Terlalu [E.R]

1.1K 128 20
                                    

Kehebohan terjadi di tengah lapangan, para siswa SMA Kyoto terlihat berkerumun untuk menyaksikan pertarungan antara dua orang yang terbilang cukup mengagumkan.

Pagi hari yang biasanya terlihat tenang, kali ini terasa menegangkan.

Adel dan Ella, di tengah-tengah lapangan keduanya berdiri saling berhadapan. Nafas mereka terengah-engah dengan keringat yang membasahi tubuh mereka.

Perkelahian telah berlangsung selama 7 menit, Callie menghitungnya sejak kali pertama Ella melayangkan pukulan pada Adel.

" Masih kuat nggak, Lla?! " Teriak Raisha penuh semangat, ia juga berdiri di antara kerumunan.

Meski kelelahan, senyum tipis terukir di wajah Ella. Ia sungguh menikmati pertarungan ini.

Wakil pemimpin sekaligus kepala devisi ke empat, Ella tahu bahwa kekuatan orang yang berdiri di depannya saat ini bukanlah bualan semata.

Tubuhnya masih berdiri tegap seolah tidak merasakan sakit atau apapun itu, berbeda dengan dirinya yang hanya untuk berdiri kembali pun terasa berat.

" Sekarang udah puas, kan? "

Ella menggeleng pelan, jelas ia belum puas jika hanya seperti ini. Ia akan berhenti jika sudah benar benar tidak bisa berdiri lagi.

" Kak Adel! " Teriak Ella lalu tersenyum lebar. " Ayok mulai lagi! "

Ella kembali mengawali serangan. Ia berlari lurus ke depan menerjang Adel.

Dengan mudah, Adel menahan pukulan Ella, dan dengan sedikit usaha, tangan gadis itu ia angkat kemudian dibanting dengan cukup kuat.

BUGHH

Tidak puas dengan itu, Adel kembali mengangkat tangan Ella lalu meninju perutnya sebanyak dua kali.

Bughh

Bughh

Wajah Ella mengukir senyum setelah menerima dua pukulan dari Adel. " Sakit banget, kak.... hehe. "

Ella langsung melingkarkan kakinya pada pinggang Adel. " Head to head! "

Tanpa pikir panjang, Ella langsung membenturkan kepalanya pada wajah Adel.

Dughh

Keduanya saling terlepas setelah tumbukan itu. Darah segar mengalir dari hidung Adel, begitupun dengan dahi Ella yang ikut mengeluarkan darah.

Adel berdecih, mengusap darah yang mengalir dari hidungnya dengan tatapan kesal. " Kurang ajar. "

Ella mengukir senyum dengan rasa pusing yang menjalar pada kepalanya. " Ahaha... Gimana rasanya hah? "

Belum sempat menjawab, Adel mengerutkan kening tatkala tiba-tiba Ella ambruk tak sadarkan diri dengan senyum yang masih senantiasa hinggap pada wajahnya.

" Udah? Gitu aja? " Heran Adel.

Callie yang melihat hal itu lantas berlari menghampiri Ella. " Yang bener aja, Lla? Woi, bangun! "

Berbeda dengan saudaranya, Raisha justru berjalan menghampiri Adel.

" Mau apa lagi? " Tanya Adel terus terang. " Lo juga mau nantang gue? "

Dengan wajah datar, Raisha menjawab. " Mau lo tungguin apa nggak? "

Ekspresi bingung terpampang jelas pada wajah Adel. " Apa maksud lo? "

Raisha menyeringai. " Beberapa menit lagi, Ella bakal sadar. "

°°°

Hari itu, di atas salah satu rooftop gedung yang menghadap langsung ke lapangan sekolah.

48 GENGS [S2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang