Part 9

447 54 8
                                    

5 bulan kemudian...

Kendall Pov

Aku melihat Louis yang sangat marah saat ini. "Kau jangan bertindak bodoh. Zayn!"

"Aku bodoh?? Grow up, dude! Tidak selamanya kita akan menua dengan group ini!" Ucap Zayn. "Sory, tapi keputusanku sudah bulat. Aku tidak peduli berita tentang diriku yang selingkuh dan sebagai lainnya. Aku hanya ingin pergi" ucap Zayn

"Baiklah! Pergi sana. Selamat bersenang-senang" ucap Louis kesal. Louis menendang tempat sampah tepat disampingku. Astaga dia seperti kesurupan saja.

"Zayn, kumohon jangan lakukan ini" ucap Niall menghentikan Zayn yang menutup koper bajunya. Ahh Niall sangat manis. "Setidaknya kita selesaikan dulu tour kita. Bagaimana dengan directioner?" Ucap Niall.

Directioner? Ahh, fans One direction. Jika aku menjadi mereka dan mengetahui ini aku pasti akan sedih. Namun menurutku Zayn bersikap dewasa dan memikirkan masa depan. Aduh aku jadi pusing sendiri. Bagaimana cara aku memberitahu Harry nanti.

Zayn memeluk Niall, Liam dan terakhir aku. Duh, sory Gigi hehehe. "Jaga diri kalian baik-baik. Aku pergi" ucap Zayn sambil menggeret kopernya menuju pintu keluar.

"Bajingan!!" Umpat Louis pada Zayn. Ku hampiri Louis dan kutepuk pundaknya pelan.

"Aku yakin kita akan bisa menghibur Directioner, walaupun tanpa Zayn. Aku janji" ucapku tiba-tiba.

Hei berasal dari mana ucapanmu itu, Jenner?

Louis tiba-tiba memelukku. "Kau benar Harry, kita harus kuat. Demi directioner!" Ucap Louis. Tiba-tiba Liam dan Niall ikut memelukku. Astaga kenapa kita jadi kaya teletabis?

"Ugh, guys aku tidak bisa bernafas" ucapku pada mereka. Detik berikutnya mereka melepaskan pelukan dan akhirnya aku bisa bernafas lega. Hah!

Dutt

"Apa itu?" Ucapku panik. Pikiranku melayang mengingat film yang 3 hari aku tonton dengan the boys, film dimana ada pem-boman terjadi di dalam hotel.

"Sory guys, sepertinya aku harus ke kamar mandi" ucap Niall dengan muka memerah dan tangganya memegang perut.

"Fucking Niall!!!" Ucap Liam tertawa sambil melemparkan bantal sofa kearah Niall yang sedang berlari aneh kearah kamar mandi.

Setidaknya kentut Niall bisa mencairkan suasana, bukan begitu?

"Demi tuhan! Baunya seperti telor busuk!!! Kurang ajar kau horan" ucapku setelah sadar bahwa kentut Niall lebih bau daripada sampah yang berada di rumahku.

"Peace, Styles" teriak Niall dari dalam kamar mandi.

***************
Harry Pov

"Kendall! Aku sudah muak dengan anjing-anjingmu!" Teriak Kriss dari arah ruang tamu. Aku berdiri dan menghampirinya, tak lupa kamera terus menyorot mukaku. Astaga ini sangat aneh!. Kututup mulutku ketika melihat kotoran anjing Kendall berada dimana-mana.

"Itu bukan salahku, Mom" ucapku pada Kriss. Kriss menatap jengkel padaku.

"Bersihkan!" Ucap Kriss kesal. Aku menggeleng dan ingin berlalu, namun si wanita tua ini menarik rambut Kendall yang panjang. Ugh!. "Aku tidak akan mengijinkan kamu berpesta dengan teman-temanmu kalau begitu"

Pesta? Euhm pasti banyak wanita cantik disana. Ohh, aku tidak akan melewatkan kesempatan emas itu.

Aku berbalik dan menerima sarung tangan dan plastik yang secara tiba-tiba sudah berada di tangan Kriss. Dengan terpaksa aku mengambil kotoran anjing Kendall di lantai menggunakan tanganku. Demi pesta dan gadis-gadis cantik, Harry.

Magic In Me[h.s] [k.j] [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang