KENANGAN DALAM DIAM

11 3 0
                                    

------------🌸
Kenangan yang kita miliki mungkin tidak banyak, tetapi bagiku, setiap momen itu tetap indah untuk dikenang. Kamu adalah sosok yang baik, penyabar, dan lembut.

Setiap kali aku bercerita, kamu selalu mendengarkan dengan seksama. Namun, jarang sekali kamu menanggapi apa yang aku sampaikan, dan hal itu kadang membuatku merasa kecewa dan kesal. Aku tidak tahu apakah kamu sengaja menghindari pembahasanku, atau mungkin kamu sudah lelah mendengarnya.

Kamu seperti buku lama dengan cerita yang sulit kupahami. Meski begitu, aku tetap bersyukur karena kamu bersedia mendengarkan ceritaku.

Mungkin aku terlalu berharap bahwa kamu akan memberikan jawaban atau pendapat, tetapi aku harus ingat bahwa tidak semua orang mengekspresikan perasaannya dengan cara yang sama. Ada kalanya keheninganmu justru membuatku merasa lebih dekat, meskipun aku sering meragukan apa yang sebenarnya kamu rasakan.

Aku sadar bahwa tidak semua hal perlu dijelaskan atau direspons, dan mungkin itulah caramu menunjukkan perhatian—dengan menjadi pendengar yang setia, meski tanpa banyak kata. Namun, aku tidak bisa menahan diri untuk bertanya-tanya apakah kamu benar-benar memahami perasaanku, atau apakah aku hanya berbicara pada diriku sendiri.

Tetap saja, kehadiranmu, meskipun dalam diam, sudah cukup membuatku merasa didengar. Mungkin suatu hari nanti, aku akan lebih mengerti tentangmu dan mengapa kamu memilih diam. Tetapi sampai saat itu tiba, aku hanya bisa mengucapkan terima kasih karena telah menjadi bagian dari cerita hidupku, meskipun dengan caramu yang mungkin tak sepenuhnya kumengerti.

Namun, seiring berjalannya waktu, aku mulai memahami bahwa keheninganmu adalah sebuah bahasa tersendiri. Mungkin bukan jawaban atau tanggapan yang kamu berikan, tetapi kehadiranmu yang tenang dan konsisten sudah menjadi bentuk dukungan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Ada saat-saat di mana aku merasa ingin menyerah, merasa percuma berbagi ketika respons yang aku harapkan tidak pernah datang. Tetapi kemudian aku menyadari bahwa tidak semua hubungan membutuhkan kata-kata untuk bisa dimengerti. Terkadang, cukup dengan berbagi ruang yang sama, dengan mengetahui bahwa ada seseorang yang mendengarkan, itu sudah lebih dari cukup.

Kamu mengajarkanku untuk menghargai kebisuan, untuk menemukan ketenangan dalam ketidaktahuan, dan untuk menerima bahwa tidak semua misteri perlu dipecahkan. Ada kebijaksanaan dalam diam, dan kini aku lebih menghargai kehadiranmu, meski tanpa banyak kata.

Mungkin aku tidak akan pernah sepenuhnya mengerti apa yang ada di dalam pikiranmu, tetapi aku belajar untuk menerima itu. Dan di antara semua perasaan ini, aku menyadari bahwa kehadiranmu telah mengubah cara pandangku tentang cinta dan persahabatan. Bahwa terkadang, cinta bukan tentang mendapatkan jawaban, melainkan tentang merasakan kehadiran tanpa harus bertanya.

Terima kasih telah memberiku pelajaran ini. Aku tidak tahu bagaimana cerita kita akan berakhir, atau apakah kita akan terus bersama dalam keheningan ini. Tetapi apa pun yang terjadi, aku tahu bahwa kamu telah meninggalkan jejak yang dalam di hatiku, dan itu adalah sesuatu yang akan selalu aku hargai.

------------🌸

PAMIT DENGAN SEJUTA MAAF Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang