------------🌸
Lagi-lagi aku terjebak dalam ingatan tentangmu, mungkin juga rasa rindu yang diam-diam hadir.
Hei, sudah lama ya aku tidak menulis prosa tentang kita.
Bukan karena aku lupa, tapi hari-hariku belakangan ini terlalu sibuk.
Sibuk bekerja, memperbaiki diri, dan salah satunya—sibuk melupakanmu.
Menulis ini membuat nafasku terasa berat, seolah ada yang tertahan.
Omong-omong, bagaimana harimu tanpa kehadiranku?
Mungkin, kamu sudah melupakanku.
Atau mungkin, sudah ada perempuan lain di sisimu.
Jika iya, aku sejujurnya ikut bahagia mendengarnya—meski, tak bisa kupungkiri, ada sedikit goresan di hatiku yang tertinggal.Tapi tak apa, mungkin memang begini akhirnya.
Kita adalah dua cerita yang tak lagi sejalan, meski pernah saling melengkapi.
Kini, aku hanya bisa menyimpan kenangan itu dalam kotak yang kuletakkan di sudut hatiku, tidak untuk dibuka lagi.
Waktu telah membawa kita menjauh, dan aku perlahan belajar menerima.
Semoga kamu bahagia dengan pilihanmu, dan aku akan terus melangkah, menemukan jalanku sendiri.
Terkadang masih ada sisa-sisa tanya di benakku, tentang apa yang mungkin terjadi jika kita bertahan lebih lama.
Namun, itu hanyalah bayangan yang tak akan pernah jadi nyata.
Semakin lama, aku semakin paham bahwa kebahagiaanmu tak lagi tergantung padaku, begitu juga sebaliknya.Aku belajar bahwa mencintai bukan selalu soal memiliki.
Terkadang, cinta adalah melepaskan dan berharap yang terbaik untuk orang yang pernah kita sayangi.
Dan meskipun sulit, aku tahu bahwa inilah yang seharusnya.
Ada perasaan lega yang pelan-pelan mulai meresap ke dalam hatiku, menggantikan kesedihan yang dulu begitu mendalam.
Mungkin waktu memang tidak menyembuhkan semua luka, tapi setidaknya ia memberikan ruang untuk kita tumbuh.Jadi, jika suatu hari kita bertemu kembali, entah kapan dan di mana, aku harap tidak ada lagi rasa sakit yang tertinggal.
Aku ingin kita hanya saling tersenyum, mengenang tanpa beban.
Sebab akhirnya, meski terpisah, kita pernah berjalan bersama.------------🌸
KAMU SEDANG MEMBACA
PAMIT DENGAN SEJUTA MAAF
Roman d'amour"Pamit dengan Sejuta Maaf" adalah kumpulan prosa yang mendalam tentang kepergian yang tak terhindarkan, diiringi dengan beban kata maaf yang tak terucap. Kumpulan prosa ini menggambarkan perasaan terpendam dari seseorang yang harus meninggalkan, mes...