bab 39

413 49 0
                                    

malam itu benar benar sunyi, aldo baru saja pulang dari rumah sakit menjenguk chika setelah ia pulang dari tempat pertemuan aldo dan gito tadi.
aldo di suruh pulang oleh pucho karna tak mungkin ia merepotkan anak orang demi menjaga anaknya terus terang pucho mengatakan itu namun aldo menjawab tidak tapi pucho masih dengan pendiriannya

"sepi amat"ucap aldo membawa motornya

"TLNGGG!!"teriak orang di depan itu

"diam!!"

"woi!!" teriak aldo mengejar sekelompok orang tersebut

bruuumm

tepat itu juga motor aldo di tabrak oleh rekannya yang lain

"kabur!"ucap salah satu dari mereka

"arhgg anjing" ringis aldo

sampai kosan

"dihh kanapa anjir ko robek itu baju?"tanya ollan yang sedari tadi duduk di depan kosan azka

"jatoh cok"kesal aldo ikut duduk dengan dua temanya itu

"jatoh dimana jir?aman ga motornya?"tanya azka

"temen lu motor atau gua si?"ucap aldo nada sedikit kesal

"yaa elu, tapi sayang anjrt motor baru"ucap azka

"bekas si lebih tepatnya"ucap azka pelan

"ehh ngomong-ngomong ko lu bisa jatuh?"tanya ollan

"tadi ada orang begal kali yak ramean sekitar 9 ampe 10 orangan"
"ada yang kena begal orang kaya si menurut gua soalnya mobil mahal"ucap aldo melihat mobil yang ia rasa tadi itu mobil mahal

"trus trus"

"yaa gua kejer lah tapi pas deket gua nya di dorong"
"pada kabur gatau kemana gua mah mending langsung pulang dari pada mati di tempat"ucap aldo

di sisi lain




"boss anaknya sudah kami tangkap boss"ucap orang dalam ponsel

"baguss baguss"
"saya akan transfer uangnya sementara 50jt dulu"
"sebelum saya bertemu orang itu"
"sisanya akan saya transfer saat sudah melihat orangnya"ucapnya tersenyum

"siap boss terimakasih"

tut

"akhirnya, dengan cara ini semua perusahaan akan jatuh di tanganku"ucapnya tersenyum bahagia























malam itu aldo sempatkan bermain dengan dua sekawannya itu sampai akhirnya ia masuk untuk tidur di dalam kamarnya..

pagi tiba, aldo bangun dengan kamar kosong yang sudah di penuhi oleh cahaya matahari yang kali itu terang menyinari kamar aldo

aldo yang merasa nyawa nya sudah lumayan terkumpul ia pun berdiri menuju kamar mandi melakukan ritual paginya, jelas ia awali dengan mencuci muka serta menggosok gigi., namun belum sempat ia kembali meletakkan odol sudah ada yang menelponnya

nampak sudah di awali 30 menit lalu dengan panggilan tak terjawab sebanyak 19 kali dari gracio

"perasaan gua ga se kebo itu deh ko bisa ya ga gua jawab padahal 19 kali"gumam aldo mengangkat telfonnya itu

"halo ada apa om"

"......"

"hah dari kapan om?"

"......."

"iya om aldo kesana!"

"......"

"iya om iya aman aman"

"......"

"siap om"

tut

"waduh genting ni urusan"ucap aldo keluar kamar mandi padahal sama sekali badannya belum menyentuh air



















sampai sudah aldo di kediaman gracio dengan cepat ia masuk

"om!"panggil aldo melihat barang yang ber serakan

"hiksss"
"rev"
"cristian rev hikss"

"iya tan aldo bantu cariin"ucap aldo ikut duduk di samping shani

"ini om cio mana??"melihat sekeliling

"daddy kamu lagi ke kantor polisi"ucap shani

"ini gimana ceritanya si tan ko bisa??"tanya aldo


flashback malam itu
















"dad aku gamau di bandingin sama anak pungut itu!"

"jaga omongan kamu cris!, dia abang kamu!"bentak cio

"ARHGG!!" kesal cris membanting semua yang ada di ruang tamu

"OKE AKU PERGI SEKARANG JUGA DAN DADDY JANGAN CARI AKU!"
"CARI ANAK KESAYANGAN DADDY ITU!"ucap cris keluar

shani di situ menangis hebat atas perlakuan anaknya itu, ia merasa ia gagal menjadi orang tua yang baik untuk putranya itu

perasaan criss sudah pasti sangat hancur, yang sedari kecil hanya mendapatkan perlakuan baik di saat ia kecil saja, saat ia mulai beranjak dewasa ia terus belajar belajar dan belajar siapa lagi kalo bukan cio yang suruh? alasannya jika ia meninggal masih ada harapan untuk memperjuangkan perusahaannya di masa yang akan datang, namun cris salah meng artikan perlakuan cio, ia merasa bahwa cio terlalu keras mendidiknya, tak bisa ia pungkiri kalau kasih sayang orang tuanya terbagi ketika lahirnya christy adik perempuannya itu, cemburu?jelas di rasakan oleh cris namun ia me nutup ke cemburunya itu dengan terus bekerja agar sesekali di lirik oleh ayahnya untuk memujinya., kedatangan aldo membuat ia kembali merasakan kesal yang mendalam karna saingannya masih berat tapi di tambah satu lagi bagaimana cara agar orang tuanya lebih cenderung menyayanginya dari yang lain? mengapa harus dia yang anak tengah untuk bekerja keras?mengapa harus dia anak tengah yang harus tak dapat perhatian dari ayah ibunya?mengapa harus dia yang selalu mengalah? pertanyaan' gila itu memutar di kepala criss hingga pada akhirnya ia mulai membenci seluruh keluarganya

setelah lama criss keluar ada sebuah notifikasi dari hp cio memperlihatkan anaknya yang sedang di sekap dengan kaki tangan yang di ikat

shani yang di sampingnya pun terkejut dengan foto itu malam itu ia menangis histeris dengan membaca pesan itu"beri semua hartamu atau anakmu akan mati di tanganku wahai pangeran sok penyelamat."














lansyutt jangan lupa votenyaa

bulanmu juga bulankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang