27. Istriku

47K 3.8K 600
                                    

Sesuai janji yah😇

Ini double up yang kalian minta❤

Maaf baru bisa up sekarang,
tadi masih ada kesibukan😔

Karena 1 tiket udah dipakai hari ini.

Jadiii..., tinggal 1 lagi niihh😌

Pikirkan baik-baik yah seng❤

.

Selamat membaca cintakuh💞

Bianca memandang bosan penjelasan dosen di depan sana. Sebuah pulpen bertengger di atas bibirnya. Pikiran gadis itu melayang pada kejadian pagi ini, di mana Naqila menghampirinya dan Nathan.

"Aku tahu dia kesal. Tapi kenapa? Bukankah dia lebih mencintai Dean?" gerutunya pelan

Meletakkan kembali pulpen ke atas meja, gadis itu menyenderkan punggungnya.

"Semenyesal apapun dia, aku tidak akan pernah menyakiti Nathan hanya untuk kembali ke alur cerita," gerutunya lagi.

"Nathanku harus bahagia."

.
.
.

Kelas pagi ini telah selesai. Bianca berjalan menyusuri jalan setapak di area kampus dengan headphone menutup kedua telinganya, seperti biasa. Rumput-rumput di bawah sana masih basah akibat air hujan, bahkan embun-embun air masih menetes dari ujung dedaunan.

"Primadona kampus kita sangat sempurna."

"Bahkan dia juga mendapat pasangan yang sempurna."

"Bolehkah aku iri?"

"Bianca dan Tuan Nathan adalah pasangan yang sangat serasi."

"Aku setuju."

"Ya Tuhan, datangkanlah lelaki seperti Tuan Nathan untuk serpihan hama ini."

"Seperti Hueningkai juga gapapa Tuhan."

"Tuhan, mereka terlalu maruk, buatku saja ya Tuhan."

Begitulah bisik-bisik para mahasiswi yang tidak sampai ke telinga Bia. Tentu saja karena Bianca terlalu acuh untuk menghiraukan omongan-omongan orang yang tidak semuanya terfilter dengan baik. Ia bahkan tidak pernah tau bahwa ada julukan Queen of Varendra yang tersemat padanya.

Tiba di parkiran fakultas, Bianca melepas headphone-nya. Dipandangnya Nathan yang sudah berdiri di luar mobil menunggunya.

"Nath." Gadis itu berlari menghampiri sang kekasih.

Satu kecupan mendarat di pipi sang gadis. Kecupan tanpa izin yang sampai saat ini masih mengejutkan baginya. Sungguh, serangan tiba-tiba ini tidaklah aman bagi jantung Bianca.

Hey, jantung siapa juga yang akan aman ketika dicium makhluk tampan seperti Nathan?

"Bisakah kau berhenti tiba-tiba menciumku, Nath?" Pipinya menggembung lucu, hal itu membuat Nathan gemas dan mencubitnya.

"Bagaimana aku bisa berhenti jika reaksimu semenggemaskan ini, By?" Lelaki itu menyeringai puas, berniat menggoda gadisnya ini.

Bianca memanyunkan bibirnya, dengan tenaga pelan ia mendorong tubuh Nathan menjauh.

"Sebaiknya kita segera pergi," cetusnya.

Tersenyum sekilas, Nathan lalu membukakan pintu mobil untuk Bianca, barulah ia masuk dan duduk di kursi pengemudi.

Figuran : Change Destiny of The Antagonist (END) || Segera TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang