[END] BL-Setelah Pernikahan Kilat Dengan Bintang Film, Ia Tampil di Acara Kencan

Bab 69. Cairan Kelenjar

After A Flash Marriage With The Movie Star, He Appeared On A Dating Show

Penulis : It's Not A Flower, It's A Little Carp [不是花是小鲤]

***

　　 Yin Chengxue sebenarnya telah membaca beberapa informasi tentang kehamilan. Hanya saja ketika Gu Yan meneleponnya tadi, suaranya terlalu lembut, dan ia tidak bereaksi untuk beberapa saat.

　　 “Berendamlah dalam air hangat sebentar.”

　　 Ia berdiri dan mengambil air yang agak panas, lalu setengah berlutut lagi, mengulurkan tangannya yang besar dan kurus, dan dengan lembut memijat Gu Yan di baskom kayu.

　　 Pria itu memiliki alis yang tegas, bibir tipis, dan hidung mancung. Ia jelas tidak terlihat seperti orang yang bisa melayani orang lain, tetapi sekarang ia menundukkan matanya, bersikap sangat serius.

　　 Gu Yan memalingkan kepalanya dengan agak tidak nyaman, tetapi setelah beberapa saat, ia tidak bisa menahan diri untuk tidak menatap Yin Chengxue.

　　 Lengkungan kaki yang putih itu menegang dan terasa gatal ketika jari-jari menyentuhnya. Ada sedikit suara air mengalir ke baskom kayu. Meskipun tidak ada yang berbicara, Gu Yan sepertinya mendengar seseorang berteriak di telinganya.

　　 Rumput.

　　 Mengapa kau melakukan hal seperti itu dengan wajah yang begitu dingin dan tampan?

　　 Tidak seperti tidak ada tong pijat.

　　 Pipinya sedikit memerah saat ia menatap Yin Chengxue. Semakin ia melihat, semakin gatal yang ia rasakan. Ia tidak bisa menahan diri untuk tidak menginjaknya dengan kakinya yang basah.

　　 Pria itu menyeka air dari pergelangan kakinya, mengangkat kelopak matanya dan menatap Gu Yan, dan berkata dengan ringan: “Apakah kamu sudah selesai?”

　　 Gu Yan menggelengkan kepalanya dengan serius dengan wajah tegas; dia belum cukup menikmatinya.

　　 “Masih sakit.”

　　 Ia berbicara dengan suara rendah dan agak lengket.

　　 Pria itu tersenyum sedikit, lalu menundukkan matanya dan diam-diam bermain dengan pergelangan kaki Gu Yan. Gu Yan hanya mengenakan celana pendek sutra, dan ujung celananya digulung karena tindakannya sebelumnya, membuatnya hampir sama seperti jika dia tidak mengenakan apa pun.

　　 Tapi Gu Yan tidak punya waktu untuk peduli dengan saudaranya saat ini. Ia tidak bisa menahan perasaan tidak nyaman setelah duduk beberapa saat. Memikirkan reaksi pembengkakan tubuhnya, ia ingin melihat dadanya dengan sedikit ketakutan.

　　 Ia duduk dengan kaku beberapa saat, dan ketika pria itu menundukkan kepalanya, ia ragu-ragu dan diam-diam merobek kerah bajunya dengan satu tangan. Bulu matanya yang panjang bergetar terus-menerus, dan ia tidak tahu apa yang sedang dirasakannya.

　　 Dadanya terasa!!!

　　 Sebelum Gu Yan bisa melihat lebih dekat, indra keenam menyerangnya. Ia mendongak dengan waspada dan bertemu dengan mata gelap pria itu.

　　 Gu Yan:………

　　 Ia tiba-tiba melepaskannya, duduk tegak dengan wajah tegas, berpura-pura tidak terjadi apa-apa, dan berbisik, “Apa yang kamu lihat?”

　　 “Tidak bisakah kamu melihat?”

　　 Yin Chengxue menyeka tetesan air dari pergelangan kakinya dengan kain lembut dengan wajah tanpa ekspresi, lalu memeluknya, meminta Gu Yan untuk menekuk kakinya, dan mengusapnya dengan lembut.