[16]

72 15 8
                                    

-
~

Si Cepu

~

----------

"Seo Doah, kenapa Ra Haejun tidak bisa dihubungi?"

"Entahlah"

"Kamu tau siapa saja yang dekat dengannya?"

"Tidak tau"

"Yaaa pernikahan kita sebentar lagi, kenapa kamu tidak berusaha?"

"Aku tidak berusaha? Aku yang menyiapkan semuanya, Baek Harin. Aku hanya bersikap tenang. Apa aku salah?" Doah kembali mengacuhkan Harin, ia kembali fokus pada handphonenya. Membalas chat dari kontak yang ia beri nama 'Baek Jenna'

Harin yang merasa kesal merebut handphone Doah

"Baek Harin!"

Harin mendengus melihat nama kontaknya

"Baek Jenna? Kamu berhubungan dengan Baek Jenna?"

Harin merasakan emosi mulai menguasainya, iapun membanting handphone Doah ke lantai

"BAEK HARIN!"

Dan menciptakan retakan di layar handphonenya

"YAAAAA" Doah mencengkram leher baju Harin dengan tangan kirinya, dan kanan tangannya terangkat, bersiap menampar Harin, namun tertahan. Nafas keduanya memburu dan beradu.

Mereka saling bertatap tajam, Doah  merasakan nafas Harin menerpa wajahnya.

"Carikan cincinnya sekarang, aku tidak mau tau, kamu harus mendapatkannya"

Harin membalas cengkraman Doah lalu mendorong Doah menjauh.

Harinpun pergi ke kamar, ia sempat  menendang handphone Doah yang  tergeletak di lantai, sampai handphonenya terdorong ke kolong kursi.

~•~•~•

Doah menjatuhkan dirinya di kasur, matanya menatap langit langit kamar Sooji, lalu ia melihat ke Sooji yang sedang mengeringkan rambutnya dengan Hyde dryer, ia melirik Sooji lewat pantulan cermin.

"Layar handphone ku pecah dibanting Harin"

"Kalian bertengkar?"

"Hmm"

"Doah-ya, jagalah emosi Harin. Jangan membuatnya marah, kalian akan menikah"

"Kenapa aku harus menikah dengan dia?"

"Tenanglah, setelah kalian menikah aku akan menunjukan diri, dan membuatmu lepas darinya"

"Lalu untuk apa pernikahan itu?"

"Untuk membuat Harin bahagia"

"Bahagia?"

Sooji meletakan Hyde dryernya, ia beranjak dari kursi, lalu ikut berbaring di samping Doah, Sooji memiringkan posisinya untuk menatap mata Doah.

"Aku ingin Harin sangat bahagia" kata Sooji, sambil mengusap lembut pipi Doah.

"Kenapa?"

Sooji merubah posisinya menjadi tengkurap, ia menatap wajah Doah lebih dekat. Sampai Doah merasakan rambut Sooji menyentuh wajahnya.

BAD REVENGE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang