Maaf kalau ada typo yang beterbaran
Happy reading 💐✨🌻
Suasana pagi ini dihari Minggu cukup cerah namun bercampur dengan sedikit mendung. Gadis itu masih tertidur dengan lelap, dirinya bangun untuk sholat subuh namun memutuskan untuk tidur kembali kerena sangat mengantuk (hehe). Siapa lagi kalau bukan Mimi. Selimut yang masih menutupi badan nya dengan rapi belum juga terbuka. Hembusan angin yang masuk dari rongga rongga rumah Mimi mengenai wajahnya dan menyibak selimutnya. Mimi yang menyadari langsung bangun dari tempat tidurnya kemudian melihat ke arah jarum jam waktu sudah menunjukkan pukul 7.30 setengah delapan pagi.
"Astaghfirullah sudah siang, kenapa mama tidak membangunkan ku sih" celetuk Mimi
Dia segera menghampiri mama nya yang sedang masak di dapur. Dirinya mulai berlari kecil dan memeluk tubuh mama nya dari belakang.
"Mama kok ga bangunin Mimi sih, siang kan ma, padahal Mimi mau pergi"
"Tadi mama udah bangunin kamu nak, kamu tidurnya pulas sekali, saking pulas nya, mama tepuk pundakmu ga bangun bangun, yaudah mama tinggal masak"
"Harus effort lagi berarti mah bangunin Mimi hehe." Menggaruk kepalanya yang tidak gatal
"Emang, kamu itu tidur kaya kerbau lamanya bangun, kaya koala juga, malam nya bangun paginya tidur."
"Eh gitu si mama, yaudah mah Mimi mau mandi dulu".
Dirinya mulai bergegas untuk mandi, 20 menit sudah dirinya menguras air untuk mandi akhirnya selesai. Dia mulai mengganti bajunya menjadi baju santai. Dan mulai membalas pesan milik Abi yang sempat tertunda semalam karena dirinya sudah tertidur. Belum lama dirinya membalas pesan, panggilan telfon berdering secara tiba-tiba, dan ternyata itu dari Abigael. Dengan cepat Mimi mengangkat nya.
Pembahasan yang lumayan begitu panjang antara aku dan juga Abi. Banyak juga yang Mimi tanyakan kepada Abi. Dia bilang kepadaku seperti ini. Aaa pengen pulang aja ga betah disini, padahal dirinya baru saja sampai. Dan dia akan masuk kerja langsung besok itu juga. Sangat lucu bukan dirinya, aku dan dia lebih tua dia tapi aku menganggap nya seperti anak kecil karena tingkah nya yang sangat lucu. Baru saja dia menempuh perjalanan yang sangat jauh, dari rumah nya Sulawesi, di Manado sampai di Thailand baru saja sampai dia ingin langsung pulang. Mungkin jika Mimi diposisi Abi pasti sudah menangis.
Ternyata ditempat penginapan nya hanya sementara, dia nanti akan dipindahkan ke tempat yang lain, hanya pindah kamar saja. Waktu hari Minggu cepat nya berlalu baru saja tadi pagi dirinya telfon dengan Abi dan di waktu siang Mimi menemani nya untuk beberes. Tiba tiba saja sudah malam hari seperti 1 hari itu hanya 1 jam saja, berputar dengan cepatnya. Mimi memberitahu Abigael karena besok dirinya akan ke makam Afni dan juga sekaligus mau main ke pantai Paris.
Keesokan harinya, Abi sudah mulai masuk untuk bekerja, dirinya mulai mandi pagi sekitar waktu subuh dan mulai mempersiapkan apa saja yang akan dibawa olehnya untuk ke kantor. Tidak lupa dia video call denganku. Dia mengenakan pakaian kotak kotak dengan kaca mata membuat dirinya semakin terlihat tampan. Aku selalu bangga terhadap dirinya, selesai menyempatkan waktunya sebelum bekerja untuk menelfon ku selalu memberikan kabar itu, dirinya tidak pernah terlewatkan. Karena waktu semalam Mimi sudah bilang kepada Abi dia akan ke makam Afni dirinya kini izin untuk siap pergi, sebelum itu dia sudah izin dengan mama dan papa nya, kemudian dia izin sama Abi.
Panggilan video call
Sayang nanti aku izin yah apa yang aku bilang semalam sama Afni
Iya sayang boleh terus kabarin aku yah dimanapun kamu harus kabarin aku
Iya sayang pasti
Oiya sayang ini aku bentar lagi mau turun buat kerja, sayang hati hati yang ke makam nya Afni jangan ngebut bawa motor
KAMU SEDANG MEMBACA
Edelweis
Teen FictionGadis cantik berusia 21 tahun, yang hidup dikeluarga sederhana, bersama kedua orang tuanya. Yang bertempat tinggal di Yogyakarta. Anak satu-satunya dari keluarga tersebut. Memiliki hobi memasak, menggambar, menulis, dan aku juga hobi makan. Oiya mak...