Part 14 (what are we?)

535 61 6
                                    

Kendall Pov

Drtttt drttt

"Kenny, hapemu angkatlah----" erang Harry kesal masih tertidur sambil memelukku. Dasar

Dengan hati kesal dan mata belum membuka dengan sempurna, ku raba nakas sebelah tempat tidur untuk mengambil handphoneku.

"Halo...."

"Kendall Nicole Jenner!! Dimana kamu?" Teriak seseorang. Sontak ku jauhkan handphone dari kupingku. Aku berbalik dan mengguncang tubuh Harry.

"Harry, telfon--". Harry mengerang kesal dan mengambil Handphone yang berada di tanganku.

"Ya?" Ucap Harry di sebrang telfon. Aku tidak peduli siapa yang menelfon tadi. Yang jelas aku masih mengantuk karena kegiatan malam tadi bersama Harry.

"Aku ini benar-benar Kendall. Ada apa Mom?" ucap Harry di sebrang telfon.

Tunggu dulu...

Mataku sukses terbuka sempurna dan langsung bangkit dari tidurku. Dengan cepat ku rampas handphone yang sedang di pegang Harry. Tidak mungkin!

"Jangan main-main aku akan menelfon polisi--"

"Woahh--Tenanglah Momz. Ini aku, Kenny." Ucapku panik. Tanganku keringat dingin ketika memegang handphone ini.

Astaga!!

"Jangan buatku murka Kenny, where are you!" ucap suara Mom disebrang telfon.

Ku gigit bibir bawahku. "Enghh--rumah teman"

"Laki-laki?!"

"Tidak!"

Mom terkekeh meledekku. "Jangan bohong kepadaku Kenny, aku mendengar suara pria tadi"

Mampus!

Kuhentakan tangan Harry yang memaksaku berbaring di sampingnya. Aku bangkit dan mengambil jubah tidur. "Hanya suara tv Mom, Hoamm--aku baru bangun Mom. Kau dengar kan tadi aku menguap?. Btw, Nanti ku telfon lagi. Bye mom" ucapku memutuskan sambungan telfon sepihak. Aku sempat mendengar Mom mengumpat ketika ku matikan sambungan telfon secara sepihak.

Setelah menaruh handphone di nakas. Dengan segera aku berlari ke arah kamar mandi. Kupantulkan diriku di cermin. "Astaga! HARRY--"

Detik kemudian aku melihat pantulan Harry yang berlari menghampiriku. Wajahnya sangat bodoh ketika bangun tidur. Kututup mataku ketika mengetahui Harry full naked. "Ada apa? Hentikan teriakanmu---astaga Kenny!" Ucap Harry melihat pantulan dirinya di cermin. Tangannya memegang mukanya dengan tidak percaya.

Ku raih handuk kamar mandi dan ku serahkan ke Harry yang langsung ia pakai di sekitar pinggangnya. "We've changed!" Pekikku senang. "Aku menjadi diriku lagi!"

Harry tersenyum dan memelukku. "We've made it, Kenny". Harry mencium leherku. Aku mengerang.

"Harry-- it's too morning"

Harry mendongak dan menatapku. "You're beautiful Kenny" ucap Harry lalu mengecupku sekilas. "C'mon, i'll cook you something" ucap Harry sambil mengandengku menuju dapur.

Kuamati Harry yang sibuk dengan peralatan dapur. Ku lihat dari artikel majalah remaja, Harry adalah salah satu pria yang jago memasak, dan aku tidak sabar mencipipi masakannya itu. Senyumku mengembang tat kala melihat ia menghampiriku dengan kedua piring berisi pancake ditangannya. "Selamat menikmati"

Aku mengangguk dan langsung melahap pancake buatan Harry. "It's delicious, Haz! Kau harus mengajari ku kapan-kapan"

"Kenapa harus kapan-kapan? Kita bisa melakukannya sekarang jika kau mau" ucap Harry sambil menyuapkan sesendok potongan pancake ke mulutnya.

Aku menggeleng dan tersenyum. "Sekarang kita lagi makan Haz, i enjoyed it so much"

Harry terkekeh dan melanjutkan makanannya. "Euhmm--Kenny, i want asked you something"

Sontak aku berhenti dari suapanki dan menatap Harry. "Ya?"

