Part 2

873 92 7
                                    

Kylie terus menerus menatapku seakan aku adalah maling yang sedang mengendap-endap untuk mencuri barang berharga miliknya. Kepalaku menengok dan melihat Kylie. " what ? "

" Tidak biasanya kau mematut dirimu di cermin lebih dari 30 menit. Sebenarnya kau akan berkencan dengan siapa ? "

Aku berbalik dan menatap Kylie. " it's not your bussines, my dear " ucapku tersenyum meremehkan. Kylie menatapku menantang. " akan kuberitahu pada ibu kau akan berkencan dengan Harry Styles! "

" Apa buktinya kalau aku akan berkencan dengan Harry Styles? " Ucapku acuh pada Kylie. Ku lihat bayangan tubuhku di cermin, ku sisir rambut panjangku.

" Temui aku di Ritz cafe "

Aku menoleh dan menghampiri Kylie. " KAU MEMBACA ISI PESANKU?! "

" Tenanglah Ken, ini hanya sebuah pesan biasa. It's not a big problem " ucap Kylie sambil memainkan rambut birunya. Aku melotot dan segera ku raih rambut birunya digengamanku. Ku tarik rambut Kylie hingga ia memekik kesakitan. " DEMI NEPTUNUS!! Itu privasi " pekikku tepat ditelinga Kylie.

" Ibu!!! " Teriak Kylie. Aku langsung panik dan membekap mulut Kylie dengan tanganku. " diam Kylie. Kau ingin membunuhku jika ibu tau aku akan berkencan dengan Harry Styles?! "

" Mphhhh uhmm--". Keningku berkerut tak mengerti perkataannya. " apa yang kau katakan ? "

" Lepashhhh--" ucap Kylie memohon. " aku tidak akan beritahu ibu "

" kau janji? " Ucapku meyakinkan. Kylie mengangguk. Dengan perlahan aku membuka tanganku dari mulut Kylie. Kylie tampak kelelahan. " well i must to go, my lovely sister. Bye " ucapku pada Kylie yang melihatku seperti ingin memakanku saja.

" Damn it Kendall!! "

******
Sejak 2 hari yang lalu, ketika Harry meminta nomer ponselku ia terus mengirim pesan untukku entah itu soal pekerjaan ataupun kegiatanku sehari-hari. Aku tersenyum ketika mengingat pesan Harry yang dimana ia menghawatirkan aku ketika rambutku di tarik oleh Kylie.

Sebut saja aku gila karena menyukai pria yang sudah memiliki pacar. Tapi jangan salahkan semuanya padaku! Disini Harry juga ambil peran, dia menggodaku.

Aku dengan sabar menunggu kedatangan Harry. Tak terasa sudah 2 cangkir capucinno tandas akibat aku menunggunya. Astaga! Ini sudah 1 jam lebih dan si keriting bodoh itu tidak menunjukan batang hidungnya sekalipun.

Dengan geram, ku ambil ponsel yang berada di tas channelku. Ku tekan nomer dengan berinisial 'Harry Curly'

" Hi ken, what's up? " ucap Harry santai ketika menjawab sambungan telfon dariku. Apa-apaan dia! Seolah tidak ada apa-apa diantara kami.

" Kau dimana? Kau sengaja membuatku menunggu hingga 1 jam lebih hanya untuk menunggu kedatangan mu? Kau brengsek, Haz "

Harry tampak terkesiap ketika mendengar ucapanku. " Tenang ken, kau dimana? Tunggu disana aku akan menjemputmu "

" Berhentilah bersikap baik padaku. Aku tau selama ini kau mendekatiku hanya ingin mencari popularitas karena keluargaku, kan? Such an idiot! " Sumpah serapah aku lontarkan pada si keriting bodoh ini. Bodo amat jika kali ini membuat hubunganku dan Harry akan hancur.

" Tunggu dulu. Kau bilang aku mendekatimu karena popularitas?! Kupikir kau berbeda dari semua saudarimu. Ternyata kau sama saja, dasar keluarga sensasional "

Aku membelak mendengar perkataan Harry. " Kenapa kau menyangkut pautkan dengan keluargaku?! Dasar keriting bodoh. I'm done with you "

" Fine! "

****
" sudahlah ken jangan menangis seolah kau putus cinta. Apa kau benar-benar mencintai Harry? "

Aku menatap adikku tak percaya. Sempat-sempatnya ia mengatakan seperti itu ketika situasi genting ini. " SUDAH KUBILANG BERAPA KALI?!! Jangan sebut-sebut nama pria keriting bodoh itu. Dan aku tekankan padamu. Aku. Tidak. Mencintai. Harry. Bodoh "

Kylie terkekeh mendengar ucapanku. Aku mendorong Kylie dan memukul bahunya. " Tidak bisakah kau prihatin denganku? "

" Kendall sayang. Mungkin saja Harry benar, ia memang tidak memiliki janji apapun denganmu. " ucap Kylie sambil mengelus rambutku. Kalau situasi seperti ini, aku jadi ragu sebenarnya aku atau Kylie yang menjadi kaka?. " Masa bodo. Demi neptunus Ky. Dia mengejek keluarga kita. Katanya keluarga kita sensasional "

Kylie menatapku. " bukankah memang kita seperti itu? "

" ASTAGA KYLIE!!! "

****
Sungguh hari ini adalah hari terburuk sepanjang masa. Aku sungguhkan dalam hati bahwa detik ini, menit ini, jam ini. AKU KENDALL NICOLE JENNER RESMI MEMBENCI SEORANG HARRY EDWARD STYLES!

Aku melirik pada ponselku dan menatap nanar. Astaga, demi tuhan Ken. Kurang dari sedetik kau mengatakan membenci Harry, sekarang kau malah mengharapkannya menghubungimu?. Ucap peri batinku.

Kugenggam ponselku kuat-kuat. Kulihat sekarang adalah tanggal 1 April yang berarti sekarang adalah April Mop?.

Jangan-jangan Harry sengaja mengerjaiku bahwa ia akan berkencan denganku hari ini?!.

" Sialan kau Styles! Demi tuhan aku tidak akan pernah mencintaimu, tidak akan pernah berhubungan denganmu dan aku tidak akan pernah ingin hidup seperti kau. Ku tarik kata-kata 2 hari yang lalu bahwa aku ingin sepertimu. Damn it! " Ucapku dengan suara lantang.

Jegerrrrr

Ku lirik keadaan diluar yang sedang hujan deras disertai petir kencang. Seakan tau bahwa alampun merasakan apa yang kurasakan saat ini.

Dasar keriting bodoh !

*****

" Time to get up, get up, get up. GET UP! "

Ku buka kelopak mataku perlahan. Astaga sinar matahari langsung memasuki penglihatanku. Aku mengutuk siapa saja orang yang telah memasang alarm kampungan seperti tadi.

Aku bangkit dan menuju kamar mandi. Kuambil gosok gigi dan segera menyikat gigiku setelah itu ku cuci mukaku dengan sabun muka.

" Hei haz hari ini kita latihan. " ucap seseorang dari belakang. Sontak aku berbalik dan melihat pria bertelanjang dada yang sedang melihat ke arahku juga.

" Niall? " ucapku pada pria ini. Niall melihatku aneh dan mendekatiku. " jangan mendekat! "

" Kau percaya diri sekali Haz. Aku hanya ingin buang air kecil " ucap Niall sambil menurunkan boxer yang ia pakai.

" AAAAHHHHHH MESUMMMM!!!!! "

Magic In Me[h.s] [k.j] [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang