1.6) Buku Merah Yeira

8 4 0
                                    

• 00.45 WIB

Eris terbangun di tengah malam dan tidak bisa untuk kembali tidur. Rasa kantuknya menghilang.

"Hah...lagi-lagi bangun tengah malam..."

Ia menyibak selimut yang menutup hingga ke leher, mendudukkan diri dan menoleh ke samping.
Melihat Yeira yang terlihat tidur dengan lelap, Eris merasa iri. Ia ingin tidur tanpa terbangun di tengah malam seperti ini.

Matanya tak sengaja melirik nakas yang berada tepat di samping Yeira. Sebuah buku berwarna merah dengan satu pulpen yang mengganjal ditengah lembaran buku itu.

Sepertinya tadi dia sangat serius menulis sesuatu di situ...hmmm apa yang ditulis Yeira?

Eris menurunkan kedua kakinya dari ranjang, dengan langkah pelan dan penuh hati-hati ia melangkah mendekati Yeira. Mendudukkan dirinya di tepi ranjang Yeira. Memastikan gadis itu tertidur dengan lelap, Eris mengambil buku Yeira dan membukanya tepat di bagian yang diganjal oleh sebuah pulpen.

"Yeira, aku izin membaca bukumu...hanya sebentar..." Bisik Eris dengan tanpa suara.

Ini akan mudah dibaca...

Eris cukup mengagumi tulisan tangan Yeira yang sangat rapi, tidak seperti tulisannya.

##-##-####
'Zavier memaksaku untuk masuk ke asrama GIVA, tepatnya dua bulan lalu. Aku awalnya menolak tapi karena Zavier berkata jika dia yang akan membiayai semua keperluan asrama ku, aku menyetujuinya. Karena aku tidak ingin uang kakekku banyak terbuang hanya untuk ku.'

##-##-####
'Tidak mungkin Zavier menyukai ku kan? Lagipula aku tau persis tipe perempuan seperti apa yang dia sukai. Aku pernah melihat nya memperhatikan seorang wanita yang sangaaaat seksi dan pastinya berisi.'

##-##-####
'Aku sangat menyayangi kakekku. Dia yang terbaik, meskipun kakek bukan lah kakek kandung ku'

-----

'Kakek sangat menyukai sup ayam, kakek bilang itu karena sup buatanku sangat mirip dengan buatan nenek. Meskipun aku tidak pernah melihat bagaimana wajah nenek, tapi aku yakin nenek sangat cantik seperti yang di ceritakan oleh kakek.'

##-##-####
'Aku ketiduran, dan sialnya Zavier tidak membangunkan ku. Dia pasti sengaja menata semua barang-barang ku agar melihat pakaian dalam ku. Tuan setan.'

'Bodohnya aku. Aku lupa jika kak Fendri ada di asrama ini, dia bersahabat dekat dengan Xavier.'

'Ku harap aku tidak harus berbicara dengan nya di sini.'

-----

'Eris, teman sekamar ku. Dia salah satu teman kekasih Xavier, satu jam lalu Willona, Jenna dan siapa ya? Nadira, mereka bertiga mengantarkan Eris ke sini. Kira-kira siapa gadis yang akan menjadi teman sekamar ku dan Eris? Aku iri karena dia mendapat ranjang yang di atas.'

'Kamar asrama nya rapi, bersih, luas, dan yang paling penting ada kamar mandi pribadi di dalam kamar. Sepertinya pemilik asrama GIVA memang orang yang sangat kaya dan baik.'

"Kak Fendri? Apa Yeira menyukai nya?" Eris menatap Yeira yang terlelap dengan sinis.

Lalu membuka lembar buku ke belakang untuk membaca catatan Yeira yang lain. Hingga beberapa menit kemudian, tanpa sadar ia terhanyut dalam semua cerita harian tertulis milik Yeira.

Sesekali Eris tertawa kecil membaca tulisan Yeira yang menurutnya cukup lucu. Kini ia tau bagaimana kesalnya menjadi pelayan untuk Zavier dan kedua temannya.

WX.YZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang