Upacara Pernikahan

53 4 0
                                    

Upacara pernikahan Nara dan Phuwin berlangsung di taman yang indah, tempat yang penuh makna khusus bagi mereka. Dekorasi yang elegan dan sederhana menciptakan suasana hangat dan damai. Saat musik mulai mengalun, semua mata tertuju pada Nara yang berjalan menuju altar, ditemani oleh ayahnya.

Nara menunggu di ujung altar dengan hati berdebar kencang. Dia melihat Phuwin yang tampak sangat anggun dalam setelan pengantinnya. Ketika Phuwin tiba di hadapannya, Nara merasa air mata kebahagiaan mulai menggenang di matanya.

Pastor, dengan suara lembut, memulai upacara. “Kita semua berkumpul di sini hari ini untuk menyaksikan pernikahan Nara dan Phuwin, yang telah memutuskan untuk mengikat janji suci di hadapan kita dan Tuhan. Pernikahan adalah sebuah perjalanan panjang, di mana cinta, kepercayaan, dan kesetiaan menjadi pondasinya.”

Kemudian, pastor memimpin Nara dan Phuwin dalam mengucapkan janji pernikahan mereka.

Nara, dengan suara gemetar namun penuh keyakinan, berkata, “Phuwin, sejak hari pertama kita bertemu, aku tahu kamu adalah orang yang akan mengubah hidupku. Kita telah melalui banyak hal bersama, dan di setiap langkah, kamu selalu menjadi orang yang memberiku kekuatan dan alasan untuk terus maju. Hari ini, aku berjanji untuk selalu mencintaimu, menghormatimu, dan berdiri di sisimu, apa pun yang terjadi. Kamu adalah rumahku, dan aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersamamu.”

Phuwin, menatap Nara dengan mata berkaca-kaca, menjawab, “Nara, kamu adalah orang yang selalu ada di sampingku, baik di saat-saat bahagia maupun sulit. Denganmu, aku merasa aman dan dicintai dengan cara yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Hari ini, aku berjanji untuk selalu mencintaimu, mempercayaimu, dan mendukungmu dalam segala hal. Kamu adalah cintaku, sahabatku, dan belahan jiwaku. Aku tidak sabar untuk memulai hidup baru kita bersama.”

Setelah mengucapkan janji mereka, Nara dan Phuwin saling memasangkan cincin. Pastor tersenyum lebar dan berkata, “Dengan ini, aku nyatakan kalian sebagai pasangan. Nara, kamu boleh mencium pengantinmu.”

Saat Nara dan Phuwin berciuman, tepuk tangan dan sorakan para tamu memenuhi udara. Momen ini menjadi puncak dari perjalanan panjang mereka, simbol cinta yang telah melalui banyak ujian dan akhirnya menemukan kekuatannya.

Setelah ciuman, salah satu teman dekat mereka, Archen, berdiri dan berteriak, “Selamat, kalian berdua! Aku tidak sabar untuk melihat semua petualangan yang akan kalian lalui bersama!”

Dunk menambahkan dengan penuh semangat, “Hari ini adalah hari yang luar biasa. Kalian berdua layak mendapatkan kebahagiaan ini!”

Chimon, yang berdiri di samping, tersenyum dengan hangat dan berkata, “Kalian telah menunjukkan kepada kita semua arti sebenarnya dari cinta dan komitmen. Semoga kalian selalu menemukan kebahagiaan dalam setiap hari bersama.”

Phuwin dan Nara tertawa bahagia, merasakan dukungan dan cinta dari teman-teman mereka. Nara menatap Phuwin dengan penuh kasih sayang dan berkata, “Ini adalah awal dari babak baru kita. Aku tidak sabar untuk menjalani setiap detik bersamamu.”

Phuwin menggenggam tangan Nara lebih erat, merasa terharu dan bersemangat. “Dan aku tahu, apa pun yang datang, kita akan menghadapinya bersama.”

Keduanya berdiri di sana, dikelilingi oleh orang-orang yang mereka cintai, siap untuk memulai perjalanan baru mereka sebagai pasangan, dengan penuh harapan dan cinta yang mengisi hari mereka.

Repeat the Moment (pondphuwin) END✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang