Maaf kalau ada typo yang bertebaran
Happy reading 💐✨🌻
Malam ini langit lumayan terang, bulan menampakkan cahayanya. Bintang yang bersinar dengan terang. Mimi menikmati udara suasana malam di depan rumah nya. Hembusan angin secara perlahan menembus masuk ke dalam tubuh Mimi. Dirinya tidak mengenakan baju tebal karena udara hari ini tidak lumayan dingin. Mimi menatap bulan dengan seksama sambil menghitung bintang disekitarnya.
"Eum.. enak sekali udara hari ini." Ucap Mimi
Setiap Mimi melihat ke arah langit tidak tau mengapa rasanya begitu tenang, damai, menyejukkan mata maupun hati. Tanpa aku sadari ternyata Mama sudah berada didekat ku. Aku sedikit terlunjak dari tempat duduk ku. Bagaimana tidak. Tidak ada suara langkah kaki dari dalam rumah tiba tiba sudah berada di dekat ku.
"Eh Mama ngagetin aja sih, sejak kapan mah di sini." Ucap Mimi
"Udah dari tadi mama disini, liatin kamu liat langit, saking fokusnya tidak sadar kalau mama nya udah disini nak." Ucap Mama
"Aku tidak mendengar suara langkah kaki mama, biasanya juga ada ke dengar."
"Mama jalan pelan nak sengaja sih Mama."
"Kan aku jadi kaget Ma kalau kaya gitu."
"Mama tidak ngagetin kamu nak, kamu aja yang kagetan."
"Wah haha Mama ishh, iseng banget sama anak sendiri."
Besok paginya Mimi dan Nabila sepupunya Mimi akan pergi Yogyakarta untuk mengunjungi Museum Benteng Vredeburg. Karena kebetulan ada event jadi kita mendapatkan tiket yang lumayan murah, sekitar 6 ribu rupiah waktu itu. Kita berangkat dari rumah sekitar pukul 2 siang. Kita sudah siap sekitar 10 menit yang lalu tapi kita memutuskan berangkat pukul 2 agar tidak terlalu panas. Tidak lupa aku mengabari Mama terlebih dahulu untuk izin pergi ke Jogja dan juga izin sama dia juga dong
Room chat
Sayang aku sama Nabila mau pergi ke Jogja yah ke Museum Benteng Vredeburg
Iya sayang boleh hati hati yah
Kalau udah sampai jangan lupa kabarin
Jangan ngebut bawa motorIya siap sayang
Aku berangkat dulu yah assalamualaikumWaalaikumussalam
Setelah mendapatkan izin Mimi dan juga Nabila memutuskan untuk langsung berangkat. Namun sebelum pergi ke Museum, kita berdua memutuskan untuk ke toko Petra untuk mencari kertas bunga. Siapa lagi yang mencari kalau bukan Nabila banyak sekali yang dia beli. Sampai sering kali bertanya kepadaku, yang ini bagus ga, beli berapa ya kak Mimi. Hampir 1 jam kita di toko Satria, akhirnya perlengkapan yang dia cari sudah selesai. Saat hendak turun tangga, saat di menuju tangga terakhir aku terjatuh, waktu itu aku fikir tinggal 1 tangga ternyata masih ada 2. Karena waktu itu tiba tiba saja menjadi gelap di sekitar ku hingga membuatku menjadi jatuh. Sampai ada ibu ibu di dekat ku yang melihat aku terjatuh dia segera bertanya kepadaku
"Eh gapapa dek, ada yang sakit tidak kakinya."
"Eh iya ibu saya tidak apa apa tidak ada yang sakit."
"Lain kali hati hati ya nak."
"Iya ibu terimakasih, saya langsung ya ibu permisi."
"Iya sama sama nak."
Sampai saat hendak mengambil motor Nabila bertanya kepadaku.
"Kok bisa jatuh kenapa e kak."
Dan aku pun menjelaskan kejadian yang aku alami baru saja dengan dia. Dia juga bertanya ada yang sakit tidak. Dan aku pun menjawabnya "tidak kok dek aman."
KAMU SEDANG MEMBACA
Edelweis
Teen FictionGadis cantik berusia 21 tahun, yang hidup dikeluarga sederhana, bersama kedua orang tuanya. Yang bertempat tinggal di Yogyakarta. Anak satu-satunya dari keluarga tersebut. Memiliki hobi memasak, menggambar, menulis, dan aku juga hobi makan. Oiya mak...