Bab 13 : Bagaimana Dengan Rui-er?

595 137 27
                                    

Shan Rui berpikir kereta kuda terlalu berlebihan untuknya dan tidak praktis. Tanpa ada pelayan yang bertugas mengurus kuda, Shan Rui tidak memiliki waktu serta pengalaman mengurus kuda. Ditambah lagi kuda membutuhkan ruang yang besar agar bisa tenang dan tidak mudah stress. 

Atas berbagai pemikiran ini, Shan Rui akhirnya memutuskan menjual kereta kuda. Toh uang hasil penjualan kereta kuda bisa ia gunakan untuk tambahan modal dan dana darurat untuk bertahan hidup dengan Tang Feifei. 

Shan Rui pergi ke pasar yang berada di kota, jaraknya cukup jauh dari Desa Feng. Tetapi ini satu-satunya pasar terdekat yang bisa dijangkau. 

Karena kereta kuda sangat mewah dan kudanya juga kuat, kereta kuda akhirnya dibeli oleh pejabat daerah. Setelah perdebatan alot karena pejabat menawar dengan harga murah, Shan Rui keluar sebagai pemenang dan dibayar dengan harga asli. 

Sebagian uang ia gunakan untuk membeli keledai. 

“Feifei ingin beli sesuatu?” Tanya Shan Rui. Tang Feifei tampak penasaran dengan keledai yang dibeli oleh Die-Niangnya, tetapi ia juga takut. 

“Permen!” Tang Feifei menjawab dengan mata berbinar. 

Shan Rui menghela nafas kemudian mencubit kedua pipi Tang Feifei. “Kau terlalu banyak makan makanan manis, nanti kau akan gemuk seperti babi milik Paman Yu!”

Tang Feifei menjadi panik. “Tidak! Feifei adalah anak Die-Niang, bukan babi!”

“Maka dari itu jangan makan manis terlalu banyak, mengerti?”

“Mengerti!”

Shan Rui akhirnya mengajak Tang Feifei masuk ke toko pakaian yang menyediakan pakaian anak-anak. Ia tidak pernah membesarkan seorang anak dan tidak tahu warna apa yang cocok untuk gadis kecil, jadi pakaian yang dibelinya kebanyakan menabrak warna satu sama lain. Selain itu Shan Rui juga membeli beberapa hiasan dan jepit rambut untuk Tang Feifei. 

Selesai dengan itu, Shan Rui mendudukkan Tang Feifei diatas keledai dan menarik tali kekang binatang itu. 

“Tuan Shan.” Sun Liu muncul, ia tersenyum pada Shan Rui. 

“Ah! Sun Liu! Kau pergi ke kota juga?”

“Ya, menjual hasil berburu dan membeli kebutuhan dapur. Tuan Shan juga pergi ke kota rupanya!”

“Aku menjual kereta kuda dan menggantinya dengan keledai!”

Sun Liu mengangguk, karena mereka sama-sama hendak kembali pulang mereka berjalan bersama-sama. Sesekali mengobrol. 

“Tuan Shan, bagaimana kesepakatan dengan Nona Gao?” Tanya Sun Liu penasaran. 

“Itu berjalan lancar, Nona Gao adalah wanita yang bisa diandalkan. Aku heran bagaimana bisa adiknya aneh seperti itu!”

Sun Liu tertawa mendengarnya. “Gao Peizhi sakit-sakitan sejak kecil, karena orangtua mereka sering pergi untuk berdagang Nona Gao yang merawat Gao Peizhi dan menjaganya meski usia mereka bisa dibilang sama. Ketika Tuan Gao Chong meninggal, Nona Gao berusaha merebut aset ayahnya tetapi gagal. Pada akhirnya ia pergi keluar untuk berdagang. Gao Peizhi satu-satunya saudara sedarah yang Nona Gao miliki, itu sebabnya dia diperlakukan dengan sangat istimewa.”

Shan Rui menghela nafas. “Meski begitu memanjakan pria dewasa juga tidak terasa benar.”

“Ya, aku setuju dengan hal itu.”

“Ah, aku akan membuka kedai teh khusus untuk perempuan dan Kunze. Apa kau mengenal Kunze muda yang bersedia untuk bekerja?”

Sun Liu tampak menimbang-nimbang. “Kunze atau perempuan bekerja itu bukan hal lumrah di Desa Feng kecuali untuk beberapa kondisi. Tetapi aku akan mencoba mencari beberapa orang yang sekiranya bersedia.”

[BL] Hujan Dan Angin Jatuh Ke PangkuankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang