Gao Peizhi menjadi tertarik. “Jiejie pernah bertemu dengannya?”
“Ya. Saat itu dia melompat dari pagar rumahnya dengan tubuh babak belur, menangis memohon pertolongan agar dibebaskan dari suaminya yang kejam. Belum lagi harta maharnya juga dijual habis oleh keluarga suaminya. Saat itu aku membantunya dan memberinya perlindungan. Beberapa hari kemudian dia mengajukan perceraian, mulanya ditolak oleh dua keluarga tetapi Shan Fulang mengirim surat pada Gubernur. Akhirnya dia bisa bercerai dengan mulus dan membawa anaknya bersamanya. Huh, hidup Kunze tidak pernah mudah. Masyarakat berpikir bahwa Kunze seperti sapi perah dan sapi ternak yang diperas tenaganya dan dipaksa melahirkan anak setiap tahunnya. Beruntungnya dia berani membebaskan diri, hanya agak kaget mendengar Shan Fulang pindah ke desa ini.”
Gao Yanlin adalah seorang Kunze, ia sangat menentang penindasan terhadap Kunze. Jadi ketika melihat Shan Rui babak belur dihajar oleh Tuan Tang, ia tanpa keraguan segera membantu Shan Rui.
Disisi lain Gao Peizhi tidak tahu jika ada cerita semacam itu dibaliknya. Ketika kabar bahwa Shan Rui akan pindah ke desa ini, Bei-shi menyebarkan rumor bahwa Shan Rui bercerai karena ketahuan berselingkuh. Sehingga mulanya warga desa banyak yang tidak menginginkan kepindahan Shan Rui ke desa ini.
Shan Rui bukan hanya tak terbukti berselingkuh, tetapi menjadi korban kekerasan rumah tangga.
“Dia adalah Kunze yang sudah bercerai, dia tidak memiliki orang untuk menjaganya. Jangan mengganggunya, mengerti?”
Gao Yanlin sangat hafal dengan sikap suka menggoda dari adik kembarnya ini, jadi ia memberikan peringatan.
Gao Peizhi segera mencibir. “Siapa pula yang ingin mengganggunya? Dia Kunze yang sangat galak! Liu-er seribu kali lebih baik darinya!”
“Kau ini… Sampai kapan mengejar Sun Liu yang tidak pasti?”
Gao Peizhi menjawab cuek. “Sampai dia menikah denganku!”
Gao Yanlin sudah kehabisan kata-kata.
.
.
Shan Rui berdiri dengan Tang Feifei di depan sebuah rumah yang memang tidak sebesar miliknya, tetapi tatanan rumahnya sangat praktis dan begitu asri.
Shan Rui berkata pada pelayan bahwa ia ingin bertemu dengan Nona Gao Yanlin.
Setelah dipersilahkan masuk, Shan Rui memasuki rumah itu.
Terlihat di aula depan Gao Yanlin sedang membaca gulungan penting di tangannya. Ketika mengangkat kepala Shan Rui mengakui bahwa wajah Gao Yanlin sangat mirip dengan Gao Peizhi, tetapi terlihat lebih lembut dan serius.
Shan Rui sadar sesuatu. “Ah ini adalah…”
Gao Yanlin tersenyum. “Aku orang yang membantumu hari itu, Tuan Shan.”
“Astaga! Pantas saja aku merasa tidak asing ketika melihat wajah Gao Peizhi. Ternyata itu mirip dengan anda! Terima kasih banyak atas bantuannya saat itu, Nona Gao.”
Gao Yanlin terkekeh lembut. “Jangan sungkan, sudah tugasku membantu. Ayo duduk.”
Shan Rui duduk di kursi bersama Tang Feifei.
“Siapkan teh, beberapa makanan ringan dan permen untuk Nona kecil itu.” Ucap Gao Yanlin pada pelayannya.
“Nona Gao jangan merepotkan diri anda!”
“Tidak masalah. Tamu harus disambut dengan baik.”
Shan Rui hampir meneteskan air mata haru. Betapa berbanding terbaliknya sifat si kembar ini! Nona Gao Yanlin sangat berbudi luhur dan sopan, sementara Gao Peizhi tidak ubahnya monyet lepas kandang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Hujan Dan Angin Jatuh Ke Pangkuanku
RandomShan Rui pria modern yang pekerja keras, esok hari dirinya resmi menjadi Kepala Manager yang ia idam-idamkan selama ini. Tetapi Shan Rui tiba-tiba berpindah ke era kuno, menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga, memiliki seorang anak dan sialnya...