Kulihat Harry tampak membuka mulutnya namun menutupnya lagi. Alisku bertautan binggung karena tingkahnya. "Bagaimana rasa masakanku?"

Detik kemudian aku terkekeh mendengar ucapan Harry. "Kau bodoh Haz! Katakan, apa yang ingin kau bicarakan padaku. Aku tau bukan itu yang ingin kau katakan" Ucapku sambil menopang daguku di meja. Aku menunggu Harry bicara.

******
Harry Pov

Aku senang mengetahui diriku dan Kendall kembali seperti semula. Maksudku, kembali ke tubuh masing-masing. Dan baru kusadari arti dari kutukan ini dan kehadiran wanita tua semalam.

Aku harus mencintai Kendall Jenner. Dan itu berhasil padaku.

Tapi bagaimana dengan Kendall?

Bibirku terbuka. "Bagaimana setelah ini? Mak-maksudku, sebelumnya kita adalah 2 strangers . Aku adalah Harry from 1D dan kau Kendall si model. Kita dipertemukan oleh kutukan sialan ini. Selama kutukan ini berlangsung akhirnya aku mengetahui dirimu sebenarnya. Kita menjadi sangat dekat--"

"And i slept with you. I know Haz" Kendall terkekeh akan ucapannya. "Lalu inti dari ucapan mu itu apa? Aku sama sekali tidak mengerti" ucap Kendall dengan muka menggemaskan.

Aku menghela nafas. "What are we?"

Tepat sasaran!

Detik berikutnya senyum Kendall memudar. Ia memundurkan badannya dan menatapku salah tingkah. "Engh--Friend?"

Sudah kuduga! Wanita cantik seperti Kendall tidak akan menyukai pria seperti ku.

Aku terkekeh mendengar ucapan Kendall. "Yeah, we're friends. Glad to know that". Selanjutnya aku bangkit sambil membawa piringku ke arah bak cucian.

Kuyakin sikapku sangat bodoh tadi!

Aku merasakan seseorang memelukku dari belakang. "Kenapa kamu tiba-tiba menanyakan hal itu, Haz? Apa kamu merasa bahwa kita sepasang-- enggh kekasih? Setelah.. We have sex?"

Aku berbalik dan menatap Kendall lama. "Tidak! I'm just-- curious?"

Tokkk tokk

Wajah Kendall menunjukan penyesalan. "Tunggu sebentar--" ucap Kendall pergi untuk membuka pintu kamar hotel.

"Fuck!" Umpatku kesal sambil memukul lemari yang tidak salah sama sekali.

Setelah selesai dengan cucian piring. Aku tidak menemukan Kendall setelah ia membuka pintu.

Hei lama sekali!!

"Kendall? Siapa--"

Oh no!

"Oh, jadi ini yang mengajak putriku kabur dan menginap di hotel?" Ucap wanita itu.

Aku melihat Kendall yang menunduk sambil meremas tangannya. Kuhampiri Kendall dan segera merangkulnya. "Sungguh jangan tuangkan amarah mu pada Kendall, ini murni kesalahanku. Kendall tidak--"

"It's oke boy! Jangan panik seperti itu. Asal kau tau, aku ini pernah muda" ucap Mom Kendall sambil menghampiri kami. Kriss tampak berpikir. "Bagaimana kalau kita liburan bersama?"

"MOM--!!"

"Tenanglah Kenny aku tidak meminta pendapat mu. Dan jangan beritahu Dad mu tentang ini!" ucap Kriss sinis pada Kendall. Lalu mata Kriss menatapku. "Bagaimana dengan mu Harry?"

Mataku melotot mendengar ucapan gila Kriss. "Kurasa aku--"

Kriss mengajungkan jari telunjuknya di bibirku. "Suttt-- aku tidak menerima penolakan, sayang" ucap Kriss. Aku merinding mendengar Kriss memangilku 'sayang'. "Ahh--aku akan mengundang ibu mu juga. Ini akan menjadi liburan yang asyik!"

Gila!!

******
GUE TAU INI CHAPTER INI PENDEK -.- tapi boleh dong vote dan coment nyaaa.. For the fast update :)

Magic In Me[h.s] [k.j] [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang