lirih Nala, tentu saja Regie mendengarnya. Sebab Regie ada disamping Nala.
"dengan kita menang ga buat mereka nyerah, lo tau kan sehabis ini gw bakal diapain sama bokap gw?! lo tau kan walau gw ga ada di situ tapi tetep gw yang kena imbasnya! lo tau tapi lo tetep lakuin itu?! lo..." tak sanggup melanjutkan kalimatnya Nala pun memutuskan untuk pergi dari situ.
Awalnya Regie hendak mencegahnya, namun Nala memberi isyarat untuk tidak ikut dengan nya.
setelah kepergian Nala, Regie menatap Gendis dengan kecewa. Tak hanya Gendis hampir semua orang di situ juga di beri hal yang sama.
"kecewa gw ama lo, lo tau kan Nala itu gimana. hanya dengan 1 kesalahan lo lupain semua kebaikan dia? bukan Nala ga angkat telpon oline hp dia lagi sama gw, gw yang sengaja ga angkat telpon oline" jelas Regie.
Setelah itu ia pergi meninggalkan tempat itu, namun ia tak menyusul Nala melainkan pergi ntah kemana. Setelah mendengar penjelasan Nala, Oline sedikit merasa menyesal. Mengapa ia tak menghentikan pertikaian tadi, namun semua sudah terlambat.
Sejak kejadian itu, Nala tak pernah lagi berkumpul bersama The Galaxy. Tetapi ia dan Nachia semakin dekat, sejak kejadian itu...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"lo ngapain sih ngikutin gw?" ucap seorang gadis sambil trus berjalan kearah rooftop gedung kosong."ntah gw juga ga tau, gw pengen ikut aja"
"ck"
"Nalaaa tungguin gw..."
Sore tadi seusai latihan paskib Nachia diajak pulang bersama oleh Alden, ia hendak menolak namun ia tak mempunyai alasan khusus untuk menolaknya. Nachia tak sengaja melihat Nala yang baru keluar dari gudang sekolah, ia langsung memanggilnya.
"em kak gw udah janji sama Nala, m-maaf ya" Nachia pun langsung lari meninggalkan Alden dan menghampiri Nala yang berdiri menunggu nya.
"kenapa?" tanya Nala datar.
"gw ikut lo ya, si Alden modusin gw mulu" jawab Nachia.
"ga bisa gw" tolak Nala. "Aiss masa ga bisa sih, emang lo mau ngapain? sok sibuk banget" tak terima Nachia.
"dih apaan sih lo, gw mau pergi ada urusan" elak Nala. "gw ikut yaa, bosen banget gw di rumah mulu" Nachia sangat antusias dan menggemaskan, membuat Nala susah untuk menolaknya.
"ck gausah bawel lo ya, ayo"
Dan disini lah mereka sekarang, hanya berdua. Nachia dan Nala diatas gedung terbengkalai, melihat bulan yang bersinar dengan cahaya indahnya di padu dengan ribuan bintang yang bertaburan di langit malam ini.
"Nal"
"Nala"
"Nalaaa"
"ck apaan sih" jawab Nala setelah beberapa kali Nachia memanggilnya.
"gw masih penasaran sama yasa, kenapa geng motor kemarin bisa ngejer gw?" tanya Nachia.
"masih penasaran kah? gw kira engga" diakhiri kekehan oleh Nala.

KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA ANGKASA
Acak⚠️END⚠️ "ga semua orang paham perasaan kami" ujar nala "tapi ga harus berantemkan? ga harus main pukul kan? kamu udah janji sama aku nal" tanya nachia "kamu mah enak chia keluarga harmonis, pinter, cantik, baik, banyak orang' yang sayang sama kamu...