Muichiro Tokito memang Hashira termuda dalam jajaran Hashira yang dimiliki Oyakata saat ini. Usianya masih dibawah 15 tahun. Namun dia bisa dengan pesat berkembang dan menjadi Hashira karena tekadnya dan dia mewarisi darah keturunan Tsugikuni. Yang mana dulu Tsugikuni adalah sosok pendekar pedang yang luar biasa hebat, namun kakak dari Yoriichi Tsugikuni itu malah memilih jalan sesat, yakni memilih untuk menjadi iblis. Kurang ajar memang.
Sejauh detik ini Muichiro hidup, dia baru tahu fakta ini. Cukup mencengangkan baginya. Bisa-bisanya leluhurnya yang hebat itu malah menjadi iblis dan jadi budaknya Muzan. Padahal ada pilihan lain, yang jauh lebih baik daripada menjadi iblis.Muichiro kini mendapati Giyuu mendadak termenung. Menatap kosong sloki sake yang ada ditangan pria itu. Muichiro tahu, pasti Giyuu semakin gundah setiap harinya. Kehilangan sosok yang disayangi secara tiba-tiba begitu tentu saja akan mengejutkan siapapun. Muichiro juga kemudian mengingat sosok Sanemi. Pria berambut putih itu adalah kakak dari kekasihnya. Walau tidak begitu dekat dengan Sanemi, akan tetapi Muichiro bisa merasakan bahwa Sanemi ini sebenarnya sosok yang baik. Hanya tertutup dengan sikap pria itu yang agak bar-bar saja. Namun Muichiro yakin, sesungguhnya Sanemi adalah sosok yang baik. Sama seperti mendiang Rengoku Kyojuro. Begitulah pikir Muichiro. Sanemi juga bisa menjadi sosok kakak baginya, sama seperti Rengoku. Kepergian Rengoku waktu itu juga sempat membuat Muichiro semakin kesepian. Sebelum pada akhirnya dia mulai dekat dengan Genya Shinazugawa yang mana dengan perlahan mengusir hawa kesepian Muichiro.
"Tomioka-san." Panggil Muichiro setelah beberapa saat terdiam bergelut dengan logikanya. Membuat wajah minim ekspresinya itu terlihat semakin planga plongo karena saking kerasnya dia berpikir.
"Ya?"
"Jika memang melalui diriku bisa membawa Sanemi-san kembali, maka ayo kita coba satu-satunya cara itu. Aku akan berusaha keras agar waktu yang dibutuhkan tidak begitu lama."
Giyuu cukup terkejut mendengar Muichiro. Setiap kata yang diucapkan anak itu barusan terdengar begitu yakin. Tak ada keraguan sedikitpun di dalamnya. Ditatapnya kedua iris mata Muichiro itu. Memang benar tidak ada keraguan di dalam sorot mata itu. Jadi, apakah ini bisa disebut dimulainya titik terang untuk mencari Sanemi dan membawanya kembali? Semoga saja iya jika memang hanya itu jalannya.
Tangan kanan mungil Muichiro reflek terulur, memegang salah satu tangan Giyuu yang sedang mendekap sloki sake itu. Tak biasanya Muichiro melakukan kontak fisik secara langsung. Namun kali ini, Muichiro reflek karena dia berusaha meyakinkan dan menenangkan Giyuu walau hanya dengan sentuhan sederhana seperti itu.
"Tomioka-san, mari berusaha."Muichiro tersenyum.
Anak itu padahal sangat jarang tersenyum, namun saat ini, anak itu tiba-tiba tersenyum begitu tulusnya pada Giyuu. Jujur saja Giyuu cukup terkejut. Muichiro yang biasanya ansos dan agak sulit berbaur dengan banyak orang ini tiba-tiba bisa semenenangkan ini.
Dan tanpa Giyuu sadari, seulas senyum tipis juga terukir di wajahnya. Dirinya seakan mendapat semangat baru. Sepertinya bukan hal yang buruk jika dia mencoba percaya pada usahanya bersama Muichiro kali ini. Segala cara selagi bisa dicoba, harus dicoba. Entah akan seperti apa hasilnya nanti. Setidaknya sudah berusaha keras.
"Terima kasih, Muichiro."Sementara itu, di tempat lain, tepatnya di kediaman Oyakata, seekor burung gagak kasugai nampak baru saja hinggap di dahan pendek dekat Oyakata berdiri saat ini. Malam ini, beliau bersama istri dan kedua anak kembar sulungnya sedang berada di taman. Oyakata sengaja mengajak mereka untuk menemaninya di taman. Beliau sepertinya tau bahwa akan ada kabar yang menyenangkan malam ini. Maka dari itu, dia menunggu kepulangan gagaknya di taman miliknya. Dan benar saja, gagak milik Oyakata itu pulang membawa kabar baik. Muichiro bersedia mempelajari sebuah teknik untuk membuka portal antar dimensi waktu demi menolong Giyuu untuk menemukan Sanemi.
Oyakata tersenyum mendengar kabar baik itu sampai kepadanya. Rupanya sejak kepergian Giyuu dari kediamannya itu, Oyakata memerintahkan gagaknya untuk mengikuti Giyuu secara diam-diam. Beliau sangat ingin membantu Giyuu namun dia juga tidak mau memaksa Muichiro untuk ikut andil dalam melakukannya. Jika Muichiro bersedia, maka Oyakata akan menuntun anak itu untuk menjadi jembatan bagi Giyuu untuk menemukan Sanemi dan membawanya kembali. Bagaimanapun, Sanemi juga merupakan anak kesayangan Oyakata. Seorang Hashira yang juga beliau banggakan, Shinazugawa Sanemi juga yang begitu beliau andalkan.
"Semoga dengan cara ini, anakku Shinazugawa Sanemi bisa segera kembali pulang." Ucap Oyakata alias Kagaya Ubuyashiki sembari berdoa yang terbaik untuk Sanemi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWORDSMAN
FanficSaat bertarung dalam hidup dan mati, sesuatu hal terjadi dan membuat sebuah ikatan perasaan itu terpisahkan. Menjatuhkan dan menjauhkan hubungan yang semulanya dekat. Akan kah Tomioka Giyuu bisa kembali meraih kasihnya?