~Tension~
---------
Doah membuka pintu apartemennya
Ia berjalan menuju kamarnya, untuk istirahat sebentar. Setidaknya masih ada waktu sebelum ia kembali ke rumah sakit. Namun saat ia memutar knop pintu, terdengar suara..."baru pulang?" Harin yang bertanya, ia baru saja berdiri di samping sofa.
Doah baru menyadari ternyata Harin memperhatikannya sejak tadi.Sorot mata Harin yang dingin namun tajam, mengurungkan niat Doah untuk menjawab. Doah tak memiliki tenaga jika Harin mengajaknya untuk bertengkar. Doah menghela nafas pelan.
"Menungguku? Terima kasih Harin-ah" jawab Doah santai, ia pun memasuki kamarnya.
Harin mengatur nafasnya yang menggebu, dia tak terima dengan jawaban Doah. Harinpun mengikuti Doah, ia masuk ke kamar dengan membanting pintu.
Doah yang baru saja berbaring dan melenyap, kaget mendengar bantingan pintu.
"Kenapa SungAh yang menjawab teleponnya?" Tanya Harin dengan nada yang tinggi dan suara yang sedikit bergetar.
Doah kembali bangun dan duduk dipinggir kasur, ia memijat batang hidungnya yang terasa pegal.
"Jangan membuatku marah, Seo Doah"
Doah baru saja tidur sebentar setelah aktifitas yang melelahkan bersama SungAh, matanya sangat berat, namun sikap Harin memaksanya untuk tetap terjaga, Doah merasa pusing karena menahan ngantuknya, kepalanya serasa ingin meledak.
"Aku sangat lelah seharian di rumah sakit, aku mengikuti ajakan Kim Dayeon untuk merayakan ulang tahun SungAh, aku hanya ketiduran di sana. Tapi aku masih butuh istirahat, tolong Baek Harin. Jangan ganggu aku" kata Doah mencoba santai
Dapat Harin rasakan mulut Doah yang bau alkohol, dan bau badan yang sedikit abstrak, ada campuran bau parfume di tubuhnya.
"Berhenti berteman dengan Kim Dayeon" ujar Harin penuh penekan.
Ada sarat emosi yang tertahan di wajahnya."Aku akan terus berteman dengannya"
Plak
Doah mendapat tamparan dari Harin
Doah membuang nafasnya kasar, ia mengabaikan pipinya yang terasa panas, Doah benar benar tidak ingin terlibat dalam pertengkaran kali ini, tenaganya terasa habis, jika menanggapi Harin itu hanya sia sia.
Doah tau ini tidak aka berjalan dengan baik, jadi Doah memutuskan untuk kembali ke rumah sakit. Doah pun berjalan dan membuka lemari, Doah mengambil beberapa pakaian kantornya dan menentengnya di tangannya, tanpa berbalik badan Doah keluar dari kamar, tanpa berpamitan lagi dengan Harin
"Seo Doah"
Doah berlalu meninggalkannya.
Tapi Doah lupa, ia meninggalkan handphonenya yang masih tergeletak di atas kasur. Harin melihat dan mengambilnya ia mengeceknya dan yang paling terkejut adalah ada riwayat transfer tertuju untuk SungAh dengan nominal yang cukup besar.