Waktu

859 118 39
                                    

Keputusan telah dibuat oleh para petinggi 48Gengs generasi 5 pada malam itu, sehingga membuat Chika harus kembali melakukan pertemuan dengan Christy di suatu tempat.

Chika duduk menunggu di pinggir jembatan di bawah gelapnya malam yang sepi. Kadang ia duduk, kadang ia kembali berdiri, menunjukan kegelisahan yang tak dapat terbendung dalam dirinya.

Jujur, Chika sangat pusing dengan semua kejadian yang terjadi akhir-akhir ini, banyak sekali kejadian diluar prediksinya yang membuat semuanya berubah menjadi kacau.

Diawali dengan datangnya orang baru di SMA Kyoto pada awal tahun yang mengatasnamakan seorang guru, munculnya anak-anak baru yang cukup mengganggu, kembalinya Christy, kematian Marsha, juga sikap Azizi yang tiba-tiba berubah seolah bukan dirinya yang dulu, dan terlebih yang membuat Chika tidak habis pikir adalah Freya.

Ya, gadis yang pernah ia anggap sebelah mata itu. Chika tidak pernah menyangka kalau gadis itu bisa menyatukan Jesslyn dengan Faro Sister, orang-orang yang Chika anggap akan selalu bermusuhan untuk merebutkan kekuasaan kota Menko setelah ditinggalkan oleh The Beast.

Freya menjadi pemimpin mereka.

Kalimat itu sebenarnya tidak dengan mudah ditelan oleh Chika, tapi setelah melihat dengan mata kepalanya sendiri para bawahan Jesslyn yang berdiri dan mengikuti di belakang gadis itu, sudah jelas semuanya bukan sekedar omong kosong belaka, jelas itu nyata dan begitulah faktanya. 

Freya si gadis pindahan dari kota sebrang yang bisa menyatukan dua monster kota Menko setelah tidak muncul ke permukaan selama 1 tahun, bersama dengan Fiony semenjak kejadian pada Pabrik Kaca waktu itu.

“ Ada yang mau diomongin? ” Christy yang baru saja datang langsung membuyarkan lamunan Chika.

Chika langsung balik badan setelah bahunya ditepuk, mendapati Christy yang berdiri di depannya dengan pakaian yang sepertinya adalah seragam dari kelompok yang mungkin baru saja dibentuk.

Christy mengenakan pakaian berwarna hitam layaknnya mantel, namun memiliki 4 kancing pada bagian dada kirinya. Penampilan Christy juga sedikit berubah, gadis itu menata rambut dengan gaya beberapa kepang yang sedikit mengingatkan Chika pada seseorang, yakni Shani Indira Natio, ketika dia pertama kali bertemu dengan kakaknya, Jinan dan juga dirinya.

“ Aku nggak punya banyak waktu. ” Christy hendak melangkah pergi namun segera ditahan tangannya oleh Chika.

" Ada yang perlu aku omongin... Kitty. " Ucap Chika, kemudian dengan cepat melepaskan tangan Christy.

Christy mendesah malas, lalu kembali menghadap Chika. " 10 menit, setelah itu aku nggak bakal peduli. "

Chika mengangguk, kemudian langsung berbicara pada intinya. " Kami nggak bisa, kami semua memilih untuk menyerah dan nggak akan pernah datang 25 Agustus nanti. "

Christy langsung menatap tajam Chika, sementara Chika masih melanjutkan. " Era 48Gengs generasi 5 udah selesai. Malam ini, jam 12 malam nanti, 48Gengs generasi 5 bakal dibubarin. "

Chika memberanikan diri untuk menatap Christy setelah selesai berbicara.

" Udah? " tanya Christy dengan nada datar, sementara matanya masih melotot tajam seolah siap menerkam Chika kapanpun ia mau.

Chika hanya mengangguk, tak cukup yakin untuk berbicara lebih.

Christy melangkah maju, berjalan semakin dekat menghadap Chika. Diraihnya kepala kakak angkatnya itu untuk menghadap lebih dekat ke wajahnya.

Jarak wajah keduanya hanya tinggal beberapa senti meter saja sekarang, Christy bahkan dapat merasakan nafas berat dari Chika.

" Gue nggak peduli... Mau kalian bubar sekalipun, gue nggak peduli. " Christy menatap langsung ke dalam bola mata Chika. " Mau kalian datang atau nggak, itu nggak bakal buat gue berhentiin semua yang udah gue rencanain, Yessica. "

48 GENGS [S2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang