[END] BL-Setelah Pernikahan Kilat Dengan Bintang Film, Ia Tampil di Acara Kencan

Bab 24 Kenapa Kamu Menangis?

After A Flash Marriage With The Movie Star, He Appeared On A Dating Show

Penulis : It's Not A Flower, It's A Little Carp [不是花是小鲤]

***

　　 Apa yang perlu disesali?

　　 Paling-paling, hanya akan terasa sedikit sakit saat kamu mengusap memarnya, kan?

　　 Ia bukan anak kecil.

　　 Gu Yan bersandar dengan nyaman di bantal. Bantal di kamar tidur sangat tinggi. Ia menumpuk selimut yang terlipat rapi di belakangnya dan itu menjadi sandaran punggung yang sangat lembut dan besar.

　　 Dengan cara ini ia bisa berbaring dan bermain game, dan meletakkan kakinya di tepi tempat tidur sehingga pria itu bisa mengoleskan obat padanya.

　　Ya Tuhan! Ia punya ide yang sangat pintar, ia benar-benar jenius!

　　 Gu Yan dengan senang hati mengeluarkan konsol gim dari bawah bantalnya. Ia akan menyelesaikan gimnya, jadi ia harus bersenang-senang.

　　 Karena itu, ia bisa dikatakan fokus.

　　 Pria itu duduk di kursi di samping tempat tidur, membuka salep tanpa ekspresi. Tidak ada yang tahu apa yang sedang dipikirkannya, dan gerakannya sangat lambat. Ketika salep seperti pasta itu sedikit meleleh di jari-jarinya karena suhu, dia akhirnya menundukkan kepalanya, dan kaki Gu Yan yang putih dengan memar sepenuhnya terpantul di retinanya.

　　 Ia telah melihat kaki Gu Yan.

　　 Kaki-kaki ini pernah melilit pinggangnya. Kaki-kaki itu sangat panjang, dan ketika ditekuk ia bisa menciumnya dengan memiringkan kepalanya.

　　 Yin Chengxue mengoleskan obat di bagian belakang kaki Gu Yan dengan wajah tanpa ekspresi. Gerakannya sangat terkendali, bahkan hati-hati. Saat mengoleskan obat, seolah-olah ia mengukurnya dengan penggaris. Ia hanya menggunakan sepertiga ujung jarinya untuk mengoleskannya, lalu melepaskan ujung jarinya. Dengan postur mengelak seperti itu, bahkan orang suci pun akan bertanya dari sekolah moral pria mana ia lulus.

　　 Saat ia mengulurkan tangan untuk mengusap memar di betis Gu Yan, ekspresinya acuh tak acuh seolah-olah ia telah kehilangan semua keinginan duniawi. Ia tampak seperti bunga di puncak gunung, dan bahkan seluruh tubuhnya menggigil kedinginan, dan ia tampak dalam suasana hati yang sangat suram.

　　 Namun, Gu Yan tidak dapat melihatnya. Ia bersandar di bantal empuk, memegang konsol game di kedua tangan, tetapi matanya tidak menatap layar. Matanya sedikit kabur, bahkan linglung.

　　 Bulu matanya yang panjang terus berkedip, kelembapan memenuhi matanya, dan kelopak matanya sedikit merah.

　　 Karena ia bersandar di bantal dengan konsol game terangkat tinggi, ia tidak akan bisa melihat Yin Chengxue jika ia tidak menegakkan tubuh bagian atasnya.

　　 Yang bisa ia rasakan hanyalah tangan panas pria itu, yang membuat salep dingin itu hangat dan meleleh. (Ini adalah obat untuk mengobati memar di kaki bagian bawah.)

　　Ia tidak bisa menahan diri untuk menggigit bibirnya dan menelan suara samar itu, tetapi selama pria itu mengusap memar di betisnya sedikit, ia akan merasakan sakit asam dan sepat yang baru ia sadari terlambat ketika pembuluh darah yang pecah disentuh.

　　 Sedikit sakit ketika mengoleskan obat pada luka yang disebabkan oleh benjolan.

　　 Gu Yan tidak bisa menahan keinginan untuk berlari.

　　 Tangan besar itu akan menariknya kembali seolah-olah meramalkannya.

　　 Secara bertahap, aroma memenuhi udara, dan dupa yang menenangkan di samping tempat tidur dengan cepat dinyalakan oleh tangan pria itu dengan salep.