[END] BL-Setelah Pernikahan Kilat Dengan Bintang Film, Ia Tampil di Acara Kencan

Bab 20. Aku Melahirkan Seorang Bayi!

After A Flash Marriage With The Movie Star, He Appeared On A Dating Show

Penulis : It's Not A Flower, It's A Little Carp [不是花是小鲤]

***

　　 Kekuatan pria itu cukup kuat dan ekspresinya garang. Gu Yan perlahan merasakan ada yang tidak beres. Ia mengedipkan bulu matanya, cemberut, dan ingin menangis: “Sakit.”

　　 Kata-kata ini diucapkan dalam keadaan lengket dan kusut di bawah lidah.

　　Yin Chengxue merinding saat mendengar ini dengan wajah tanpa ekspresi.

　　 Ia mengerutkan kening dan ingin pergi.

　　 Yin Chengxue membuka tangannya dan melihat pergelangan tangan yang putih itu memerah, seolah-olah ditandai dengan sidik jarinya, dan kulit yang lembut meninggalkan bekas di mana pun disentuh.

　　 Yin Chengxue:……

　　Terlalu lembut, lebih seperti tuan muda daripada dia.

　　 Ia mengembuskan napas, berbalik dan mencoba mengambil kotak obat, tetapi sebuah tangan kecil terulur dan menarik ikat pinggangnya dengan jahat untuk menghentikannya pergi.

　　 Bagian yang ditarik membuatnya merasa tidak terkendali dan bengkak serta sakit.

　　 “Gu, Yan.”

　　 Pembuluh darah di dahi pria itu berdenyut-denyut, dan ia merendahkan suaranya dan berteriak padanya dengan nada memarahi.

　　 Yang menanggapinya adalah “Sini~” yang lembut dan tegas. Orang di bak mandi itu bahkan mengangkat tangannya seperti anak kecil. Ke mana pun mata pria itu memandang, ada warna putih halus.

　　 Ia terdiam dan menundukkan matanya dengan cepat.

　　 Mendengar suara Gu Yan bermain air, ia menyadari bahwa orang di depannya harus dipeluknya sebelum ia bisa meninggalkan bak mandi.

　　 Sama seperti saat ia pertama kali membawa orang itu masuk.

　　Situasi ini membuatnya merasa untuk pertama kalinya bahwa mungkin merupakan kesalahan untuk berpartisipasi dalam acara varietas ini.

　　 Pria itu terdiam terlalu lama, yang membuat Gu Yan, yang diam-diam mengawasinya, merasa sedikit sedih. Ia mengeluh dengan suara rendah: “Mengapa kamu tidak memelukku?”

　　 Suaranya begitu lembut, seperti suara meong anak kucing, dengan akhir yang lengket yang membuat jakun pria itu terus menerus berguling.

　　 Ia harus keluar sekarang. Namun ia mencondongkan tubuhnya.

　　 “Ulurkan tanganmu.”

　　 “...Aku akan memelukmu.” Suaranya sangat serak.

　　 Saat percakapan berlanjut, ia menggendong orang itu keluar dari air.

　　 Tidak ada jubah mandi atau handuk juga.

　　 Tubuh bagian atas yang telanjang secara tidak sengaja saling menempel selama pelukan itu.