Harry pov
" kau kenapa sih dari tadi diam saja " ucapku pada Kendall yang sedang menikmati makanannya.
Kami sedang berada di sebuah cafe yang tak jauh dari tempat pemotretan. Well, aku mengakui menjadi model itu tidak semudah yang kau bayangkan. Kau harus mengikuti apa yang di inginkan oleh client dan berpose secantik dan seindah mungkin. Tadi saja punggungku sempat keram ketika berpose melengkung.
Duh! Untung aku tidak mempunyai penyakit asam urat seperti mom. Jika iya, tamatlah riwayatku.
Aku geli ketika mengingat aku memakai pakaian dalam wanita. Rasanya tuh sungguh aneh! Biar ku katakan pengalamanku ketika memakai pakaian dalam tadi. Kalian seperti tidak memakai baju, well hanya area tertentu saja yang ditutupi. Tapi kan selebihnya tidak! Dan aku juga binggung kenapa perempuan sangat menyukai memakai bikini dipantai. Well, aku sebagai pria tentunya sangat menikmati pemandangan itu. Tapi anehnya kenapa bikini mereka tidak copot? Maksudku tali yang digunakan sangat tipis dan kadang para wanita pada berlari dan bercanda di pantai. Benar kan?
" ck, sekarang malah kau yang melamun " ucap Kendall menatapku. Aku tertegun dan menegakkan posisiku.
" tidak! " ucapku membantah. Kendall hanya mengangguk malas dan mengejekku. " kau kenapa sih? " bujukku ke Kendall.
" aku sedang badmood " ucapnya sambil memasang muka yang sangat lucu. Astaga sudah kubilang berapa kali? Aku sangat tampan dalam berbagai ekspresi. Pantas saja para wanita menggilaiku.
" Aku harus pulang. Tadi Liam memberitahuku bahwa sebentar lagi kami akan pergi ke San Diego " ucap Kendall. Mataku melotot.
" bukannya besok? " ucapku kaget. Bagaimana bisa? Kendall daritadi murung karena ia hari ini akan berangkat dan meninggalkanku. Ekhm-- maksudku meningalkan L.A.
" aku tidak tahu, styles. Sudahlah ayo kuantar kau. Nanti teman-temanmu memarahi aku jika aku terlambat" ucap Kendall memasang muka sebal. Aku hanya berdecih sebal.
" dasar wanita! "
^^^^^^^^
Kendall PovSetelah mengantarkan Harry ke Jenner House. Aku langsung melesat membelah jalanan kota L.A. untuk menuju flat 1D.
Sesampainya di flat, aku langsung beringsut ke sofa. Aku memejamkan mataku sejenak. Sungguh cobaan ini begitu berat.
" apa yang kau lakukan? Cepat ganti bajumu 10 menit lagi kita berangkat " ucap Paul memberitahuku. Aku hanya melirik sinis.
" dasar pak tua " gumamku menuju kamar tidur Harry yang berada di lantai 2. Aku melihat seisi kamar dan menghela nafas.
Well aku harus membawa sebagian baju Harry. Aku memilih baju Harry yang setidaknya bagus. Harus kuakui style fashion yang Harry punya sangat keren. Aku mengingat bahwa sekarang Harry sangat menyukai memakai bandana. Aku langsung mengambil bandana yang sangat keren di lemarinya.
We're ready!
Aku memasuki bus 1D dan menemukan anggota 1D sudah lengkap. Mereka sibuk dengan kegiatan mereka. Aku duduk disebelah Niall yang sedang memainkan gitar.
" kau pandai bermain gitar " ucapku tiba-tiba. Niall menengok dan menatapku.
" te-terimakasih. " ucap Niall. " kau sakit? "
Aku menggeleng. " coba mainkan lagu 18. Aku sangat suka lagu itu " ucapku pada Niall. Niall mengangguk dan mulai memetikan gitarnya.
Entah lagu ini sangat membuatku nyaman. Lirik dan nadanya sangat pas. Aku dan the boys mulai menyanyi dan terhanyut dalam lagu ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic In Me[h.s] [k.j] [COMPLETED]
Fiksi Penggemar[CHECK TRAILER!!] Bagaimana jika kehidupan Kendall Jenner sebagai model international tertukar oleh kehidupan Harry Styles dari boyband ternama, One Direction? " Demi tuhan! Aku tidak ingin menjadi penyanyi. Eng--- maksudku. Kenapa aku harus bertuk...