Refleksi

47 5 0
                                    

Nara duduk di meja kecil di sudut kamarnya, dikelilingi oleh cahaya lampu yang lembut. Di depan her, ada jurnal yang terbuka lebar, dan pena di tangannya tampak bergerak dengan penuh keyakinan. Suasana di sekitarnya tenang, hanya terdengar suara hujan ringan di luar jendela, menambah nuansa reflektif yang dia rasakan.

Nara: (menulis dalam jurnalnya) “Lingkaran waktu yang kualami rasanya seperti cerminan dari ketakutanku untuk jujur pada diriku sendiri. Setiap hari yang terulang adalah pengingat bahwa ada sesuatu yang belum kuselesaikan, sebuah pesan dari semesta bahwa aku perlu menghadapi ketakutanku.”

Dia berhenti sejenak, memikirkan semua yang telah terjadi. Hujan di luar semakin deras, menambah suasana mendalam di dalam kamar.

Nara: (melanjutkan) “Setelah aku berhasil mengatasi ketakutanku dan akhirnya jujur pada Phuwin, aku baru benar-benar bisa keluar dari lingkaran itu. Aku mulai memahami bahwa terkadang, hidup memberi kita kesempatan berulang untuk memperbaiki kesalahan kita. Dan aku bersyukur karena kesempatan itu membawaku lebih dekat pada kebahagiaan yang sejati.”

Sambil menulis, Nara tersenyum kecil, memikirkan betapa berbeda dan lebih bahagianya dia sekarang dibandingkan dengan masa-masa ketika dia terjebak dalam siklus yang sama.

Nara: “Lingkaran waktu itu seperti pelajaran berharga tentang hidup dan cinta. Aku belajar bahwa kadang-kadang, kita perlu melawan ketakutan kita dan menghadapi kebenaran yang sulit untuk menemukan kebahagiaan yang sebenarnya. Setiap hari yang terulang itu mengajarkanku tentang arti keberanian dan kejujuran.”

Dia menutup jurnalnya dengan lembut, merasa lega dan puas. Hujan di luar mulai mereda, dan dia merasa seolah-olah hidupnya juga telah tenang kembali. Nara tahu bahwa perjalanan ini bukan hanya tentang keluar dari lingkaran waktu, tapi tentang menemukan diri sendiri dan membangun masa depan yang lebih cerah bersama orang-orang yang dia cintai.

Dengan senyuman di wajahnya, Nara berdiri dan melangkah menuju jendela. Melihat langit yang mulai cerah, dia merasa siap untuk memulai babak baru dalam hidupnya, penuh dengan harapan dan kebahagiaan yang lebih dalam.

Repeat the Moment (pondphuwin) END✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang