Selesai

989 114 29
                                    

Mundurnya Azizi dari jabatanya sebagai presdir dari 48Gengs, tentu tidak diterima dengan mudah begitu saja, terutama bagi para petinggi 48Gengs itu sendiri termasuk Reva Fidella, atau Adel si nomor dua di dalam kelompok ini.

Setelah perkumpulan dibubarkan, Adel langsung pergi ke tempat Azizi berada, yakni di salah satu apartemen kecil di kota Kyoto.

Saat memasuki ruangan utama, Adel mendapati Azizi yang tengah duduk lemas di atas lantai sembari salah satu tangannya menggengam sebotol minuman beralkohol.

" Zoya! " Adel menepuk pipi Azizi beberapa kali, Azizi tidak merespon terlalu banyak, hanya menatap sayu pada Adel yang kini berusaha membawanya ke atas sofa.

" Apa-apaan sih lu? Lo mabuk, hah? "

" Nggak, gue nggak mabukhh. " jawab Azizi lemah, saat Adel meraih botol pada tangan kanannya.

" Terus ini apa, hah? " Adel mengangkat botol minuman itu. " Gila lu? "

Azizi menatap botol itu lamat-lamat, kemudian membaringkan diri di atas sofa sembari memejamkan mata. " Itu punya Marshahh... Botol bekas minuman Marshahh... "

" Zoy!? " panggil Adel sedikit membentak, lalu menaruh botol pada tangannya di atas meja sembari mendekat ke arah Azizi.

Adel berdiri di depan Azizi sembari bersilang dada, tatapanya terkunci tegas pada Azizi yang terlihat kacau. Adel tidak bisa dibohongi semudah itu, dari tapilannya saja, ia tahu bahwa Azizi sudah pasti dalam kondisi mabuk.

Tatapan matanya sayu, rambutnya tak tertata rapih, pakaiannya pun berantakan, serta bibirnya yang terdapat sedikit air liur.

" Del... Pulanghh... Gue nggak mau liat lo. " Azizi meracau tanpa membuka mata. " Gue nggak mabuk, cumahh capek aja. "

Merasa kesal, Adel lantas mengangkat tubuh Azizi dan menggendongnya. Ia membawa dengan mudah tubuh Azizi menuju kamar mandi.

Tubuh Azizi diletakan begitu saja oleh Adel, Azizi dapat merasakan setiap inci kakinya mulai terasa dingin, terlebih bagian pahanya yang menyentuh langsung pada lantai. " Lo bawahh gue ke mana Delhh... "

Adel tak menjawab pertanyaan Azizi. Dengan diarahkannya sebuah shower pada Azizi, Adel lantas memutar tuas untuk menghidupkan air.

Air keluar deras dari dalam shower, Adel mengguyur tubuh Azizi tanpa rasa kasihan sedikitpun, membasahi tubuh sahabatnya itu dari atas kepala sampai ujung kaki, merata sampai setiap inci tubuh Azizi bahas kuyup.

Azizi menggeliat dingin di atas lantai, dirinya tidak tahu dengan jelas apa yang tengah terjadi, yang ia sedikit sadari adalah rasa dingin dan basah yang melapisi seluruh bagian tubuhnya.

Selesai dengan itu, Adel mematikan shower kemudian mulai melepaskan paksa pakaian pada tubuh Azizi.

Setelah semuanya terlepas tanpa bersisa, Adel lanjut meraih sehelai handuk pada gantungan untuk mengeringkan tubuh Azizi, setelahnya baru dibalut dengan handuk itu.

" Delhh... Lo apain guehh... "

Adel lagi-lagi tidak menjawab dan memilih untuk membawa Azizi keluar dari kamar mandi.

Adel kembali mengangkat tubuh Azizi, menggendongnya dan membawanya ke dalam kamar.

Di dalam kamar, tubuh Azizi didudukan oleh Adel di tepi ranjang, sementara dirinya mencari hairdrayer untuk mengeringkan rambut basah Azizi.

Adel mulai mengeringkan rambut basah Azizi, menyisirnya dengan lembut serta mengganti pakaian Azizi setelah itu.

Selesai dengan semuanya, Azizi dibaringkan di atas kasur oleh Adel, ditutupinya tubuh gadis itu menggunakan selimut tebal yang ada di sebelahnya.

48 GENGS [S2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang