0.1) Willona dan tiga sahabatnya

67 6 0
                                    

• 21.50 WIB

Seorang remaja laki-laki berusia delapan belas tahun tergeletak di lantai yang dingin. Kedua tangan nya terikat kebelakang, juga pergelangan kakinya. Kain hitam menutup matanya dan segumpal kertas tersumpal di mulutnya.

Ia tak bergerak, karena beberapa waktu lalu seseorang menghantam kepalanya dengan benda tumpul yang menyebabkan nya pingsan hingga saat ini.

Ceklek.

Pintu terbuka, empat orang gadis masuk ke dalam kamar. Seorang yang terakhir masuk menutup pintu.

Gadis pertama berambut panjang dengan poni yang menutupi dahinya bernama Willona Naorie Ryder, putri tunggal dan cucu satu-satunya di keluarga Ryder. (17thn)

Gadis kedua dengan rambut yang dikuncir kuda bernama Jenna Anantari Saevana. (17thn)

Gadis ketiga memiliki rambut pendek sebatas bahu bernama Ruby Alnadira. (17thn)

Dan gadis terakhir dan yang paling muda memakai kacamata dengan poni tipis dan rambutnya yang di kepang dua, bernama Eris Neladia Gonyra. (16thn)

"Wah...korban baru, hihihihi." Ucap Eris dengan ceria saat ia melihat seorang lelaki yang tergeletak didepannya. Membuat Jenna dan Nadira tersenyum tipis mendengar nya.

"Siapa yang melakukan ini?" Tanya Willona berkacak pinggang.

Ketiganya terdiam karena terkejut, karena biasanya Willona akan dengan ikut senang seperti mereka dan mengeluarkan benda tajam favorit nya.

"Mereka Will, bukan aku." Eris menunjuk Nadira dan Jenna.

"Hah...bantu aku, angkat dia ke atas tempat tidur."

Willona berlutut untuk mengambil kertas yang menyumpal mulut lelaki itu. Ia juga membuka ikatan tali yang menutupi matanya.

"Astaga dia tampan! Apa Willona jatuh cinta pandangan pertama? Apa sebentar lagi Willona akan menikah? Bagaimana ini, aku belum memiliki kekasih, kita harus menikah bersama-sama Will, aku mau anak-anak kita seumuran. Oh aku lupa, Nadira Jenna kan juga belum punya kekasih, jadi aku tidak perlu buru-bu-umm!"

"Diam!" Bentak Jenna sambil membekap mulut Eris.

"Ummm." Eris mengangguk. Sedangkan Nadira sudah membantu Willona mengangkat atau lebih tepatnya menyeret tubuh laki-laki tak dikenal itu ke atas tempat tidur.

"Kita tidak bisa membunuhnya, meskipun aku sangat ingin..." Ujar Willona.

"Kenapa?" Tanya ketiga teman Willona. Sedangkan yang ditanya hanya diam memandangi wajah lelaki yang masih menutup matanya itu. Ia baru saja membuka ikatan di kaki dan tangan nya.

"Dia...anak bibi Aurora. Cucu teman kakekku." Jawab Willona.

"Apaaaaaaaa?! Jadi kamu akan menikah dengan teman masa kecil mu??! Tapi kami masih belum punya kekasih Will...beri waktu satu bulan, aku Nadira dan Jenna akan mencari pria bujang ter-emm!"

"Diam Eris, atau ku buat kamu tidak bisa bicara seumur hidup mu!" Ancam Jenna membungkam mulut Eris dengan kedua tangan. Saat melepaskan perlahan, Eris terlihat mengulum kedua bibirnya kedalam.

"Jadi dia cucu keluarga Mahardika? X atau Z?" Tanya Nadira.

"X."

"Bukannya kamu bilang Xavier itu gemuk? Mungkin dia Zavier." Ujar Jenna.

"Aku juga tidak tau, tapi aku yakin dia Xavier. Dulu dia sangat gendut dan selalu membuatku jengkel...kalian ingat yang ku ceritakan dulu?"

Ketiga teman Willona meresponnya dengan anggukan paham.

WX.YZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang