"BRISIK!""daddy?..."
plakk!
"INI SEMUA GARA GARA LO ANJING!"
"GUA BENCI SAMA LO!"
"PENGACAU KELUARGA"
"PERGI LO BANGSAT!" tangis kencang crisreflek aldo naik ke kamarnya tak lama setelah ocehan itu aldo turun dengan tas yang penuh baju serta helm kesayangannya
"ini yang lu mau?"
"gua turutin"
"makasih mau biayain kehidupan gua"
"ini handphone, kunci mobil, kunci motor yang gua beli pake uang keluarga ini"
"baju yang gua simpan di lemarin itu masih bersih tanpa gua sentuh sedikitpun"
"karna ortu lo udh baik sama gua, gua sisain helm gua"
"maaf bebanin"
"kali ini yang terakhir buat gua nyusahin kalian"
"maaf seandainya kedatangan gua ini sebagai bencana besar bagi hidup lu" ucap aldo mengembalikan semua yang cris ungkit"dad"
"mom"
"maafin aldo masih belum bisa ngasih yang terbaik"
"hari ini juga aldo pamit"
"kalau christy tanya aku kemana, bilang aku ke oma ya mom?"
"takut dia sedih"ucap aldo pamitshani disitu tentu menangis hebat atas kelakuan dua anak laki-lakinya itu, bahkan untuk mencela saja ia masih kalah tinggi suaranya
gracio juga hanya terdiam tak berkutik sambil mendongak ke atas seakan menahan airmatanya
"jangan cari aku, aku bakal datang dengan apa yang sudah kalian kasih ke aku"ucap aldo di ujung pintu
jam 12 malam begitu cepat malam ini, pada akhirnya aldo ke pantai
ombak serta angin malam itu tak benar benar tenang seakan mengikuti hati aldo yang juga tak baik baik saja
"ayah.."
"bunda..""aldo untuk kedua kalinya gagal jadi anak yang baik"ucap aldo mulai berkaca kaca
aldo meraba sakunya mengambil sesuatu
ternyata sebuah kalung berinisial a
"ashelia.."
"aku sayang kamu"
"tapi kamu sekarang bukan ashel yang aku kenal"
"kamu benar' hilang dari ashelia"
"aku takut buat kasih kamu kesempatan"
"aku ragu kalau kita bisa bertahan"
"apa aku harus buang ini?"tanya aldo pada dirinyapertanyaan' aldo terus berlangsung hingga ia tertidur dengan angin ombak yang mulai tenang, hanya aldo,bulan,serta pantai yang mendengar keluh kesahnya kala itu
namun...
"aldo?"
"aldo??"
"aldo?""enghh"bangun aldo ter usik
"ka chika"ucapnya pelan
"iya ini aku do"ucap chika
"bener adanya ya, bidadari selalu datang di mimpi"senyum aldo merasa bahwa ia masih didalam mimpi indahnya
"aldo?kamu ga mabuk kan??"ucap chika
aldo memegang erat tangan chika
"ka, aku suka sama kamu, aku sayang sama kamu, aku tau aku miskin dan ga punya apa apa"
"walaupun ini mimpi"
"aku bakal ngelakuin ini di dunia nyata, tapi engga sekarang"ucap aldo"ald..."
cup.
kecupan yang menetap di bibir chika
tentu membuat aldo sedikit menafsu
aldo menggenggam payudara chika sambil terus melumuti bibirnya
"aku mau kita kayak gini ka"
"tapi kenapa harus di mimpi?"ucap aldo tergeletak"ini bukan mimpi aldo"ucap chika bangun
deg..
plak
KAMU SEDANG MEMBACA
bulanmu juga bulanku
Short Storycerita ini dilarang keras untuk 15 tahun kebawah mohon di mengerti aldo~ dear my wife.. kita adalah kita, dimana kita yang harus saling memahami dan melengkapi ini bukan masalah bertahan untuk mengasihani tetapi karna cinta yang tulus dan abadi