Shan Rui tumbuh di lingkungan yang miskin dan padat, dimana kekerasan dan kriminalitas masih terbilang sangat biasa. Dulu Shan Rui pernah ditindas karena statusnya sebagai anak tanpa ayah, tetapi Shan Rui tahu meskipun ia mengadu pada ibunya pastilah ibunya tidak akan peduli.
Jadi Shan Rui berpikir cara membebaskan diri dari penindasan itu. Ia sampai pada kesimpulan bahwa penindasan hanya bisa dibalas dengan kekejaman, Shan Rui memukuli semua anak yang menindasnya tanpa ampun. Ia bukan orang yang percaya bahwa kejahatan harus dibalas kebaikan. Bagi Shan Rui, mata dibalas mata, gigi dibalas dengan gigi.
Apalagi sekarang situasinya seperti ini. Shan Fulang tidak hanya mendapat kekerasan dari suaminya, ditindas oleh Keluarga Tang, juga para Selir sangat berani untuk menindasnya juga. Apalagi Tang Feifei juga ditindas, anak berusia empat tahun!
Shan Rui meskipun dipaksa masuk ke tubuh ini, ia tetap tidak bisa tinggal diam jika anak kecil dilukai didepan matanya.
Selir Shun yang ditampar dan dijatuhkan gemetar, biasanya Shan Fulang hanya diam saja. Tetapi sekarang Shan Fulang berani mengangkat tangan padanya, Selir Shun yang selalu sombong menggigil ketakutan.
“Kau tidak tahu caranya mendidik anak! Kau membiarkan putrimu melakukan kekejaman pada saudarinya sendiri! Tidak hanya tinggal diam, kau juga ikut menindas Feifei! Demi Dewa! Dia baru berusia empat tahun! Anak berusia empat tahun! Tetapi kau orang dewasa yang mati otak menindas anak kecil?!” Bentak Shan Rui. “Jangan pikir kali ini aku diam saja! Ingat tamparan ku dan kata-kataku! Jika kau membuat masalah lagi padaku atau Feifei, lihat bagaimana aku akan menanganimu di masa depan!”
“Tuan pasti akan memberimu pelajaran! Dia akan memberimu pelajaran! Kau berani berbuat seperti ini padaku! Kau berani!” Selir Shun bangkit berdiri, menunjuk Shan Rui dengan jari gemetar.
Shan Rui memasang wajah sangat tenang, kemudian melayangkan sekali lagi tamparan ke Selir Shun.
“Jika kau lupa pada satu hal ini. Statusku lebih tinggi darimu. Kau selamanya hanya Selir rendahan, jangan menunjuk wajah Kunze yang dinikahi secara resmi.”
Kata-kata Shan Rui langsung menohok Selir Shun.
Selir Shun meneteskan air mata, tersedak isak tangisnya sendiri. Ia bersikap bagaikan penguasa karena Tuan Tang paling sayang padanya, toh, selama ini Shan Fulang hanya diam saja. Sekarang Shan Fulang melawannya, ini tidak hanya membuatnya sangat terkejut tetapi juga takut.
Shan Rui mengibaskan lengan bajunya marah, kemudian berbalik pergi dan membawa Tang Feifei pergi.
Meninggalkan kekacauan di paviliun Selir Shun.
.
.
Shan Rui selepas mandi ketika pintu kamarnya didobrak dengan keras oleh seorang pria dengan tubuh tinggi dan sedikit gemuk. Ditangan pria itu terdapat sebuah cambuk.
Shan Rui menyipitkan matanya.
Mungkinkah ini Tuan Tang?
“Kau berani melukai Selir Shun?! Sebagai seorang Fulang kau harus menjaga martabatmu! Membimbing selir-selir sebagai adikmu sendiri! Tetapi tidak hanya memukulnya, merendahkan statusnya, kau juga menyakiti Lili?!” Suara Tuan Tang sangat menggelegar, lubang hidungnya kembang kempis, Shan Rui berpikir jika dalam animasi pasti lubang hidung Tuan Tang akan mengeluarkan api!
Shan Rui juga memandang jijik pria ini. Wajah bulat yang berminyak dengan bibir pecah-pecah. Ia mirip seperti celengan babi. Bahkan kelakuannya tidak lebih baik dari babi.
“Kau benar-benar tidak bisa ditangani lagi! Lihat bagaimana aku akan memberimu pelajaran!”
Tuan Tang menyisihkan lengan bajunya. Ia memberikan bogeman mentah pada wajah Shan Fulang, menendang Shan Fulang tiga kali, menjambak rambut Shan Fulang dan menghantam kepala Shan Fulang pada tembok.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Hujan Dan Angin Jatuh Ke Pangkuanku
RandomShan Rui pria modern yang pekerja keras, esok hari dirinya resmi menjadi Kepala Manager yang ia idam-idamkan selama ini. Tetapi Shan Rui tiba-tiba berpindah ke era kuno, menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga, memiliki seorang anak dan sialnya...