[11]

93 15 16
                                    


~

"Doctor without a degree"

----

Eunseo membuka matanya pelan pelan, ia menyentuh keningnya, sebuah lipatan handuk kecil yang terasa hangat bertengger di keningnya, Eunseo menurunkannya
Diapun bangun, dan terduduk, menatap sekeliling, ia tau ini kamar Sooji. Dirasa pusingnya sudah hilang, Eunseopun beranjak dari kasur dan keluar, dilihatnya Sooji yang berada di dapur, sedang menata beberapa makanan di atas meja.

Sooji menyadari Eunseo yang keluar dari kamar, ia tersenyum.

Eunseo menghampirinya

"Aku tidak terlalu bisa dalam hal memasak, tapi waktu sekolah seseorang pernah memasak untukku, dan-------aku mempelajari resepnya, tapi dia anak seorang dokter, dia sangat menjaga pola makannya, jadi rasa makanannya sedikit hambar. Tapi percayalah, ini sangat sehat"

Eunseo mendengarkan setiap penuturan Sooji, tapi Eunseo yang baru bangun dari tidurnya masih sedikit linglung, ia tidak terlalu paham apa yang Sooji sampaikan.

Eunseo pun duduk di meja makan

"Makanlah" kata Sooji dia ikut duduk dan berhadapan dengan Eunseo

Eunseo mengambil paha ayam goreng buatan Sooji, iapun menggigitnya sedikit. Ternyata benar rasanya hambar, berhubung Eunseo lapar, ia pun tetap menghabiskannya, ia mengambil telur mata sapi dan menaruh di piringnya, rasa gurih dari telurnya terasa lebih enak dari pada paha ayam yang dia makan barusan.

Setelah selesai makan, Eunseo berinisiatif untuk merapihkan meja makannya, tapi Sooji memerintahkannya untuk "duduklah"
Eunseopun menurut

Sooji menyalakan kran air di wastafel tempat mencuci piring, ia mengalirkan air itu untuk membersihkan piring piringnya yang kotor, sambil mencuci piring Sooji teringat ada hal yang ia ingin sampaikan pada Eunseo

"Son Eunseo" panggil Sooji tanpa berbalik

"Yaa??"

"Tolong jangan ulangi lagi, jangan menungguku seperti itu"

Eunseo menundukan pandangannya

"Aku sangat khawatir"

Sooji menggebaskan tangannya yang basah, ia mengambil handuk kecil dan mengeringkan tangannya, ia berbalik menatap Eunseo.

"Jangan berlebihan, apa yang kamu lakukan semalam sangat tidak wajar, kenapa kamu mengorbankan dirimu sendiri untuk menungguku? Pikirkan dirimu, jangan membuatku merasa bersalah"

Setelah selesai dengan kalimatnya, Sooji berjalan kearah kamarnya, berniat untuk mengganti bajunya yang sedikit basah karena mencuci piring

Eunseo menatap punggung Sooji dan berkata

"Bagaimana aku bisa memikirkan diriku sendiri, kalau aku tidak bisa merasa tenang saat tidak mendapat kabar darimu, aku takut sesuatu terjadi, memikirkanmu adalah bagian dari memikirkan diriku, Sung Sooji"

Langkah Sooji terhenti, kalimat terakhir yang Eunseo katakan masuk ke dalam hatinya, Sooji merasakan perasaannya yang terasa aneh namun menenangkan. Tapi Sooji buru buru membuang jauh perasaan itu, baginya sikap Eunseo hanya membuatnya merasa bersalah.

"Terimakasih, tapi---tolong jangan ulangi hal seperti itu lagi, jangan membuat hatiku tersiksa karena rasa bersalah"

•~•~•

H-635

Doah baru selesai dengan pekerjaannya, kali ini ia lebih semangat setelah melewati hari yang melelahkan, wajahnya tampak lebih ceria dari biasanya. Siapa lagi yang bisa membuatnya seperti ini kalau bukan Sung Sooji!

BAD REVENGE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang