[BL] Hujan Dan Angin Jatuh Ke Pangkuanku

Bab 7 : Kunze Yang Gila!

Seorang pemuda gemuk dengan pipi kemerahan berlari tergopoh-gopoh mendekati kumpulan pemuda yang tengah bercengkrama di bawah pohon. 

“Dage! Dage ada kabar menarik!” Si gemuk bernama asli Luo Xi tetapi lebih sering dipanggil dengan Xiao Pangzi. 

“Kabar apa? Apa yang menarik? Apakah kabar yang kau bawa adalah Liu-er bersedia menikah denganku?” Seorang pemuda yang paling tinggi di antara mereka bertanya. 

Pemuda itu memiliki alis yang cukup tebal dengan kulit kecoklatan, matanya sempit dan tajam dengan gigi taring tajam yang terlihat setiap kali ia berbicara. Entah mengapa pemuda itu memiliki bibir yang melengkung ke atas, seolah secara alami dirinya tersenyum sepanjang waktu. Tidak dipungkiri bahwa wajahnya tetap menarik kendati pakaiannya begitu biasa. 

Pemimpin kelompok itu adalah Gao Peizhi, seorang pengangguran paling sibuk di Desa Feng. Kesibukan apa yang ia miliki? Gao Peizhi sibuk bermain kartu, menggoda gadis atau Kunze, membuat keributan, dan beberapa kali masuk ke dalam sel tahanan kantor Yamen karena tindakan kriminal seperti mencuri atau ditampar bolak balik oleh gadis maupun Kunze yang kesal digoda olehnya. 

Warga desa sudah seluruhnya tahu dengan tingkah begajulan dari Gao Peizhi itu. Meski mereka terkadang kesal tetapi Gao Peizhi juga orang nomor satu yang datang untuk membantu warga desa yang kesulitan. 

Keluarga Gao adalah keluarga yang paling kaya di Desa Feng. Bisnis Keluarga Gao dulunya dipegang oleh Tuan Gao Chong yang merupakan ayah Gao Peizhi, tetapi sejak Tuan Gao Chong meninggal bersama istrinya karena kapal yang mereka naiki tenggelam Gao Peizhi masih terlalu kecil dan bisnis kemudian diambil alih oleh adik dari Gao Chong. 

Jika dipikir untuk apa Gao Peizhi lelah-lelah bekerja? Toh keluarganya kaya, ia hanya perlu menikmati hidup. 

Hanya saja Gao Peizhi memiliki saudari kembar, Gao Yanlin. Sifat mereka sangat berbeda. Gao Yanlin sangat sopan dan pekerja keras, ia lebih sering pergi ke luar kota untuk mengelola bisnis. Berbeda dengan Gao Peizhi yang hanya tahu bermalas-malasan. 

“Hahaha! Dage kau pasti bermimpi! Sampai dunia terbelah Liu-er mu itu tidak akan mau menikah denganmu!” Salah satu pemuda menimpali, tertawa terbahak-bahak. 

Gao Peizhi dengan kesal menendangnya. “Diam! Tahu apa kau?”

Walau puluhan gadis dan Kunze digodanya, dihati Gao Peizhi sudah terisi sebuah nama. Sun Liu yang merupakan laki-laki Zhongyong. Ya, meskipun Gao Peizhi adalah laki-laki Qianyuan ia tertarik pada laki-laki Zhongyong. Seleranya memang sangat aneh bagi masyarakat! 

“Duda Kunze itu sudah datang!” Xiao Pangzi mengabaikan keributan ini, ia hanya fokus membawa berita panas yang baru didapatnya. 

Suasana seketika menjadi heboh. “Sial! Aku dengar parasnya sangat indah karena dia dari ibukota!”

“Dia membawa kereta kuda besar yang indah, ckckck! Pasti dia sangat kaya!”

Gao Peizhi menaikkan salah satu alisnya. “Tidak yakin jika dia begitu indah seperti kata-kata kalian. Ayo pergi lihat!”

Kelompok itu berbondong-bondong pergi ke rumah paling besar di desa ini. Mereka mengintip melalui tembok belakang. 

Tidak menunggu lama, pintu belakang rumah terbuka. Tampak seorang gadis kecil berlari keluar diikuti oleh seorang pria dengan anting-anting hijau penahan aroma. 

“Feifei jangan berlarian.” Tegur Shan Rui. “Cabuti rumput itu, Feifei bisa kan?”

Tang Feifei mengangguk cepat, ia mengambil keranjang anyaman kecil dan mulai berjongkok mencabut beberapa rumput. 

Shan Rui mengenakan pita panjang untuk mengikat lengannya agar tidak menghalangi aktivitasnya. Memperlihatkan tangan ramping dengan warna bagaikan awan di langit.