Mereka duduk di dekat jendela besar, menikmati pemandangan jalanan yang ramai dan hiruk-pikuk kota. Pelayan datang dan mereka memesan makanan serta minuman favorit mereka. Nara memilih latte, sementara Phuwin memesan es krim vanila dengan topping karamel.
Nara menyandarkan punggung di kursi, tersenyum lebar. “Aku senang kita bisa melakukan ini sekarang, tanpa beban atau rahasia. Rasanya seperti berat di pundak kita sudah hilang.”
Phuwin mengangguk sambil menyedot es krimnya. “Aku juga merasa begitu. Hari-hari kita sekarang terasa lebih ringan. Tidak ada lagi yang harus ditahan-tahan atau dirahasiakan.”
Saat makanan mereka tiba, mereka mulai berbicara dengan santai. Mereka membahas berbagai topik—pekerjaan, rencana masa depan, dan impian-impian mereka.
Phuwin mengambil sesendok es krim, tampak menikmati rasanya. “Kalau kamu bisa pergi ke mana saja, tanpa khawatir tentang waktu atau tanggung jawab, kemana kamu ingin pergi?”
Nara berpikir sejenak sambil menyeruput latte-nya. “Aku rasa aku ingin pergi ke suatu tempat yang belum pernah kita datangi sebelumnya. Mungkin kota kecil di luar negeri, tempat di mana kita bisa benar-benar menikmati waktu tanpa gangguan dari luar.”
Phuwin tersenyum, membayangkan suasana itu. “Itu kedengarannya sangat menyenangkan. Bayangkan saja kita duduk di kafe kecil di Paris atau berjalan-jalan di jalan-jalan bersejarah di Kyoto. Suatu hari kita harus merencanakan perjalanan seperti itu.”
Nara menatap Phuwin dengan penuh harapan. “Aku berharap bisa begitu. Tapi untuk saat ini, aku benar-benar senang bisa menikmati momen-momen sederhana ini denganmu. Rasanya seperti semua hal kecil ini jadi lebih berarti.”
Phuwin menyendok es krimnya lagi, tampak puas. “Aku setuju. Kadang, hal-hal kecil seperti ini—sederhana tapi penuh arti—adalah yang membuat hidup terasa lengkap. Aku benar-benar menghargai setiap momen yang kita habiskan bersama.”
Mereka terus berbicara, tertawa, dan saling menikmati kehadiran satu sama lain. Suasana di kafe terasa semakin hangat seiring dengan kebersamaan mereka. Hari Sabtu ini mungkin terlihat sederhana, tetapi bagi Nara dan Phuwin, setiap detik yang mereka habiskan bersama adalah sesuatu yang sangat berharga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Repeat the Moment (pondphuwin) END✓
RomanceNara mengalami lingkaran waktu karena ketidakmampuannya untuk jujur pada dirinya sendiri dan pada orang lain tentang perasaannya. Ketakutannya untuk merusak hubungan dengan Phuwin membuatnya terjebak dalam pola yang sama berulang-ulang. • slight 🔞 ...